32.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Covid-19 di Sumut Stabil Pascalebaran: 1 Merah, 14 Oranye, 15 Kuning, 3 Hijau

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PETA zonasi risiko Covid-19 di kabupaten/kota Sumatera Utara pascalebaran masih stabil. Dari 33 kabupaten/kota, hanya terdapat satu daerah zona merah (risiko tinggi), yaitu Kabupaten Deliserdang, sedangkan zona oranye (risiko sedang) ada 14 daerah, zona kuning 15 daerah, dan zona hijau 3 daerah.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Arid Yudhariansyah.

Status zonasi itu berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia per tanggal 16 Mei yang disampaikan pada website covid19.go.id. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan minggu sebelumnya.

Sedangkan zona oranye (risiko sedang) ada 14 daerah, yaitu Tebing Tinggi, Dairi, Sibolga, Labuhanbatu, Serdang Bedagai, Batubara, Gunung Sitoli, Medan, Binjai, Karo, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Utara, Langkat, dan Pematangsiantar. Sementara, zona kuning (risiko rendah) 15 daerah dan zona hijau (tidak ada kasus) 3 daerah yakni Nias Barat, Nias Utara dan Nias Selatan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, saat ini untuk Deliserdang terdapat sebanyak 691 kasus aktif Covid-19. Jumlah ini sedikit berkurang dari minggu lalu yang mencapai 725 kasus. “Angka terkonfirmasi positif corona di Deliserdang berjumlah 4.748 orang setelah bertambah 25 kasus baru. Angka kesembuhan 3.897 orang, bertambah 63 kasus baru. Untuk angka kematian tetap 160 orang,” ungkap Aris, Rabu (19/5).

Lebih lanjut dia mengatakan, akumulasi positif corona di Sumut saat ini berjumlah 30.910 orang dengan penambahan 92 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Sedangkan angka kesembuhan, akumulasinya 27.515 orang, setelah bertambah 112 kasus baru dari 4 kabupaten/kota. Untuk angka kematian akumulasinya 1.012 orang, bertambah 1 kasus baru dari Medan. Sementara suspek 1.067 orang, bertambah 32 kasus baru. “Kasus aktif Covid-19 di Sumut saat ini berjumlah 2.383 orang. Dari jumlah tersebut, 982 orang isolasi di rumah sakit dan 1.401 orang isolasi mandiri,” ungkapnya.

Aris mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tukasnya.

BOR ICU Covid-19 Sudah 60%, Ruang Isolasi 59,59%

Terpisah, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumut kini daya tampung tempat tidur ICU untuk Covid-19 sedang penuh. Tak hanya itu, bed okupansi ratr (BOR) ruang isolasi juga kini banyak yang telah terpakai.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Nelly Fitriani menyampaikan, berdasarkan laporan yang mereka terima pada Rabu (19/5) dari rumah sakit, tingkat utilisasi tempat tidur Covid-19 di Sumut untuk ICU yakni sebesar 60%. Sedangkan untuk ruang isolasi, tingkat utilisasinya sebesar 59,59%. “Artinya saat ini ICU Covid-19 masih tersedia 287 tempat tidur dari jumlah yang terpakai 174 tempat tidur. Kemudian untuk ruang isolasi tersisa 3.022 tempat tidur dari yang terpakai 1.801 tempat tidur,” ungkapnya.

Nelly menjelaskan, dari jumlah tersebut, terdapat 7 rumah sakit yang utilisasi BOR ICU Covid-19 nya 100%. Masing-masing RS Djasamen Saragih, RS Haji, RS Columbia Asia, RS Murni Teguh, RS Bunda Thamrin, RS Siloam Dirga Surya dan RS USU. “Sedangkan RSUP Haji Adam Malik ICU Covid-19 BOR nya adalah 74% atau tersisa 10 tempat tidur lagi. Kemudian RS GL Tobing 50% atau tersisa satu tempat tidur lagi dan RSUD Dr Pirngadi Medan 50% atau tersisa satu tempat tidur lagi,” jelasnya.

Dia melanjutkan, untuk utilasi BOR ruang isolasi juga terdapat tujuh rumah sakit yang 100%. Masing-masing RS Trianda, RS Pabatu, RS Kumpulan Pane, RS Methodist, RS Vina Estetica, RS Columbia Asia dan RSIA Stella Maris. “Untuk RSUP Haji Adam Malik utilasi BOR ruang isolasinya 65% atau tersisa 99 tempat tidur, RSUD Dr Pirngadi Medan 41% atau tersisa 41 tempat tidur dan RS Murni Teguh 88% atau tersisa sembilan tempat tidur,” tukasnya.

203 PMI di Sumut dan Kepri Positif Covid

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewanti-wanti kemungkinan penambahan kasus varian baru Corona di Indonesia. Baru-baru ini, ditemukan 203 pekerja migran Indonesia (PMI) positif Covid-19 di Sumatera Utara dan Kepulauan Riau (Kepri).

“Untuk Kepri ada 170 PMI positif Covid-19. Ini perlu dilakukan tindak lanjut, karena PMI yang datang kebanyakan memang dari Malaysia dan di sana banyak ditemukan varian baru. Jadi saya minta kita harus lakukan genome sequencing supaya kita tahu apakah yang di Kepri itu varian baru atau bukan,” kata Muhadjir, Rabu (19/5).

Kasus positif Corona PMI juga ditemukan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kapolda setempat mencatat 33 kasus PMI terdeteksi positif Corona, meski mereka sudah membawa surat bebas COVID-19 dari negeri Jiran. “Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru dari Afrika, Inggris, ataupun India,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan akan mencukupi kebutuhan alat rapid test antigen dan swab di Pulau Sumatera, khususnya Sumut dan Jambi. Menindaklanjuti temuan kasus PMI positif Corona, seluruhnya akan segera diambil sampel untuk kemudian dianalisis genome sequencing-nya. “Orang-orang yang masuk dari Malaysia, yang positif, langsung dilakukan genome sequencing saja. Saya sudah intruksikan itu ke Litbangkes bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau,” tegasnya. (ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PETA zonasi risiko Covid-19 di kabupaten/kota Sumatera Utara pascalebaran masih stabil. Dari 33 kabupaten/kota, hanya terdapat satu daerah zona merah (risiko tinggi), yaitu Kabupaten Deliserdang, sedangkan zona oranye (risiko sedang) ada 14 daerah, zona kuning 15 daerah, dan zona hijau 3 daerah.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Arid Yudhariansyah.

Status zonasi itu berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia per tanggal 16 Mei yang disampaikan pada website covid19.go.id. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan minggu sebelumnya.

Sedangkan zona oranye (risiko sedang) ada 14 daerah, yaitu Tebing Tinggi, Dairi, Sibolga, Labuhanbatu, Serdang Bedagai, Batubara, Gunung Sitoli, Medan, Binjai, Karo, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Utara, Langkat, dan Pematangsiantar. Sementara, zona kuning (risiko rendah) 15 daerah dan zona hijau (tidak ada kasus) 3 daerah yakni Nias Barat, Nias Utara dan Nias Selatan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, saat ini untuk Deliserdang terdapat sebanyak 691 kasus aktif Covid-19. Jumlah ini sedikit berkurang dari minggu lalu yang mencapai 725 kasus. “Angka terkonfirmasi positif corona di Deliserdang berjumlah 4.748 orang setelah bertambah 25 kasus baru. Angka kesembuhan 3.897 orang, bertambah 63 kasus baru. Untuk angka kematian tetap 160 orang,” ungkap Aris, Rabu (19/5).

Lebih lanjut dia mengatakan, akumulasi positif corona di Sumut saat ini berjumlah 30.910 orang dengan penambahan 92 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Sedangkan angka kesembuhan, akumulasinya 27.515 orang, setelah bertambah 112 kasus baru dari 4 kabupaten/kota. Untuk angka kematian akumulasinya 1.012 orang, bertambah 1 kasus baru dari Medan. Sementara suspek 1.067 orang, bertambah 32 kasus baru. “Kasus aktif Covid-19 di Sumut saat ini berjumlah 2.383 orang. Dari jumlah tersebut, 982 orang isolasi di rumah sakit dan 1.401 orang isolasi mandiri,” ungkapnya.

Aris mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tukasnya.

BOR ICU Covid-19 Sudah 60%, Ruang Isolasi 59,59%

Terpisah, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumut kini daya tampung tempat tidur ICU untuk Covid-19 sedang penuh. Tak hanya itu, bed okupansi ratr (BOR) ruang isolasi juga kini banyak yang telah terpakai.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Nelly Fitriani menyampaikan, berdasarkan laporan yang mereka terima pada Rabu (19/5) dari rumah sakit, tingkat utilisasi tempat tidur Covid-19 di Sumut untuk ICU yakni sebesar 60%. Sedangkan untuk ruang isolasi, tingkat utilisasinya sebesar 59,59%. “Artinya saat ini ICU Covid-19 masih tersedia 287 tempat tidur dari jumlah yang terpakai 174 tempat tidur. Kemudian untuk ruang isolasi tersisa 3.022 tempat tidur dari yang terpakai 1.801 tempat tidur,” ungkapnya.

Nelly menjelaskan, dari jumlah tersebut, terdapat 7 rumah sakit yang utilisasi BOR ICU Covid-19 nya 100%. Masing-masing RS Djasamen Saragih, RS Haji, RS Columbia Asia, RS Murni Teguh, RS Bunda Thamrin, RS Siloam Dirga Surya dan RS USU. “Sedangkan RSUP Haji Adam Malik ICU Covid-19 BOR nya adalah 74% atau tersisa 10 tempat tidur lagi. Kemudian RS GL Tobing 50% atau tersisa satu tempat tidur lagi dan RSUD Dr Pirngadi Medan 50% atau tersisa satu tempat tidur lagi,” jelasnya.

Dia melanjutkan, untuk utilasi BOR ruang isolasi juga terdapat tujuh rumah sakit yang 100%. Masing-masing RS Trianda, RS Pabatu, RS Kumpulan Pane, RS Methodist, RS Vina Estetica, RS Columbia Asia dan RSIA Stella Maris. “Untuk RSUP Haji Adam Malik utilasi BOR ruang isolasinya 65% atau tersisa 99 tempat tidur, RSUD Dr Pirngadi Medan 41% atau tersisa 41 tempat tidur dan RS Murni Teguh 88% atau tersisa sembilan tempat tidur,” tukasnya.

203 PMI di Sumut dan Kepri Positif Covid

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewanti-wanti kemungkinan penambahan kasus varian baru Corona di Indonesia. Baru-baru ini, ditemukan 203 pekerja migran Indonesia (PMI) positif Covid-19 di Sumatera Utara dan Kepulauan Riau (Kepri).

“Untuk Kepri ada 170 PMI positif Covid-19. Ini perlu dilakukan tindak lanjut, karena PMI yang datang kebanyakan memang dari Malaysia dan di sana banyak ditemukan varian baru. Jadi saya minta kita harus lakukan genome sequencing supaya kita tahu apakah yang di Kepri itu varian baru atau bukan,” kata Muhadjir, Rabu (19/5).

Kasus positif Corona PMI juga ditemukan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kapolda setempat mencatat 33 kasus PMI terdeteksi positif Corona, meski mereka sudah membawa surat bebas COVID-19 dari negeri Jiran. “Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru dari Afrika, Inggris, ataupun India,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan akan mencukupi kebutuhan alat rapid test antigen dan swab di Pulau Sumatera, khususnya Sumut dan Jambi. Menindaklanjuti temuan kasus PMI positif Corona, seluruhnya akan segera diambil sampel untuk kemudian dianalisis genome sequencing-nya. “Orang-orang yang masuk dari Malaysia, yang positif, langsung dilakukan genome sequencing saja. Saya sudah intruksikan itu ke Litbangkes bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau,” tegasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/