Dari hasil olah TKP sementara, lanjutnya, bisa disimpulkan bahwa terjadi kecelakaan tunggal. Truk boks yang mengalami pecah ban, membanting ke kanan lalu terguling dan sopirnya terlempar keluar dan ditemukan meninggal dunia.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, kata Rikwanto, mobil yang di belakang truk boks kaget dan susah menghindar. Ada tiga mobil di situ, mobil damri, pariwisata dan Lamborgini.
“Untuk mobil Lamborgini sendiri, B 999 NIP, ini terdaftar di Samsat atas nama Hotman Paris sendiri dan sekarang masih dalam penyitaan di Laka Lantas Jakarta Utara,” tuturnya.
Hingga kini polisi masih terus melakukan proses penyelidikan terhadap bus pariwisata tersebut. “Bus Pariwisata sampai saat ini masih dalam pengejaran dan penyelidikan. Kita juga belum mengenali bus Pariwisatanya,” kata Kasat Lantas Polres Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto di kantornya, Selasa (7/10).
Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi bus pariwisata berukuran besar. “Busnya warna kombinasi coklat, krem kekuningan dan busnya bermuatan besar,” jelasnya.
Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Utara telah melakukan pemeriksaan terhadap 7 orang saksi yakni sopir bus Damri berinisial A, Petugas CMNP Harman, sopir Mazda Sunny, Hotman Paris Hutapea, Anggota PJR berinisial S, Pengemudi mobil Xenia berinisial V dan kenek truk box JNE, Mulyono (33).
“Kernet sudah diperiksa namun belum maksimal karena dalam keadaan psikisnya masih labil,” terang Sudarmanto.
“Dari keterangan mereka Lamborghini bertabrakan dengan bus pariwisata bukan dengan truk box,” sambungnya. (net/bbs)