Terpisah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa Kapolda Aceh telah diinstruksikan untuk membantu masyarakat Aceh yang menjadi korban gempa secara maksimal. Tindakan pertolongan harus dilakukan secepatnya. ”Segera turun all out,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Bila, Polda Aceh merasa membutuhkan tambahan kekuatan, baik personil dan sarana prasarana. Maka, Polri siap untuk segera membantu. ”Gunakan semua fasilitas Polri untuk melayani masyarakat Aceh,” ujar mantan Komandan Densus 88 Anti Teror tersebut.
Sementara Karopenmas Divhumas Mabes Polri Kombespol Rikwanto menjelaskan bahwa upaya untuk penyelamatan korban gempa diutamakan, Polda dan Polres dikerahkan untuk satu per satu mengecek setiap rumah yang rubuh. ”Ini untuk mengetahui kemungkinan adanya korban yang tertimbun dan masih hidup,” paparnya.
Bila, ternyata ada korban gempa yang tertimbun dan masih ada tanda-tanda kehidupan. Tentu, anggota Polri akan mengerahkan segala daya upayanya untuk membantu. ”Semua sudah dikerahkan,” jelasnya ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri.
Setidaknya, ada 500 personel Polri yang dikerahkan untuk membantu, baik dari Brimob, Polresdan Polda. Untuk hitungan sementara terdapat lebih dari 57 bangunan yang hancur akibat gempa sebesar 6,4 SR tersebut. ”masih terus dilanjutkan ya,” ungkapnya.
Sementara Direktur Eksekutif Disaster Victim Indonesia (DVI) Polri Kombespol Anton Castilani mengatakan bahwa hingga pukul 18.00 telah ditemukan setidaknya 62 jenasah korban gempa. Mereka semua masih dalam keadaan yang bisa dikenali. ”Keluargany amemutuskan untuk langsung dikebumikan,” jelasnya.
Namun, Tim DVI tentu masih terus bekerja untukmembantu masyarakat, ada kemungkinan perlu untuk mengidentifikasi jenasah dari para korban. ”Kami masih bersiap dan bila dibutuhkan langsung bergerak,” jelasnya. (mia/wan/byu/idr/jpg/adz)