30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Demokrat Siap jika Anas Tersangka

JAKARTA-Kemungkinan bakal adanya tersangka tambahan dalam kasus Hambalang sudah diantisipasi Partai Demokrat. Bahkan jika kasus itu menyeret Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

MUNDUR: Andi Mallarangeng usai menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Menteri Pemuda  Olahraga, Jumat (7/12). //MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn
MUNDUR: Andi Mallarangeng usai menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga, Jumat (7/12). //MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn

Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP PD Ulil Abshar Abdalla menyatakan, skenario terburuk telah disiapkan jika kemudian ketua umumnya mengikuti jejak Andi Mallarangeng menjadi tersangka. Menurut dia, skenario telah disiapkan karena yang bersangkutan juga termasuk sosok yang terus disebut-sebut ikut ikut terlibat dalam kasus Hambalang.

“Kami PD pastinya sudah sangat siap dengan kemungkinan skenario paling buruk jika ketua umum sekalipun ikut ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Ulil.

Dia memastikan, roda partainya tidak akan banyak terpengaruh, meski nantinya yang menjadi tersangka tidak hanya berhenti di Andi. Kinerja dan sistem partai peraih suara terbesar pada Pemilu 2009 lalu itu dipastikan tetap akan bekerja seperti biasa. “Orang boleh berganti, tapi sistem akan jalan terus,” tegasnya.

Meski demikian, dia mengakui, kalau berbagai kasus termasuk Hambalang telah menyandera partainya selama ini. Karenanya, di satu sisi, menurut dia, partainya justru mengapresiasi keputusan terakhir KPK atas penetapan tersangka terhadap Andi.

“Prinsip Partai Demokrat itu the sooner the better (lebih cepat lebih baik, Red). Kami justru sejak lama menunggu kapan langkah seperti ini (penetapan tersangka) diambil oleh KPK,” katanya.
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR Sohibul Iman mengapresiasi kinerja KPK yang telah menetapkan Andi Mallarangeng sebagai tersangka dugaan kasus Hambalang. Menurut dia, keputusan KPK ini menjadi sejarah baru dalam catatan pemberantasan korupsi di Indonesia.

“KPK telah menunjukkan petinggi partai dan menteri aktif pun bisa diproses. Kami berharap ini akan dapat memberikan efek jera bagi pejabat publik yang merasa memiliki tameng kekuasaan untuk tidak bermain-main dengan korupsi,” katanya.
Sohibul juga mengapresiasi Andi Mallarangeng yang memilih mundur begitu ditetapkan menjadi tersangka. Menurut dia, pengunduran diri saat menjadi tersangka merupakan bentuk tanggung jawab yang sangat tinggi dalam sistem demokrasi. “Saya berharap langkah mundur seperti Andi Malaranggeng ini bisa ditiru oleh pejabat negara yang lain,” ungkapnya.
Menko Kesra Sementara Isi Kursi Andi

Sementar itu, kursi menteri pemuda dan olahraga (menpora) yang dijabat Andi Mallarangeng kini lowong tanpa pejabat definitif. Siapa penggantinya? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum menetapkannya. SBY hanya menunjuk Menko Kesra Agung Laksono sebagai pelaksana tugas.

“Sebelum saya mengangkat Menpora yang definitif, untuk sementara saya tugasi Menko Kesra,” kata SBY di Kantor Presiden, kemarin (7/12).
Pengunduran diri Andi itu disampaikan kepada SBY di Kantor Presiden, kemarin, sebelum dirinya menyampaikan secara terbuka kepada publik di kantor Kemenpora. Selain SBY, saat itu hadir juga Wapres Boediono, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam.

SBY sepertinya tidak punya pilihan selain menyetujui pengunduran diri mantan juru bicaranya itu dari kursi menteri. Secara lisan dan tulisan, Andi menyatakan alasan status cegah yang disandangnya kini membuat tidak efektif dalam mengemban tugas sebagai Menpora. Andi juga tidak ingin mengganggu kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua, membebani presiden, dan ingin konsentrasi menghadapi masalah hukumnya.

Pengunduran diri dengan alasan yang disampaikan Andi itu mendapat apresiasi. “Saya kira contoh yang baik atas tanggung jawab dari seseorang ketika menghadapi permaslahan hukum dan manakala tetap pada posisinya akan mengganggu pelaksanaan tugas,” katanya.Selain mundur dari kursi menpora, Andi juga memilih melepaskan jabatan sekretaris dewan pembina Partai Demokrat. Meski begitu, dia tetap menjadi anggota partai berlambang mercy itu.
Sore kemarin, SBY menggelar rapat terbatas. Salah satu bahasannya adalah pengganti Andi di kursi Menpora. “Tahap ini beliau (presiden, Red) sedang mencari orang yang tepat. Pasti itu, as soon as possible,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Mantan Panglima TNI itu mengakui jika mundurnya Andi bisa berpengaruh pada kabinet. Namun presiden sudah mengingatkan untuk bekerja seperti biasa, meneruskan program yang sudah berjalan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku prihatin dengan yang dialami rekannya di kabinet itu. Secara tegas, Jero menilai Andi tidak bersalah. “Dalam hal ini, dia (hanya) korban,” ujarnya.
Sebab dia mengaku kenal Andi Mallarangeng sebagai orang yang baik. Selain satu partai, Dia juga dekat dengan Andi sebagai sahabat. Meski begitu, Jero menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aturan hukum yang berlaku. “Dia orang baik, sahabat yang baik, tapi karena ini masalah hukum, ya kita serahkan ke jalur hukum,” sebutnya.

Sementara itu, suara-suara mengenai pengisi kursi Menpora mulai bermuculan. Anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok menyatakan sempat sempat menyinggung sejumlah nama yang sempat beredar menjadi calon menpora. Di antaranya, dua politisi Demokrat Ramadhan Pohan dan Chotibul Umam Wiranu. “Tapi, sekali lagi semua hak prerogative presiden,” tandasnya.

Pembahasan, lanjut dia, baru akan dilakukan untuk posisi sekretaris dewan pembina yang juga ditinggal Andi. Menurut dia, rapat bersama jajaran dewan pembina akan segera diagendakan. Dari 29 nama di institusi yang diketuai SBY itu, dia menilai, salah satu nantinya bisa ditunjuk. “Nanti kita bareng rapat dengan Pak SBY,” kata Mubarok. (dyn/bay/nw/fal/wir/dyn/jpnn)

JAKARTA-Kemungkinan bakal adanya tersangka tambahan dalam kasus Hambalang sudah diantisipasi Partai Demokrat. Bahkan jika kasus itu menyeret Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

MUNDUR: Andi Mallarangeng usai menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Menteri Pemuda  Olahraga, Jumat (7/12). //MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn
MUNDUR: Andi Mallarangeng usai menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga, Jumat (7/12). //MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn

Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP PD Ulil Abshar Abdalla menyatakan, skenario terburuk telah disiapkan jika kemudian ketua umumnya mengikuti jejak Andi Mallarangeng menjadi tersangka. Menurut dia, skenario telah disiapkan karena yang bersangkutan juga termasuk sosok yang terus disebut-sebut ikut ikut terlibat dalam kasus Hambalang.

“Kami PD pastinya sudah sangat siap dengan kemungkinan skenario paling buruk jika ketua umum sekalipun ikut ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Ulil.

Dia memastikan, roda partainya tidak akan banyak terpengaruh, meski nantinya yang menjadi tersangka tidak hanya berhenti di Andi. Kinerja dan sistem partai peraih suara terbesar pada Pemilu 2009 lalu itu dipastikan tetap akan bekerja seperti biasa. “Orang boleh berganti, tapi sistem akan jalan terus,” tegasnya.

Meski demikian, dia mengakui, kalau berbagai kasus termasuk Hambalang telah menyandera partainya selama ini. Karenanya, di satu sisi, menurut dia, partainya justru mengapresiasi keputusan terakhir KPK atas penetapan tersangka terhadap Andi.

“Prinsip Partai Demokrat itu the sooner the better (lebih cepat lebih baik, Red). Kami justru sejak lama menunggu kapan langkah seperti ini (penetapan tersangka) diambil oleh KPK,” katanya.
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR Sohibul Iman mengapresiasi kinerja KPK yang telah menetapkan Andi Mallarangeng sebagai tersangka dugaan kasus Hambalang. Menurut dia, keputusan KPK ini menjadi sejarah baru dalam catatan pemberantasan korupsi di Indonesia.

“KPK telah menunjukkan petinggi partai dan menteri aktif pun bisa diproses. Kami berharap ini akan dapat memberikan efek jera bagi pejabat publik yang merasa memiliki tameng kekuasaan untuk tidak bermain-main dengan korupsi,” katanya.
Sohibul juga mengapresiasi Andi Mallarangeng yang memilih mundur begitu ditetapkan menjadi tersangka. Menurut dia, pengunduran diri saat menjadi tersangka merupakan bentuk tanggung jawab yang sangat tinggi dalam sistem demokrasi. “Saya berharap langkah mundur seperti Andi Malaranggeng ini bisa ditiru oleh pejabat negara yang lain,” ungkapnya.
Menko Kesra Sementara Isi Kursi Andi

Sementar itu, kursi menteri pemuda dan olahraga (menpora) yang dijabat Andi Mallarangeng kini lowong tanpa pejabat definitif. Siapa penggantinya? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum menetapkannya. SBY hanya menunjuk Menko Kesra Agung Laksono sebagai pelaksana tugas.

“Sebelum saya mengangkat Menpora yang definitif, untuk sementara saya tugasi Menko Kesra,” kata SBY di Kantor Presiden, kemarin (7/12).
Pengunduran diri Andi itu disampaikan kepada SBY di Kantor Presiden, kemarin, sebelum dirinya menyampaikan secara terbuka kepada publik di kantor Kemenpora. Selain SBY, saat itu hadir juga Wapres Boediono, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam.

SBY sepertinya tidak punya pilihan selain menyetujui pengunduran diri mantan juru bicaranya itu dari kursi menteri. Secara lisan dan tulisan, Andi menyatakan alasan status cegah yang disandangnya kini membuat tidak efektif dalam mengemban tugas sebagai Menpora. Andi juga tidak ingin mengganggu kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua, membebani presiden, dan ingin konsentrasi menghadapi masalah hukumnya.

Pengunduran diri dengan alasan yang disampaikan Andi itu mendapat apresiasi. “Saya kira contoh yang baik atas tanggung jawab dari seseorang ketika menghadapi permaslahan hukum dan manakala tetap pada posisinya akan mengganggu pelaksanaan tugas,” katanya.Selain mundur dari kursi menpora, Andi juga memilih melepaskan jabatan sekretaris dewan pembina Partai Demokrat. Meski begitu, dia tetap menjadi anggota partai berlambang mercy itu.
Sore kemarin, SBY menggelar rapat terbatas. Salah satu bahasannya adalah pengganti Andi di kursi Menpora. “Tahap ini beliau (presiden, Red) sedang mencari orang yang tepat. Pasti itu, as soon as possible,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Mantan Panglima TNI itu mengakui jika mundurnya Andi bisa berpengaruh pada kabinet. Namun presiden sudah mengingatkan untuk bekerja seperti biasa, meneruskan program yang sudah berjalan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku prihatin dengan yang dialami rekannya di kabinet itu. Secara tegas, Jero menilai Andi tidak bersalah. “Dalam hal ini, dia (hanya) korban,” ujarnya.
Sebab dia mengaku kenal Andi Mallarangeng sebagai orang yang baik. Selain satu partai, Dia juga dekat dengan Andi sebagai sahabat. Meski begitu, Jero menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aturan hukum yang berlaku. “Dia orang baik, sahabat yang baik, tapi karena ini masalah hukum, ya kita serahkan ke jalur hukum,” sebutnya.

Sementara itu, suara-suara mengenai pengisi kursi Menpora mulai bermuculan. Anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok menyatakan sempat sempat menyinggung sejumlah nama yang sempat beredar menjadi calon menpora. Di antaranya, dua politisi Demokrat Ramadhan Pohan dan Chotibul Umam Wiranu. “Tapi, sekali lagi semua hak prerogative presiden,” tandasnya.

Pembahasan, lanjut dia, baru akan dilakukan untuk posisi sekretaris dewan pembina yang juga ditinggal Andi. Menurut dia, rapat bersama jajaran dewan pembina akan segera diagendakan. Dari 29 nama di institusi yang diketuai SBY itu, dia menilai, salah satu nantinya bisa ditunjuk. “Nanti kita bareng rapat dengan Pak SBY,” kata Mubarok. (dyn/bay/nw/fal/wir/dyn/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/