25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ada Skenario Hancurkan Demokrat

Petinggi DPP Partai Demokrat mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang ingin menghancurkan Demokrat melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Publik DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan, cara-cara yang dilakukan merupakan bagian dari skenario membangun isu negatif sebagai upaya penghancuran secara sistematis.

“Sepertinya ada pihak-pihak yang ingin kita hancur, meskipun kita belum melihat apakah ini yang bekerja kekuatan dari luar atau dari dalam sendiri. Artinya, tidak menutup kemungkinan  anasir-anasir jahat internal ikut mengobok-obok dengan berusaha mengganggu kesolidan pengurus hasil kongres,” kata Pasek di Jakarta, Jumat (8/2).

Dia yakin bahwa KPK akan bekerja secara profesional, dan tidak akan membuka celah masuknya intervensi dari luar dalam menangani kasus tersebut. “Kami yakin, KPK akan membuat sejarah dirinya tanpa celah dengan bersikap tegas  profesional dan tidak mau diintervensi, ditekan apalagi diajak-ajak membuat skenario kriminalisasi,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Pasek juga menyayangkan pihak-pihak tak bertanggung jawab, terkait penyebaran kabar miring soal Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka KPK. Menurutnya, pihak yang membocorkan informasi itu hanya berusaha memperalat KPK.

“Saya yakin itu hoax (berita bohong) dan dibangun oleh jaringan tertentu untuk melakukan peradilan opini dengan mengambil momentum  dinamisnya internal Demokrat. Mereka yang terus berupaya mau memperalat KPK untuk ambisi politik sebaiknya tahu diri,” tegasnya.

Sebelumnya, Anas dikabarkan sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi proyek Hambalang. Berita bahwa KPK secara resmi sudah menyatakan Anas sebagai tersangka adalah berita tidak benar. Oleh karena itu, dia berharap agar isu seperti itu tidak perlu lagi dikembangkan.

“Apalagi dengan menyebut-nyebut orang dalam KPK dalam pemberitaan. Itu menyesatkan dan bisa merugikan citra KPK yang sudah dalam posisi yang on the track saat ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Pasek juga meyakini pimpinan KPK saat ini tangguh menghadapi intervensi dengan kekuatan sebesar apa pun. Ia menilai akan menjadi preseden buruk bila akhirnya KPK sampai terhanyut dan larut dalam skenario politik yang dilatarbelakangi kompetisi politik dalam  menegakkan hukum.

Tahun 2013-2014 adalah tahun politik. Ketua Komisi III DPR itu meminta siapa pun yang berwenang jangan menyalahgunakan kewenangannya untuk membuat skenario politik kekuasaan kelompoknya dengan merusak eksistensi lembaga penegak hukum.

“Janganlah menggunakan penegak hukum sebagai instrumen untuk urusan politik. Mari urusan hukum dijaga di rel hukum, urusan politik berkompetisi di jalur politik. Jangan menggunakan palu godam hukum untuk kepentingan politik. Itu politisi pengecut namanya,” sindirnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat  Sutan Bhatoegana mengatakan, bahwa partainya diyakini masih bisa bangkit menghadapi pertarungan politik jelang Pemilu 2014 mendatang. Asalkan berani melakukan reposisi kader-kader baru yang bersih.

“Reposisi itu kan pergantian pengurus dengan orang yang bersih dapat membenahi keadaan partai yang kini elektabilitasnya sedang merosot. Jadi ya tinggal turunkan kader-kader bersih untuk jadi koordinator di beberapa wilayah. Perlu mengubah bentuk organisasi dengan orang yang bisa dipercaya,” ungkap Sutan kepada wartawan, Jumat (8/2).

Dia juga meminta sudah saatnya partai menindak tegas kader-kader yang bermasalah. Namun, pembersihan yang dimaksud Sutan bukan berarti menyingkirkan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum yang kini kerap dikaitkan dengan kasus sport center Hambalang.  “Setiap elite di Demokrat yang terindikasi masalah harus diberhentikan. Kalau ada yang salah langsung punishment,” jelas Ketua Komisi VII DPR itu.

Sekretaris Forum Pendiri dan Deklarator (FKPD) itu juga mengatakan, sebagai partai yang masih beranjak dewasa, PD memang harus mengalami masa-masa sulit seperti ini.  “Demokrat

harus jatuh bangun sampai akhirnya tegap.  Saya tahu anatomi Demokrat, strukturnya bagaimana. Intinya ke jantung, yakni SBY, yang merupakan penggagas berdirinya Demokrat. SBY yang bikin hidup partai ini,” paparnya.

Salah satu penyebab elektabitas PD anjlok, lanjut Sutan,  karena SBY memberikan kesempatan kepada kader muda untuk memimpin.  “Kenapa elektabilitas turun, karena SBY berikan kader muda jalan. Tapi ternyata banyak kader muda juga yang tersandung. Akhirnya SBY sebagai penggagas dan arsitek partai memang harus turun tangan,” pungkasnya. (dms/jpnn)

Petinggi DPP Partai Demokrat mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang ingin menghancurkan Demokrat melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Publik DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan, cara-cara yang dilakukan merupakan bagian dari skenario membangun isu negatif sebagai upaya penghancuran secara sistematis.

“Sepertinya ada pihak-pihak yang ingin kita hancur, meskipun kita belum melihat apakah ini yang bekerja kekuatan dari luar atau dari dalam sendiri. Artinya, tidak menutup kemungkinan  anasir-anasir jahat internal ikut mengobok-obok dengan berusaha mengganggu kesolidan pengurus hasil kongres,” kata Pasek di Jakarta, Jumat (8/2).

Dia yakin bahwa KPK akan bekerja secara profesional, dan tidak akan membuka celah masuknya intervensi dari luar dalam menangani kasus tersebut. “Kami yakin, KPK akan membuat sejarah dirinya tanpa celah dengan bersikap tegas  profesional dan tidak mau diintervensi, ditekan apalagi diajak-ajak membuat skenario kriminalisasi,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Pasek juga menyayangkan pihak-pihak tak bertanggung jawab, terkait penyebaran kabar miring soal Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka KPK. Menurutnya, pihak yang membocorkan informasi itu hanya berusaha memperalat KPK.

“Saya yakin itu hoax (berita bohong) dan dibangun oleh jaringan tertentu untuk melakukan peradilan opini dengan mengambil momentum  dinamisnya internal Demokrat. Mereka yang terus berupaya mau memperalat KPK untuk ambisi politik sebaiknya tahu diri,” tegasnya.

Sebelumnya, Anas dikabarkan sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi proyek Hambalang. Berita bahwa KPK secara resmi sudah menyatakan Anas sebagai tersangka adalah berita tidak benar. Oleh karena itu, dia berharap agar isu seperti itu tidak perlu lagi dikembangkan.

“Apalagi dengan menyebut-nyebut orang dalam KPK dalam pemberitaan. Itu menyesatkan dan bisa merugikan citra KPK yang sudah dalam posisi yang on the track saat ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Pasek juga meyakini pimpinan KPK saat ini tangguh menghadapi intervensi dengan kekuatan sebesar apa pun. Ia menilai akan menjadi preseden buruk bila akhirnya KPK sampai terhanyut dan larut dalam skenario politik yang dilatarbelakangi kompetisi politik dalam  menegakkan hukum.

Tahun 2013-2014 adalah tahun politik. Ketua Komisi III DPR itu meminta siapa pun yang berwenang jangan menyalahgunakan kewenangannya untuk membuat skenario politik kekuasaan kelompoknya dengan merusak eksistensi lembaga penegak hukum.

“Janganlah menggunakan penegak hukum sebagai instrumen untuk urusan politik. Mari urusan hukum dijaga di rel hukum, urusan politik berkompetisi di jalur politik. Jangan menggunakan palu godam hukum untuk kepentingan politik. Itu politisi pengecut namanya,” sindirnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat  Sutan Bhatoegana mengatakan, bahwa partainya diyakini masih bisa bangkit menghadapi pertarungan politik jelang Pemilu 2014 mendatang. Asalkan berani melakukan reposisi kader-kader baru yang bersih.

“Reposisi itu kan pergantian pengurus dengan orang yang bersih dapat membenahi keadaan partai yang kini elektabilitasnya sedang merosot. Jadi ya tinggal turunkan kader-kader bersih untuk jadi koordinator di beberapa wilayah. Perlu mengubah bentuk organisasi dengan orang yang bisa dipercaya,” ungkap Sutan kepada wartawan, Jumat (8/2).

Dia juga meminta sudah saatnya partai menindak tegas kader-kader yang bermasalah. Namun, pembersihan yang dimaksud Sutan bukan berarti menyingkirkan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum yang kini kerap dikaitkan dengan kasus sport center Hambalang.  “Setiap elite di Demokrat yang terindikasi masalah harus diberhentikan. Kalau ada yang salah langsung punishment,” jelas Ketua Komisi VII DPR itu.

Sekretaris Forum Pendiri dan Deklarator (FKPD) itu juga mengatakan, sebagai partai yang masih beranjak dewasa, PD memang harus mengalami masa-masa sulit seperti ini.  “Demokrat

harus jatuh bangun sampai akhirnya tegap.  Saya tahu anatomi Demokrat, strukturnya bagaimana. Intinya ke jantung, yakni SBY, yang merupakan penggagas berdirinya Demokrat. SBY yang bikin hidup partai ini,” paparnya.

Salah satu penyebab elektabitas PD anjlok, lanjut Sutan,  karena SBY memberikan kesempatan kepada kader muda untuk memimpin.  “Kenapa elektabilitas turun, karena SBY berikan kader muda jalan. Tapi ternyata banyak kader muda juga yang tersandung. Akhirnya SBY sebagai penggagas dan arsitek partai memang harus turun tangan,” pungkasnya. (dms/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/