25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Mobil Hemat Energi Siap Unjuk Gigi

Ikuti Kompetisi di Kuala Lumpur

JAKARTA-Pemandangan berbeda terlihat di halaman Istana Kepresidenan Jakarta kemarin (7/6). Di bawah tenda yang dipasang di sisi jalan Istana Negara, mobil-mobil berukuran mini dengan warna mencolok itu berjejer dengan rapi. Mobil-mobil tersebut adalah hasil karya mahasiswa Indonesian
yang akan ikut dalam kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia, 4-7 Juli nanti.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang baru saja melakukan pertemuan dengan CEO Royal Dutch Shell Peter Voser meninjau satu persatu mobil tersebut. Dalam kesempatan itu, presiden menerima penjelasan dari mahasiswa yang dipandu oleh Mendikbud M Nuh.SBY dan Voser menyimak penjelasan dari mahasiswa dengan seksama. Misalnya, mengenai bahan bakar yang digunakan beserta jarak tempuhnya dan kapasitas mesin. “Mobil-mobil ini didesain dan dirancang dengan hemat energi,” kata Nuh.

Mobil-mobil itu menggunakan bahan bakar etanol, listrik, dan pertamax. Mesinnya, antara lain menggunakan mesin sepeda motor dengan kapasitas 125 atau 250 cc. Konsumsi bahan bakarnya bervariasi. Mulai dari 127 kilometer hingga 300 kilometer per liter.

Beberapa mobil hemat energi itu yang akan mengikuti kompetisi antara lain Antasena buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Keris V.3-Nakoela (Universitas Indonesia), dan Semar Prototype (Universitas Gadjah Mada). Ada juga yang dari Bandung. Yakni, Tumang Medal-Putra Siliwangi dan Sangkuriang Medal-Boemi Siliwangi.

Nuh mengatakan, dalam keikutsertaan di kompetisi serupa tahun lalu, mahasiswa Indonesia banyak mendapatkan apresiasi dan prestasi. “Tentu saya berharap tahun ini juga banyak prestasi yang diraih,” katanya.

Menurut Nuh, beberapa tim yang ikut kompetisi tersebut juga ambil bagian mempersiapkan mobil listrik yang dipresentasikan di Gedung Agung, Jogjakarta, belum lama ini. “Ini bukan main-main, gaya-gayaan. Ini harus dirunut sebagai bagian dari road map,” kata mantan rektor ITS itu.

CEO Royal Dutch Shell Peter Voser mengaku terkesan dengan mobil-mobil hemat energi karya mahasiswa itu. “Ini memberi saya harapan bahwa kita semua dapat membuat perubahan positif untuk memenuhi tantangan energi global di masa depan,” katanya.

Presiden SBY juga mendorong inovasi untuk menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat energi. “Semoga sukses untuk  terus mengembangkan,” katanya.

Ajang yang akan diikuti para mahasiswa tersebut merupakan kompetisi tahunan yang diikuti oleh mahasiswa dan pelajar dari Eropa, Amerika, dan Asia. Peserta ditantang untuk merancang kendaraan hemat energi dan mengemudikannya. Tim yang dapat menempuh jarak terjauh dengan satu liter bahan bakar akan menjadi pemenang. (fal/ca/jpnn)

Ikuti Kompetisi di Kuala Lumpur

JAKARTA-Pemandangan berbeda terlihat di halaman Istana Kepresidenan Jakarta kemarin (7/6). Di bawah tenda yang dipasang di sisi jalan Istana Negara, mobil-mobil berukuran mini dengan warna mencolok itu berjejer dengan rapi. Mobil-mobil tersebut adalah hasil karya mahasiswa Indonesian
yang akan ikut dalam kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia, 4-7 Juli nanti.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang baru saja melakukan pertemuan dengan CEO Royal Dutch Shell Peter Voser meninjau satu persatu mobil tersebut. Dalam kesempatan itu, presiden menerima penjelasan dari mahasiswa yang dipandu oleh Mendikbud M Nuh.SBY dan Voser menyimak penjelasan dari mahasiswa dengan seksama. Misalnya, mengenai bahan bakar yang digunakan beserta jarak tempuhnya dan kapasitas mesin. “Mobil-mobil ini didesain dan dirancang dengan hemat energi,” kata Nuh.

Mobil-mobil itu menggunakan bahan bakar etanol, listrik, dan pertamax. Mesinnya, antara lain menggunakan mesin sepeda motor dengan kapasitas 125 atau 250 cc. Konsumsi bahan bakarnya bervariasi. Mulai dari 127 kilometer hingga 300 kilometer per liter.

Beberapa mobil hemat energi itu yang akan mengikuti kompetisi antara lain Antasena buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Keris V.3-Nakoela (Universitas Indonesia), dan Semar Prototype (Universitas Gadjah Mada). Ada juga yang dari Bandung. Yakni, Tumang Medal-Putra Siliwangi dan Sangkuriang Medal-Boemi Siliwangi.

Nuh mengatakan, dalam keikutsertaan di kompetisi serupa tahun lalu, mahasiswa Indonesia banyak mendapatkan apresiasi dan prestasi. “Tentu saya berharap tahun ini juga banyak prestasi yang diraih,” katanya.

Menurut Nuh, beberapa tim yang ikut kompetisi tersebut juga ambil bagian mempersiapkan mobil listrik yang dipresentasikan di Gedung Agung, Jogjakarta, belum lama ini. “Ini bukan main-main, gaya-gayaan. Ini harus dirunut sebagai bagian dari road map,” kata mantan rektor ITS itu.

CEO Royal Dutch Shell Peter Voser mengaku terkesan dengan mobil-mobil hemat energi karya mahasiswa itu. “Ini memberi saya harapan bahwa kita semua dapat membuat perubahan positif untuk memenuhi tantangan energi global di masa depan,” katanya.

Presiden SBY juga mendorong inovasi untuk menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat energi. “Semoga sukses untuk  terus mengembangkan,” katanya.

Ajang yang akan diikuti para mahasiswa tersebut merupakan kompetisi tahunan yang diikuti oleh mahasiswa dan pelajar dari Eropa, Amerika, dan Asia. Peserta ditantang untuk merancang kendaraan hemat energi dan mengemudikannya. Tim yang dapat menempuh jarak terjauh dengan satu liter bahan bakar akan menjadi pemenang. (fal/ca/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/