25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Poldasu Kirim 300 Pasukan Elit

TEDDY AKBARI/SUMUT POS
PERIKSA BAWAAN: Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel melakukan pemeriksaan barang yang ada di ransel 300 personel sebelum diberangkatkan ke Polda Metro Jaya, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 300 personel Brimob Polda Sumut diperbantukan (BKO) ke Polda Metro Jaya dalam rangka pengamanan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Jakarta yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017 nanti.

Pemberangkatan pasukan elit Polda Sumut tersebut terungkap dalam upacara yang dipimpin Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel dan dihadiri para pejabat utama di Lapangan Brimob Tanjungmorawa, Rabu (8/2) pagi.

Pemberangkatan 300 personel Brimob ini merupakan bukti bahwa Pilkada di Jakarta berpotensi ricuh. Pasalnya, eskalasi politik nasional saat ini kian memanas. Misalnya, proses persidangan kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Itu dapat berdampak terhadap kompetisi politik yang semakin hangat jelang pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

Terlebih, jalannya proses sidang kasus Ahok ini pun kian banyak menuai kontroversi. Penyebabnya, karena statemen Ahok ataupun pendukungnya yang dinilai oleh sebagian masyarakat mendiskreditkan dan mengkriminalisasi ulama. Sehingga Aliansi Umat Islam Indonesia berkomitmen penuh mengawal kasus Ahok hingga tuntas.

Bahkan, gabungan aliansi umat Islam juga berencana menggelar aksi damai di Jakarta pada 11 Februari 2017 besok yang disebut gerakan aksi 112. “Hal ini mengandung potensi kerawanan berupa konflik sosial yang harus segera diantisipasi sesuai dengan rekon Aman Nusa 2017 dalam rangka mengantisipasi konflik sosial dan menjaga situasi Kamtibmas yang aman serta kondusif saat masa tenang hingga hari H Pilkada DKI Jakarta. Oleh karenanya, Polda Metro Jaya membutuhkan backup personel Brimob Polri,” ujar Rycko dalam amanatnya kepada personel yang akan diberangkatkan tersebut.

Rycko menjelaskan, personel yang BKO tersebut akan mengantisipasi konflik sosial di wilayah hukum Polda Metro Jaya pada Sabtu (11/2), Minggu (12/2) dan Rabu (15/2). “Ini merupakan sebuah kehormatan karena anggota Brimob adalah pasukan elit kepolisian yang memiliki keahlian khusus untuk menanggulangi gangguan Kamtibmas yang berkadar tinggi. Kapan pun dan di manapun Brimob pasti selalu siap digerakkan mengemban tugas mulia yang diberikan,” ujar jenderal bintang dua tersebut.

Tak lupa, Rycko juga berpesan agar 300 personel yang di-BKO-kan itu dapat bekerja dengan tulus dan ikhlas. Selain itu, juga tampilkan perilaku sopan santun dan humanis sebagai filosopi keberadaan Polisi. Yakni sebagai wasit yang adil. Bukan sebagai alat kekuasaan dari sekelompok dan bukan mencari keuntungan pribadi. (ted/yaa)

 

TEDDY AKBARI/SUMUT POS
PERIKSA BAWAAN: Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel melakukan pemeriksaan barang yang ada di ransel 300 personel sebelum diberangkatkan ke Polda Metro Jaya, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 300 personel Brimob Polda Sumut diperbantukan (BKO) ke Polda Metro Jaya dalam rangka pengamanan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Jakarta yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017 nanti.

Pemberangkatan pasukan elit Polda Sumut tersebut terungkap dalam upacara yang dipimpin Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel dan dihadiri para pejabat utama di Lapangan Brimob Tanjungmorawa, Rabu (8/2) pagi.

Pemberangkatan 300 personel Brimob ini merupakan bukti bahwa Pilkada di Jakarta berpotensi ricuh. Pasalnya, eskalasi politik nasional saat ini kian memanas. Misalnya, proses persidangan kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Itu dapat berdampak terhadap kompetisi politik yang semakin hangat jelang pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

Terlebih, jalannya proses sidang kasus Ahok ini pun kian banyak menuai kontroversi. Penyebabnya, karena statemen Ahok ataupun pendukungnya yang dinilai oleh sebagian masyarakat mendiskreditkan dan mengkriminalisasi ulama. Sehingga Aliansi Umat Islam Indonesia berkomitmen penuh mengawal kasus Ahok hingga tuntas.

Bahkan, gabungan aliansi umat Islam juga berencana menggelar aksi damai di Jakarta pada 11 Februari 2017 besok yang disebut gerakan aksi 112. “Hal ini mengandung potensi kerawanan berupa konflik sosial yang harus segera diantisipasi sesuai dengan rekon Aman Nusa 2017 dalam rangka mengantisipasi konflik sosial dan menjaga situasi Kamtibmas yang aman serta kondusif saat masa tenang hingga hari H Pilkada DKI Jakarta. Oleh karenanya, Polda Metro Jaya membutuhkan backup personel Brimob Polri,” ujar Rycko dalam amanatnya kepada personel yang akan diberangkatkan tersebut.

Rycko menjelaskan, personel yang BKO tersebut akan mengantisipasi konflik sosial di wilayah hukum Polda Metro Jaya pada Sabtu (11/2), Minggu (12/2) dan Rabu (15/2). “Ini merupakan sebuah kehormatan karena anggota Brimob adalah pasukan elit kepolisian yang memiliki keahlian khusus untuk menanggulangi gangguan Kamtibmas yang berkadar tinggi. Kapan pun dan di manapun Brimob pasti selalu siap digerakkan mengemban tugas mulia yang diberikan,” ujar jenderal bintang dua tersebut.

Tak lupa, Rycko juga berpesan agar 300 personel yang di-BKO-kan itu dapat bekerja dengan tulus dan ikhlas. Selain itu, juga tampilkan perilaku sopan santun dan humanis sebagai filosopi keberadaan Polisi. Yakni sebagai wasit yang adil. Bukan sebagai alat kekuasaan dari sekelompok dan bukan mencari keuntungan pribadi. (ted/yaa)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/