30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Nazaruddin Keliling di Asia Tenggara

Tersangka Kasus Suap Sesmenpora

JAKARTA-Bukan hanya dikabarkan bersembunyi di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur dan Filipina, tersangka kasus suap Sesmenpora M. Nazaruddin ternyata sering berpindah dari satu negara ke negara lain di kawasan ASEAN. Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan, berdasarkan hasil konfirmasi dengan perwakilan di luar negeri, selain di Singapura, Nazaruddin sempat berada di Vietnam dan Malaysia.

“Pemberitahuan dari pemerintah Singapura bahwa yang bersangkutan sudah meninggalkan Singapura. Kita telusuri sempat berada di Vietnam, sempat berada di Malaysia,” ungkap Marty usai mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kemarin (7/7). Dua negara itu tercatat dalam satu rangkaian perjalanan Nazaruddin.

Dia mengatakan, sempat menerima informasi bahwa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu berada di Filipina Rabu (6/7) malam. Saat itu juga dilakukan pengecekan melalui duta besar Indonesia di Filipina yang mengonfirmasikan ke pihak kepolisian setempat. “Dikonfirmasikan oleh pihak kepolisian dan imigrasi Filipina, berdasar data yang dimiliki, nama seperti itu (Nazaruddin, Red) tidak ada di imigrasi Filipina,” papar mantan Dubes RI untuk PBB itu.

Marty menegaskan, sistem terus bekerja melalui kantor-kantor perwakilan untuk mengetahui keberadaan Nazaruddin. Proses itu bahkan sudah dilakukan sebelum Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka. Namun saat ditanya posisi terakhir anggota Komisi VII DPR itu, Marty memilih tidak menjawab.

Begitu juga saat disebut Pakistan sebagai tempat persinggahan Nazaruddin, dia tidak menjawab tegas bahkan berbalik bertanya. “Oya, di Pakistan? Sekarang ini kita bekerja untuk bisa memastikan agar yang bersangkutan sesuai dengan keinginan dengan aparat penegak hukum bisa dikembalikan,” urainya.

Marty juga mengungkapkan, saat ini paspor biru yang merupakan paspor dinas milik Nazaruddin sebagai anggota DPR sudah dicabut. Namun dia tidak bisa memastikan apakah saat berangkat ke luar negeri, Nazaruddin masih menggunakan paspor biru. Bagaimana dengan kemungkinan Nazaruddin kembali tanpa proses imigrasi? Marty menjawab singkat. “Tentu harus melalui proses imigrasi.”

Di bagian lain, Menkum HAM Patrialis Akbar mengatakan, Sabtu besok (9/7) dirjen imigrasi akan mengecek langsung ke pihak imigrasi Singapura mengenai keberadaan Nazaruddin. Dia menolak jika langkah komunikasi langsung itu disebut terlambat dilakukan. “Mengecek itu kan nanti bisa dikonfirmasi, abis ini ke mana. Justru lebih bagus dong,” kata Patrialis di Kantor Presiden, kemarin.

Dia juga membantah jika pengecekan itu karena tidak percaya dengan laporan dari kementerian luar negeri Singapura. “Jangan ditafsirkan seperti itu. Cek dan ricek lah,” dalih Patrialis. Mantan anggota Komisi III DPR itu mengaku belum ada data yang diterima kementeriannya dari Singapura terkait dengan Nazaruddin.

Dia menegaskan, jika Nazaruddin sudah kembali ke Indonesia pasti akan terdeteksi dari paspornya. Saat ditanya apakah Nazaruddin memiliki paspor lebih dari satu, Patrialis menjawab sambil berkelakar. “Pastio dong (punya paspor lebih dari satu),” katanya.(fal/kuh/iro/jpnn)

Tersangka Kasus Suap Sesmenpora

JAKARTA-Bukan hanya dikabarkan bersembunyi di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur dan Filipina, tersangka kasus suap Sesmenpora M. Nazaruddin ternyata sering berpindah dari satu negara ke negara lain di kawasan ASEAN. Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan, berdasarkan hasil konfirmasi dengan perwakilan di luar negeri, selain di Singapura, Nazaruddin sempat berada di Vietnam dan Malaysia.

“Pemberitahuan dari pemerintah Singapura bahwa yang bersangkutan sudah meninggalkan Singapura. Kita telusuri sempat berada di Vietnam, sempat berada di Malaysia,” ungkap Marty usai mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kemarin (7/7). Dua negara itu tercatat dalam satu rangkaian perjalanan Nazaruddin.

Dia mengatakan, sempat menerima informasi bahwa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu berada di Filipina Rabu (6/7) malam. Saat itu juga dilakukan pengecekan melalui duta besar Indonesia di Filipina yang mengonfirmasikan ke pihak kepolisian setempat. “Dikonfirmasikan oleh pihak kepolisian dan imigrasi Filipina, berdasar data yang dimiliki, nama seperti itu (Nazaruddin, Red) tidak ada di imigrasi Filipina,” papar mantan Dubes RI untuk PBB itu.

Marty menegaskan, sistem terus bekerja melalui kantor-kantor perwakilan untuk mengetahui keberadaan Nazaruddin. Proses itu bahkan sudah dilakukan sebelum Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka. Namun saat ditanya posisi terakhir anggota Komisi VII DPR itu, Marty memilih tidak menjawab.

Begitu juga saat disebut Pakistan sebagai tempat persinggahan Nazaruddin, dia tidak menjawab tegas bahkan berbalik bertanya. “Oya, di Pakistan? Sekarang ini kita bekerja untuk bisa memastikan agar yang bersangkutan sesuai dengan keinginan dengan aparat penegak hukum bisa dikembalikan,” urainya.

Marty juga mengungkapkan, saat ini paspor biru yang merupakan paspor dinas milik Nazaruddin sebagai anggota DPR sudah dicabut. Namun dia tidak bisa memastikan apakah saat berangkat ke luar negeri, Nazaruddin masih menggunakan paspor biru. Bagaimana dengan kemungkinan Nazaruddin kembali tanpa proses imigrasi? Marty menjawab singkat. “Tentu harus melalui proses imigrasi.”

Di bagian lain, Menkum HAM Patrialis Akbar mengatakan, Sabtu besok (9/7) dirjen imigrasi akan mengecek langsung ke pihak imigrasi Singapura mengenai keberadaan Nazaruddin. Dia menolak jika langkah komunikasi langsung itu disebut terlambat dilakukan. “Mengecek itu kan nanti bisa dikonfirmasi, abis ini ke mana. Justru lebih bagus dong,” kata Patrialis di Kantor Presiden, kemarin.

Dia juga membantah jika pengecekan itu karena tidak percaya dengan laporan dari kementerian luar negeri Singapura. “Jangan ditafsirkan seperti itu. Cek dan ricek lah,” dalih Patrialis. Mantan anggota Komisi III DPR itu mengaku belum ada data yang diterima kementeriannya dari Singapura terkait dengan Nazaruddin.

Dia menegaskan, jika Nazaruddin sudah kembali ke Indonesia pasti akan terdeteksi dari paspornya. Saat ditanya apakah Nazaruddin memiliki paspor lebih dari satu, Patrialis menjawab sambil berkelakar. “Pastio dong (punya paspor lebih dari satu),” katanya.(fal/kuh/iro/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/