SUMUTPOS.CO – Ribuan orang memadati ruas sebuah jalan di kota Solo, Jawa Tengah, yang dilalui kirab calon pengantin putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan pasangannya Bobby Nasution.
Dari lokasi keberangkatan yang berbeda, calon pengantin menaiki kereta kuda untuk menuju lokasi upacara pernikahan di Graha Saba Buana. Presiden Jokowi dan ibu negara juga menaiki kereta kuda.
Seperti dilaporkan wartawan di Solo, Fajar Sodiq, iring-iringan kirab calon pengantin putra diawali dengan barisan prajurit perempuan TNI yang mengenakan busana adat dari berbagai wilayah Nusantara.
Selama perjalanan menuju lokasi pernikahan, Bobby tak henti-hentinya menebar senyum dan melambaikan tangan kepada ribuan masyarakat dan relawan Jokowi yang menunggu di pinggir jalan sejak sekitar pukul 06.30 WIB.
Rombongan pengantin pria tiba di Graha Saba Buana sekitar pukul 08.15 WIB.
Tidak lama kemudian, iring-iringan kereta yang membawa calon pengantin putri, Kahiyang Ayu, mulai terlihat melintas di ruas jalan yang dipadati ribuan orang.
Kereta kuda ini berangkat dari kediaman pribadi Presiden Joko Widodo menuju Graha Saba Buana dengan mengambil rute mengitari kampung di sekitarnya.
Di kereta kencana yang dihiasi penuh bunga itu, Kahiyang Ayu didampingi oleh Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda dan cucu presiden, Jan Ethes Srinarendra.
Seperti pengantin pria, Kahiyang acap menebar senyum seraya melambaikan tangan ke arah warga yang berdiri di sisi kanan dan kiri jalan.
Di belakang kereta Kahiyang, ada kereta yang ditumpangi Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu juga terus melambaikan tangan dan menebar senyum.
Setibanya di depan gedung Graha Saba Buana, calon pengantin putri langsung turun dan berjalan kaki dengan didampingi keluarga Presiden. Sedangkan calon pengantin putra tiba terlebih dahulu dan menunggu di dalam gedung.
Selain dihadiri warga lokal, prosesi kirab ini juga disaksikan oleh orang-orang dari luar Solo. Salah seorang diantaranya adalah warga Sorong, Papua, Hofni Klasjok.
“Kami berangkat langsung dari Papua. Awalnya bersama dengan dua temannya tapi di Jakarta kehabisan tiket kereta menuju Solo. Ini semua atas biaya sendiri,” kata dia.
Hofni mengaku ikut memeriahkan pernikahan putri Presiden Jokowi, karena dirinya mengaku senang dengan kebijakan Jokowi dalam membangun infrastruktur di Papua. “Papua aman, kami bisa menikmati adanya pembangunan,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang warga dari Jakarta, Nirwana mengaku gembira bisa melihat langsung prosesi kirab pengantin. Bersama puluhan temannya sesama relawan pendukung Jokowi, Nirwana pun larut dalam keriuhan massa.
“Rombongan kami tiba di Solo pada Senin malam lalu. Ini wujud cinta kami kepada Pak Jokowi,” ucapnya.
Menurut dia, pernikahan putri Presiden dengan Bobby Nasution merupakan suatu perkawinan kebhinekaan. Pasalnya, calon mempelai putra dari Sumatera Utara sedangkan pengantin putri dari Solo.
“Inilah indahnya Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Di tempat lain, salah seorang warga Solo, Heri Setiawan sengaja mengajak keluarga kecilnya untuk dapat menyaksikan kirab pernikahan ini. Ia mengaku rela berdesak-desakan demi melihat langsung acara ini.
“Bahagia rasanya bisa melihat langsung,” ujar Heri.
KERETA KUDA
Salah satu orang yang sangat berbahagia dalam prosesi kirab pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bibby Nasution adalah Mujiyono. Ia merupakan pemilik kuda yang menarik kereta kencana yang dinaiki calon pengantin putri.
“Alhamdulillah senang sekali dan merupakan kebanggaan tersendiri bis terlibat dalam momen seperti ini,” ungkapnya, kemudian tertawa.
Kuda yang menarik kereta kencana itu, disebutkan Mujiyono bernama Agustin dan Srikandi. Dua ekor kuda itu merupakan kuda blasteran lokal dengan Australia.
“Agustin ini juga pernah digunakan untuk menarik kereta saat pernikahan Mas Gibran dan kirab saat pelantikan Presiden Jokowi,” kata dia.
Menurutnya, sejak awal menjabat Wali Kota Solo, Joko Widodo sudah sering menggunakan kuda miliknya untuk digunakan dalam berbagai kirab.
“Dulu sejak jadi wali kota, bapak juga sering menggunakan kudanya untuk acara kirab di Solo,” kata dia.
Sementara itu mengenai kereta yang dinaiki Kahiyang, ungkapnya, merupakan kereta kencana milik Pemerintah kota Solo yang selama ini disimpan di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.
“Sebelum digunakan untuk kirab, kereta ini sudah saya servis supaya lancar untuk acara kirab,” akunya.
PRAJURIT PEREMPUAN TNI
Dalam prosesi kirab pernikahan, masing-masing calon pengantin dikawal oleh barisan pager ayu yang mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Penerangan Korem 074 Warastrama, Kapten Inf Alfian Yudha mengungkapkan, para prajurit perempuan itu diberi tugas untuk menjadi barisan pengiring masing-masing calon penganti. Mereka berasal dari berbagai satuan TNI.
“Jumlah personil TNI wanita yang bertugas untuk pengiring Mbak Kahiyang ada 40 personil. Sedangkan untuk pengiring pengantin laki-laki terdapat 40 personil. Mereka berasal dari berbagai satuan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Mabes,” sebutnya.
Alfian mengatakan, para prajurit TNI wanita yang bertugas mengiring pengantin memakai busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Selain bertugas mengiring pengantin, mereka juga menjadi pager ayu untuk mengarahkan para tamu yang hadir.
“Kalau prajurit yang berpakaian adat tugasnya menjadi pagar ayu. Tapi ada juga prajurit TNI wanita yang memakai pakaian safari bertugas mengecek para tamu yang hadir,” kata dia. (fajar sodiq/BBC)