30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Vaksinasi Covid-19 Juara 2 di Asia, Indonesia Dipuji WHO

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji langkah pemerintah Indonesia untuk melaksanakan program vaksinasi virus Corona (Covid-19) nasional. Pasalnya Indonesia dinilai bisa menggenjot angka cakupan vaksinasi yang begitu masif. Hingga Selasa (8/6) sudah 18,2 juta orang divaksinasi.

VAKSIN: Seorang medis menunjukkan vaksin Covid-19. WHO memuji langkah pemerintah Indonesia dalam tingginya cakupan vaksinasi.

Immunization Officer WHO Indonesia, dr. Olivi Silalahi mengatakan, sukses Indonesia menjadi salah satu negara dengan program vaksinasi sukses. Indonesia berhasil menunjukkan langkah tegasnya dengan mempercepat dan memaksimalkan program vaksinasi nasional sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19 di dalam negeri.

“Urutan ke-2 negara yang terbanyak penduduknya yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19 di Asia. Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan,” kata Olivi dalam Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilaksanakan secara daring Selasa (8/6) siang.

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia, Prof. Pratiwi Pudjilestari Sudarmono mengatakan, kendala yang dihadapi di lapangan terjadi karena soal penyampaian informasi. Menurut Pratiwi, kelompok masyarakat demikian lebih sering menerima efek samping vaksin yang dianggap menakutkan.

“Untuk itu kita bisa berikan penerangan. Bagaimana vaksin bekerja, bagaimana vaksin efektif menghambar infeksi terjadi dan juga mencegah transmisi terjadi dan akhirnya mengurangi jumlah pasien,” katanya.

Selain soal komunikasi, sukses program gerakan vaksinasi nasional juga bergantung pada ketersediaan dsn distribusi vaksin. Sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama untuk memenuhi target 1 juta vaksinasi per hari.

Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan Bio Farma dr. Mahsum Muhammadi mengatakan, kendalanya sejauh ini adalah pasokan vaksin. Kekurangan diperoleh tentunya impor yang sudah jadi dari Astrazeneca, juga tambahan dari program Gotong Royong dari Sinopharm.

Saat ini, Indonesia telah mendapat pasokan 11,7 juta vaksin tambahan untuk vaksinasi tahap ke-2. Menurut Kementerian Kesehatan, pemerintah tahun ini menargetkan pengamanan 340,5 juta dosis vaksin dari lima merek, yakni Sinovac (125,5 juta), AstraZeneca (59 juta), Covax (54 juta), Novavax (52 juta), dan Pfizer (50 juta).

Sampai dengan kuartal I-2022, diharapkan ada tambahan 86,3 juta dosis vaksin dari kelima produsen tersebut. Dengan demikian, pada periode tersebut diharapkan terkumpul 426,8 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada 260 juta penduduk Indonesia.

Medan Kembali Zona Merah

Sementara itu, di Kota Medan kembali masuk zona merah Covid-19. Sebelumnya, sempat bertahan beberapa minggu sebagai daerah berstatus zona oranye (risiko sedang). Status zonasi itu berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia yang disampaikan pada website covid19.go.id tertanggal 6 Juni 2021.

Di waktu yang sama, Kabupaten Dairi yang sebelumnya menyandang sebagai satu-satunya daerah di Sumut dengan zona merah, kini statusnya turun menjadi zona oranye.

Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya. Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Selain Dairi dan Deliserdang, zona oranye juga terdapat pada 17 daerah lain di Sumut. Antara lain, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Pakpak Bharat, Samosir, Toba, Sibolga, Serdang Bedagai, Batubara, Gunungsitoli, Tapanuli Selatan, Karo, Simalungun, Binjai, Padangsidimpuan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Utara dan Langkat.

Sementara zona kuning (risiko rendah), ada 10 kabupaten/kota, yakni Tapanuli Tengah, Nias, Padang Lawas Utara, Labuhanbatu Selatan, Padang Lawas, Labuhanbatu, Madina, Humbang Hasundutan, Asahan dan Pematangsiantar. Untuk zona hijau, masih tetap bertahan pada tiga kabupaten, yakni Nias Barat, Nias Utara dan Nias Selatan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, berdasarkan perkembangan terbaru data kasus Covid-19 Sumut pada Selasa (8/6) sore, tercatat akumulasi kasus konfirmasi positif Covid-19 di Medan kini berjumlah 16.723 orang setelah bertambah 35 kasus baru. Dari jumlah itu juga, 15.275 orang, di antaranya sembuh dengan penambahan 19 kasus. Selanjutnya, 526 orang meninggal dunia usai bertambah 3 kasus. “Kasus aktif Covid-19 di Medan saat ini berjumlah 922 orang. Sedangkan suspek 565 orang setelah bertambah 14 kasus,” ungkap Aris yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut.

Aris melanjutkan, untuk Kabupaten Dairi, akumulasi kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 449 orang, bertambah 9 kasus. Dari jumlah itu, 318 orang di antaranya sembuh dan 22 orang lainnya meninggal dunia. “Untuk kasus aktif di Dairi kini turun menjadi 109 orang,” ujarnya.

Aris menyebutkan, untuk Provinsi Sumut sendiri, akumulasi kasus positif Covid-19 saat ini kembali mengalami kenaikan 95 kasus baru menjadi 32.722 orang. Penambahan kasus baru tersebut, diperoleh dari 9 kabupaten/kota. “Kasus baru terbanyak adalah Medan 35 orang, Deli Serdang 19 orang, Simalungun dan Dairi masing-masing orang. Kemudian, Tapsel 8 orang, Karo 6 orang, Taput 4 orang, Tanjung Balai 3 orang dan Labusel 2 orang,” bebernya.

Terkait kasus kesembuhan, Aris juga menyebutkan, totalnya kini berjumlah 29.223 usai didapatkan penambahan 102 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Terbanyak, didapatkan dari Deli Serdang 24 orang, Simalungun 20 orang, Medan 19 orang, Taput 18 orang, Toba 14 orang dan Karo 7 orang. “Untuk kasus kematian baru didapatkan 3 orang dari Medan, sehingga akumulasinya menjadi 1.077 orang. Dengan demikian, dari data-data itu maka kasus aktif Covid-19 di Sumut menjadi 2.442 orang atau naik 10 orang dari hari sebelumnya berjumlah 2.432 orang. Sedangkan suspek 650 orang, berkurang 40 kasus,” kata Aris.

Aris mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” imbau Aris. (jpnn/ris)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji langkah pemerintah Indonesia untuk melaksanakan program vaksinasi virus Corona (Covid-19) nasional. Pasalnya Indonesia dinilai bisa menggenjot angka cakupan vaksinasi yang begitu masif. Hingga Selasa (8/6) sudah 18,2 juta orang divaksinasi.

VAKSIN: Seorang medis menunjukkan vaksin Covid-19. WHO memuji langkah pemerintah Indonesia dalam tingginya cakupan vaksinasi.

Immunization Officer WHO Indonesia, dr. Olivi Silalahi mengatakan, sukses Indonesia menjadi salah satu negara dengan program vaksinasi sukses. Indonesia berhasil menunjukkan langkah tegasnya dengan mempercepat dan memaksimalkan program vaksinasi nasional sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19 di dalam negeri.

“Urutan ke-2 negara yang terbanyak penduduknya yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19 di Asia. Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan,” kata Olivi dalam Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilaksanakan secara daring Selasa (8/6) siang.

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia, Prof. Pratiwi Pudjilestari Sudarmono mengatakan, kendala yang dihadapi di lapangan terjadi karena soal penyampaian informasi. Menurut Pratiwi, kelompok masyarakat demikian lebih sering menerima efek samping vaksin yang dianggap menakutkan.

“Untuk itu kita bisa berikan penerangan. Bagaimana vaksin bekerja, bagaimana vaksin efektif menghambar infeksi terjadi dan juga mencegah transmisi terjadi dan akhirnya mengurangi jumlah pasien,” katanya.

Selain soal komunikasi, sukses program gerakan vaksinasi nasional juga bergantung pada ketersediaan dsn distribusi vaksin. Sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama untuk memenuhi target 1 juta vaksinasi per hari.

Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan Bio Farma dr. Mahsum Muhammadi mengatakan, kendalanya sejauh ini adalah pasokan vaksin. Kekurangan diperoleh tentunya impor yang sudah jadi dari Astrazeneca, juga tambahan dari program Gotong Royong dari Sinopharm.

Saat ini, Indonesia telah mendapat pasokan 11,7 juta vaksin tambahan untuk vaksinasi tahap ke-2. Menurut Kementerian Kesehatan, pemerintah tahun ini menargetkan pengamanan 340,5 juta dosis vaksin dari lima merek, yakni Sinovac (125,5 juta), AstraZeneca (59 juta), Covax (54 juta), Novavax (52 juta), dan Pfizer (50 juta).

Sampai dengan kuartal I-2022, diharapkan ada tambahan 86,3 juta dosis vaksin dari kelima produsen tersebut. Dengan demikian, pada periode tersebut diharapkan terkumpul 426,8 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada 260 juta penduduk Indonesia.

Medan Kembali Zona Merah

Sementara itu, di Kota Medan kembali masuk zona merah Covid-19. Sebelumnya, sempat bertahan beberapa minggu sebagai daerah berstatus zona oranye (risiko sedang). Status zonasi itu berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia yang disampaikan pada website covid19.go.id tertanggal 6 Juni 2021.

Di waktu yang sama, Kabupaten Dairi yang sebelumnya menyandang sebagai satu-satunya daerah di Sumut dengan zona merah, kini statusnya turun menjadi zona oranye.

Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya. Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Selain Dairi dan Deliserdang, zona oranye juga terdapat pada 17 daerah lain di Sumut. Antara lain, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Pakpak Bharat, Samosir, Toba, Sibolga, Serdang Bedagai, Batubara, Gunungsitoli, Tapanuli Selatan, Karo, Simalungun, Binjai, Padangsidimpuan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Utara dan Langkat.

Sementara zona kuning (risiko rendah), ada 10 kabupaten/kota, yakni Tapanuli Tengah, Nias, Padang Lawas Utara, Labuhanbatu Selatan, Padang Lawas, Labuhanbatu, Madina, Humbang Hasundutan, Asahan dan Pematangsiantar. Untuk zona hijau, masih tetap bertahan pada tiga kabupaten, yakni Nias Barat, Nias Utara dan Nias Selatan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, berdasarkan perkembangan terbaru data kasus Covid-19 Sumut pada Selasa (8/6) sore, tercatat akumulasi kasus konfirmasi positif Covid-19 di Medan kini berjumlah 16.723 orang setelah bertambah 35 kasus baru. Dari jumlah itu juga, 15.275 orang, di antaranya sembuh dengan penambahan 19 kasus. Selanjutnya, 526 orang meninggal dunia usai bertambah 3 kasus. “Kasus aktif Covid-19 di Medan saat ini berjumlah 922 orang. Sedangkan suspek 565 orang setelah bertambah 14 kasus,” ungkap Aris yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut.

Aris melanjutkan, untuk Kabupaten Dairi, akumulasi kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 449 orang, bertambah 9 kasus. Dari jumlah itu, 318 orang di antaranya sembuh dan 22 orang lainnya meninggal dunia. “Untuk kasus aktif di Dairi kini turun menjadi 109 orang,” ujarnya.

Aris menyebutkan, untuk Provinsi Sumut sendiri, akumulasi kasus positif Covid-19 saat ini kembali mengalami kenaikan 95 kasus baru menjadi 32.722 orang. Penambahan kasus baru tersebut, diperoleh dari 9 kabupaten/kota. “Kasus baru terbanyak adalah Medan 35 orang, Deli Serdang 19 orang, Simalungun dan Dairi masing-masing orang. Kemudian, Tapsel 8 orang, Karo 6 orang, Taput 4 orang, Tanjung Balai 3 orang dan Labusel 2 orang,” bebernya.

Terkait kasus kesembuhan, Aris juga menyebutkan, totalnya kini berjumlah 29.223 usai didapatkan penambahan 102 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Terbanyak, didapatkan dari Deli Serdang 24 orang, Simalungun 20 orang, Medan 19 orang, Taput 18 orang, Toba 14 orang dan Karo 7 orang. “Untuk kasus kematian baru didapatkan 3 orang dari Medan, sehingga akumulasinya menjadi 1.077 orang. Dengan demikian, dari data-data itu maka kasus aktif Covid-19 di Sumut menjadi 2.442 orang atau naik 10 orang dari hari sebelumnya berjumlah 2.432 orang. Sedangkan suspek 650 orang, berkurang 40 kasus,” kata Aris.

Aris mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” imbau Aris. (jpnn/ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/