26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mutasi Virus Covid-19 & Kelangkaan Vaksin, KJRI Jeddah Ungkap Alasan Saudi Belum Umumkan Informasi Resmi Haji

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi mengumumkan Indonesia batal memberangkatkan jamaah calon haji 2021, ada kabar terbaru dari Arab Saudi. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan Plt Menteri Media/Penerangan Saudi, Mr. Majid bin Abdullah Al-Qashabi, mutasi virus Covid-19 dan kelangkaan vaksin menjadi salah satu alasan Saudi belum mengumumkan informasi resmi apa pun terkait haji.

TAWAF: Para jamaah saat tawaf keliling Ka’bah di masa pandemi Covid-19. Arab Saudi akan membuka ibadah haji tahun 2021.

“Mutasi virus Covid-19, kelangkaan vaksin, dan perkembangan wabah Covid-19 menjadi alasan Saudi belum mengumumkan mekanisme penyelenggaraan haji tahun ini,” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali dalam pernyataan resminya, Minggu (6/6).

Endang melanjutkan, Plt Menteri Media memang secara berkala memberikan penjelasan melalui konferensi pres terkait perkembangan Covid-19. Dan penjelasan tentang alasan belum umumkan teknis operasional haji disampaikan dalam konferensi pers hari inin

Sementara itu, Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi meminta masyarakat tidak khawatir dengan dana haji mereka. Ia memastikan dana haji masyarakat tetap aman walaupun pemberangkatan ibadah haji 2021 batal. “Tidak perlu khawatir, karena itu (dana haji disimpan) aman,” kata Masduki kepada wartawan, Senin (7/6).

“Berarti harus ada dana separuh yang disubsidikan pemerintah kepada setiap jemaah haji yang berangkat. Nah separuhnya itu, kata Pak Anggito (Kepala BPKH) diinvestasikan ke wilayah yang aman. Bukan langsung dana investasi itu digunakan ke infrastruktur,” kata Masduki. Pernyataan Masduki tersebut juga sekaligus membantah informasi tentang dana haji yang diinvestasikan untuk infrastruktur.

Meskipun jamaah haji bisa menarik dananya, ia menyarankan hal tersebut tidak dilakukan supaya masyarakat yang sudah menyimpan dana hajinya tetap bisa berangkat ke Tanah Suci. “Selama ini bebas-bebas saja (mau diambil atau tidak), tidak ada masalah. Cuma ngapain diambil kalau barangnya aman?” kata Masduki.

Meski demikian, kata dia, jika ada masyarakat yang ingin mengambil dananya sebenarnya secara prosedural bisa dilakukan. “Saya sarankan supaya tidak diambil karena tinggal menunggu saja kapan berangkat, itu tidak akan berubah. Karena kalau diambil malah justru dia akan mundur lagi tahun berangkatnya,” kata dia.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk meniadakan keberangkatan ibadah haji tahun 2021 ini. Peniadaan keberangkatan ibadah haji tahun ini merupakan yang kedua kalinya. Alasan peniadaan keberangkatan keduanya pun masih sama, yakni pandemi Covid-19. (esy/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi mengumumkan Indonesia batal memberangkatkan jamaah calon haji 2021, ada kabar terbaru dari Arab Saudi. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan Plt Menteri Media/Penerangan Saudi, Mr. Majid bin Abdullah Al-Qashabi, mutasi virus Covid-19 dan kelangkaan vaksin menjadi salah satu alasan Saudi belum mengumumkan informasi resmi apa pun terkait haji.

TAWAF: Para jamaah saat tawaf keliling Ka’bah di masa pandemi Covid-19. Arab Saudi akan membuka ibadah haji tahun 2021.

“Mutasi virus Covid-19, kelangkaan vaksin, dan perkembangan wabah Covid-19 menjadi alasan Saudi belum mengumumkan mekanisme penyelenggaraan haji tahun ini,” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali dalam pernyataan resminya, Minggu (6/6).

Endang melanjutkan, Plt Menteri Media memang secara berkala memberikan penjelasan melalui konferensi pres terkait perkembangan Covid-19. Dan penjelasan tentang alasan belum umumkan teknis operasional haji disampaikan dalam konferensi pers hari inin

Sementara itu, Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi meminta masyarakat tidak khawatir dengan dana haji mereka. Ia memastikan dana haji masyarakat tetap aman walaupun pemberangkatan ibadah haji 2021 batal. “Tidak perlu khawatir, karena itu (dana haji disimpan) aman,” kata Masduki kepada wartawan, Senin (7/6).

“Berarti harus ada dana separuh yang disubsidikan pemerintah kepada setiap jemaah haji yang berangkat. Nah separuhnya itu, kata Pak Anggito (Kepala BPKH) diinvestasikan ke wilayah yang aman. Bukan langsung dana investasi itu digunakan ke infrastruktur,” kata Masduki. Pernyataan Masduki tersebut juga sekaligus membantah informasi tentang dana haji yang diinvestasikan untuk infrastruktur.

Meskipun jamaah haji bisa menarik dananya, ia menyarankan hal tersebut tidak dilakukan supaya masyarakat yang sudah menyimpan dana hajinya tetap bisa berangkat ke Tanah Suci. “Selama ini bebas-bebas saja (mau diambil atau tidak), tidak ada masalah. Cuma ngapain diambil kalau barangnya aman?” kata Masduki.

Meski demikian, kata dia, jika ada masyarakat yang ingin mengambil dananya sebenarnya secara prosedural bisa dilakukan. “Saya sarankan supaya tidak diambil karena tinggal menunggu saja kapan berangkat, itu tidak akan berubah. Karena kalau diambil malah justru dia akan mundur lagi tahun berangkatnya,” kata dia.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk meniadakan keberangkatan ibadah haji tahun 2021 ini. Peniadaan keberangkatan ibadah haji tahun ini merupakan yang kedua kalinya. Alasan peniadaan keberangkatan keduanya pun masih sama, yakni pandemi Covid-19. (esy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/