32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dahlan Minta Dicoret dari Konvensi Capres PD

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan baru saja melayangkan surat pada panitia konvensi Partai Demokrat di Jakarta. Dalam surat itu Dahlan mempersilakan tim konvensi untuk mencoret namanya.

Hal itu dilakukan menanggapi adanya laporan Jaringan Advokat Publik (JAP) yang menyebutkan Dahlann
telah melakukan korupsi. “Betul, tadi sore jam 5 panitia konvensi telah menerima surat dari Pak Dahlan yang intinya menyerahkan sepenuhnya penilaian tim konvensi mengenai laporan itu,” ujar Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/1).

Faisal berkisah bahwa pada Selasa (7/1) lalu, ada advokad publik yang melaporkan pada tim konvensi, bahwa Dahlan terlibat dalam korupsi saat menjabat menjadi Dirut PLN.

“Pak Dahlan diadukan telah melakukan korupsi puluhan triliun di PLN. Ini ada hubungannya dengan laporan triomacan atau tidak, saya kurang tahu. Pak Dahlan memang enggak mau mengomentari tuduhan itu dan lebih memilih menyampaikan secara tertulis pada tim konvensi,” terang Faisal.

Di sisi lain,  Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan ada yang gerah di balik mencuatnya nama Dahlan Iskan sebagai peserta Konvensi Capres Partai Demokrat. Makanya, tidak mengherankan bila pria yang kini menjabat sebagai menteri BUMN itu dijadikan target di antara para peserta konvensi lainnya.

“Memang kelihatan ada yang gerah, karena nama Dahlan Iskan terus mencuat,” kata Ray Rangkuti kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/1).

Pernyataan Ray ini disampaikan berhubungan dengan laporan Jaringan Advokat Publik (JAP) yang mengadukan Dahlan Iskan ke panitia Konvensi Demokrat. Juru Bicara JAP, Rahmat Sorialam Harahap mengatakan laporannya diterima anggota Komite Konvensi Demokrat, Vera Vebyanthy. Dahlan yang sempat menjadi Dirut PLN periode 2009-2010 dituding melakukan kerugian negara sebesar Rp 37,6 triliun. Oleh karena itu, JAP meminta Komite Konvensi Capres Demokrat menganulir nama Dahlan.

Sebagai tindak lanjut dari laporan itu, Dahlan Iskan kemudian menyurati panitia konvensi. Menurut Ray, langkah yang dilakukan Dahlan sudah tepat. Kata dia, lebih baik masalah ini diserahkan ke panitia konvensi. Apalagi kata dia, Dahlan sudah terikat dengan aturan konvensi yang tidak mengharuskan mengundurkan diri.

“Tidak boleh mengundurkan diri. Biar panitia konvensi yang memutuskan. Toh Dahlan bukan orang yang ngotot, tapi karena niatnya melakukan perbaikan makanya ikut konvensi,” katanya.

Ruhut: Dahlan Urutan Pertama
Sementara itu, Survei internal tahap I yang diselenggarakan Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dipastikan tidak akan dibeber secara terbuka ke publik. Meski demikian, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul memberikan bocoran bahwa Dahlan Iskan berada di urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi.

“Dahlan Iskan dan Pramono Edhie berada di posisi pertama dan kedua,” ungkap Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Sekretariat Komite Konvensi Jakarta kemarin (8/1). Tanpa menjelaskan lebih lanjut, dia mengemukakan bahwa petinggi partainya telah membahas hasil tersebut untuk sekaligus mengevaluasi pemenangan pemilu.

Menurut dia, evaluasi tersebut diadakan di kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, beberapa waktu lalu. “Hadir beberapa petinggi Demokrat seperti Jero Wacik, EE Mangindaan, Roy Suryo,” ujarnya.

Survei internal itu merupakan rangkaian resmi pelaksanaan Konvensi Capres Partai Demokrat. Rencananya, survei yang dilaksanakan oleh tiga lembaga survei sekaligus itu akan dilaksanakan dua kali. Survei kedua yang sekaligus akan menjadi penentu peserta mana yang tampil menjadi pemenang akan dilaksanakan usai Pemilu Legislatif April 2014.

Anggota Komite Konvensi Rully Charis menyatakan bahwa survei tahap I itu sengaja tidak di-publish secara luas karena pihak komite tidak ingin memperlihatkan unsur persaingan dalam pelaksanaan konvensi. “Kami tidak benturkan satu sama lain peserta konvensi. Survei tahap pertama ini sifatnya evaluasi agar peserta semakin terpacu,” katanya.

Rully menyatakan, yang diukur di survei bukan hanya elektabilitas dan popularitas sebelas peserta konvensi. Ada beberapa hal lain yang juga dideteksi. “Persepsi kapabilitas dari masyarakat terhadap peserta juga jadi poin khusus,” ungkapnya.

Munculnya Dahlan Iskan di puncak tertinggi di antara peserta konvensi lain dalam hal tingkat keterpilihan selaras dengan hasil riset sejumlah lembaga survei selama ini. Terakhir, survei Reform Institute pimpinan Yudi Latif yang dipaparkan pada pertengahan Desember 2013 juga menempatkan menteri BUMN itu di posisi teratas. Elektabilitasnya mencapai 21,93 persen, jauh meninggalkan 10 peserta lain.  (chi/awa/dyn/c1/fat/jpnn/rbb)

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan baru saja melayangkan surat pada panitia konvensi Partai Demokrat di Jakarta. Dalam surat itu Dahlan mempersilakan tim konvensi untuk mencoret namanya.

Hal itu dilakukan menanggapi adanya laporan Jaringan Advokat Publik (JAP) yang menyebutkan Dahlann
telah melakukan korupsi. “Betul, tadi sore jam 5 panitia konvensi telah menerima surat dari Pak Dahlan yang intinya menyerahkan sepenuhnya penilaian tim konvensi mengenai laporan itu,” ujar Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/1).

Faisal berkisah bahwa pada Selasa (7/1) lalu, ada advokad publik yang melaporkan pada tim konvensi, bahwa Dahlan terlibat dalam korupsi saat menjabat menjadi Dirut PLN.

“Pak Dahlan diadukan telah melakukan korupsi puluhan triliun di PLN. Ini ada hubungannya dengan laporan triomacan atau tidak, saya kurang tahu. Pak Dahlan memang enggak mau mengomentari tuduhan itu dan lebih memilih menyampaikan secara tertulis pada tim konvensi,” terang Faisal.

Di sisi lain,  Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan ada yang gerah di balik mencuatnya nama Dahlan Iskan sebagai peserta Konvensi Capres Partai Demokrat. Makanya, tidak mengherankan bila pria yang kini menjabat sebagai menteri BUMN itu dijadikan target di antara para peserta konvensi lainnya.

“Memang kelihatan ada yang gerah, karena nama Dahlan Iskan terus mencuat,” kata Ray Rangkuti kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/1).

Pernyataan Ray ini disampaikan berhubungan dengan laporan Jaringan Advokat Publik (JAP) yang mengadukan Dahlan Iskan ke panitia Konvensi Demokrat. Juru Bicara JAP, Rahmat Sorialam Harahap mengatakan laporannya diterima anggota Komite Konvensi Demokrat, Vera Vebyanthy. Dahlan yang sempat menjadi Dirut PLN periode 2009-2010 dituding melakukan kerugian negara sebesar Rp 37,6 triliun. Oleh karena itu, JAP meminta Komite Konvensi Capres Demokrat menganulir nama Dahlan.

Sebagai tindak lanjut dari laporan itu, Dahlan Iskan kemudian menyurati panitia konvensi. Menurut Ray, langkah yang dilakukan Dahlan sudah tepat. Kata dia, lebih baik masalah ini diserahkan ke panitia konvensi. Apalagi kata dia, Dahlan sudah terikat dengan aturan konvensi yang tidak mengharuskan mengundurkan diri.

“Tidak boleh mengundurkan diri. Biar panitia konvensi yang memutuskan. Toh Dahlan bukan orang yang ngotot, tapi karena niatnya melakukan perbaikan makanya ikut konvensi,” katanya.

Ruhut: Dahlan Urutan Pertama
Sementara itu, Survei internal tahap I yang diselenggarakan Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dipastikan tidak akan dibeber secara terbuka ke publik. Meski demikian, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul memberikan bocoran bahwa Dahlan Iskan berada di urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi.

“Dahlan Iskan dan Pramono Edhie berada di posisi pertama dan kedua,” ungkap Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Sekretariat Komite Konvensi Jakarta kemarin (8/1). Tanpa menjelaskan lebih lanjut, dia mengemukakan bahwa petinggi partainya telah membahas hasil tersebut untuk sekaligus mengevaluasi pemenangan pemilu.

Menurut dia, evaluasi tersebut diadakan di kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, beberapa waktu lalu. “Hadir beberapa petinggi Demokrat seperti Jero Wacik, EE Mangindaan, Roy Suryo,” ujarnya.

Survei internal itu merupakan rangkaian resmi pelaksanaan Konvensi Capres Partai Demokrat. Rencananya, survei yang dilaksanakan oleh tiga lembaga survei sekaligus itu akan dilaksanakan dua kali. Survei kedua yang sekaligus akan menjadi penentu peserta mana yang tampil menjadi pemenang akan dilaksanakan usai Pemilu Legislatif April 2014.

Anggota Komite Konvensi Rully Charis menyatakan bahwa survei tahap I itu sengaja tidak di-publish secara luas karena pihak komite tidak ingin memperlihatkan unsur persaingan dalam pelaksanaan konvensi. “Kami tidak benturkan satu sama lain peserta konvensi. Survei tahap pertama ini sifatnya evaluasi agar peserta semakin terpacu,” katanya.

Rully menyatakan, yang diukur di survei bukan hanya elektabilitas dan popularitas sebelas peserta konvensi. Ada beberapa hal lain yang juga dideteksi. “Persepsi kapabilitas dari masyarakat terhadap peserta juga jadi poin khusus,” ungkapnya.

Munculnya Dahlan Iskan di puncak tertinggi di antara peserta konvensi lain dalam hal tingkat keterpilihan selaras dengan hasil riset sejumlah lembaga survei selama ini. Terakhir, survei Reform Institute pimpinan Yudi Latif yang dipaparkan pada pertengahan Desember 2013 juga menempatkan menteri BUMN itu di posisi teratas. Elektabilitasnya mencapai 21,93 persen, jauh meninggalkan 10 peserta lain.  (chi/awa/dyn/c1/fat/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/