30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Sumut Beresiko Tinggi Alami 12 Jenis Bencana Alam

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan kajian resiko bencana Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB), hampir seluruh wilayah Sumatera Utara (Sumut) terpapar resiko tinggi bencana. Dari catatan itu, ada 12 jenis bencana yang rentan terjadi di wilayah Sumut.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis dalam kegiatan peningkatan kapasitas atau pelatihan wartawan tentang penagggulangan bencana yang digelar di Hotel Grandhika, Selasa (18/7) sore.

“Kalau dipetakan, semua warna merah peta Sumut itu. Tidak ada yang kuning dan tidak ada yang hijau. Kita ini ada 12 jenis bencana,” ujar Riadil.

Ke 12 jenis bencana tersebut diantaranya, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, gempa bumi, puting beliung, banjir, tsunami, gunung api, bencana tekhnologi dan kekeringan.

Oleh karena itu, Riadil menyebut wartawam sangat perlu memiliki kapasitas, bagaimana meliput bencana khususnya yang 12 jenis itu. Dikatakannya, di dalam bencana yang paling penting bagaimana korban diminimalisasi. Untuk itu, jangan sampai wartawan meliput, malah menambah korban lagi.

“Itu indeks resiko bencana, menurunkan angka kematian dan mengurangi angka kerugian,” tandasnya.

Sementara ketika membacakan sambutan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Riadil menyebutkan, semester kedua tahun ini, 1.417 bencana terjadi di Indonesia. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor paling dominan.

Akibatnya, hingga semester ini, 216 orang telah meninggal dan hilang akibat bencana, puluhan ribu rumah rusak dengan kategori berat, sedang dan ringan. Menurutnya, bencana memiliki kecenderungan naik dalam 20 tahun terakhir.

“Belum lagi data penduduk terpapar bahaya dengan kategori kelas rendah hingga tinggi. Jutaan penduduk terpapar potensi bahaya alam yang dapat berujung pada bencana. Dari data BNPB berdasarkan peta ancaman dan sensus penduduk 2010 menyebutkan bahwa lebih dari 150 juta penduduk terpapar potensi bahaya gempa bumi dengan kategori kelas tinggi dan lebih dari 50 juta terpapar potensi bahaya banjir, “ kata Riadil. (ain/yaa)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan kajian resiko bencana Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB), hampir seluruh wilayah Sumatera Utara (Sumut) terpapar resiko tinggi bencana. Dari catatan itu, ada 12 jenis bencana yang rentan terjadi di wilayah Sumut.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis dalam kegiatan peningkatan kapasitas atau pelatihan wartawan tentang penagggulangan bencana yang digelar di Hotel Grandhika, Selasa (18/7) sore.

“Kalau dipetakan, semua warna merah peta Sumut itu. Tidak ada yang kuning dan tidak ada yang hijau. Kita ini ada 12 jenis bencana,” ujar Riadil.

Ke 12 jenis bencana tersebut diantaranya, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, gempa bumi, puting beliung, banjir, tsunami, gunung api, bencana tekhnologi dan kekeringan.

Oleh karena itu, Riadil menyebut wartawam sangat perlu memiliki kapasitas, bagaimana meliput bencana khususnya yang 12 jenis itu. Dikatakannya, di dalam bencana yang paling penting bagaimana korban diminimalisasi. Untuk itu, jangan sampai wartawan meliput, malah menambah korban lagi.

“Itu indeks resiko bencana, menurunkan angka kematian dan mengurangi angka kerugian,” tandasnya.

Sementara ketika membacakan sambutan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Riadil menyebutkan, semester kedua tahun ini, 1.417 bencana terjadi di Indonesia. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor paling dominan.

Akibatnya, hingga semester ini, 216 orang telah meninggal dan hilang akibat bencana, puluhan ribu rumah rusak dengan kategori berat, sedang dan ringan. Menurutnya, bencana memiliki kecenderungan naik dalam 20 tahun terakhir.

“Belum lagi data penduduk terpapar bahaya dengan kategori kelas rendah hingga tinggi. Jutaan penduduk terpapar potensi bahaya alam yang dapat berujung pada bencana. Dari data BNPB berdasarkan peta ancaman dan sensus penduduk 2010 menyebutkan bahwa lebih dari 150 juta penduduk terpapar potensi bahaya gempa bumi dengan kategori kelas tinggi dan lebih dari 50 juta terpapar potensi bahaya banjir, “ kata Riadil. (ain/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/