Foto: ilustrasi Jenis panci presto yang sering digunakan oleh para teroris untuk melancarkan teror bom rakitan.
BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Teror bom kembali terjadi di tanah air. Sebuah ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan Kampung Kubang Bereum RT 7 RW 11 Kelurahan Sekejati Kecamatan Buah Batu kota Bandung, Jawa Barat.
Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendro Pandowo dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (8/7) menjelaskan, Agus Wiguna (23 tahun) pelaku peledakan diduga meracik paket bom panci yang kemudian meledak di rumah kontrakannya.
“Barang bukti yang berhasil disita polisi adalah panci berisi paku dan rangkaian bom yang sudah meledak,” ujar Hendro.
Seorang saksi bernama Ridwan mendengar adanya suara ledakan disertai api di lokasi kejadian.
“Kemudian saksi menghubungi Polisi dan segera Polrestabes Bandung dan jajaran menuju ke lokasi kejadian,” jelas Hendro.
Hendro menambahkan, dari keterangan tersangka, yang bersangkutan merakit bom sejak 1 juni lalu. “Ia membuat bom dengan melihat dari internet,” ujar Hendro.
Tersangka lanjut Hendro berencana akan meledakkan Gereja Buah Batu. Lokasi berikutnya adalah di Cafe Bali di Jl. Braga dan Rumah makan Celengan di Astana Anyar kota Bandung.
“Alasan ingin meledakkan bom adalah untuk jihad. Tersangka ingin perangi yang bukan Islam”, terang Hendro.
Saat ini lanjut Hendro, peristiwa teror bom ini masih dalam penyelidikan kepolisian. (Voa)
Foto: ilustrasi Jenis panci presto yang sering digunakan oleh para teroris untuk melancarkan teror bom rakitan.
BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Teror bom kembali terjadi di tanah air. Sebuah ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan Kampung Kubang Bereum RT 7 RW 11 Kelurahan Sekejati Kecamatan Buah Batu kota Bandung, Jawa Barat.
Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendro Pandowo dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (8/7) menjelaskan, Agus Wiguna (23 tahun) pelaku peledakan diduga meracik paket bom panci yang kemudian meledak di rumah kontrakannya.
“Barang bukti yang berhasil disita polisi adalah panci berisi paku dan rangkaian bom yang sudah meledak,” ujar Hendro.
Seorang saksi bernama Ridwan mendengar adanya suara ledakan disertai api di lokasi kejadian.
“Kemudian saksi menghubungi Polisi dan segera Polrestabes Bandung dan jajaran menuju ke lokasi kejadian,” jelas Hendro.
Hendro menambahkan, dari keterangan tersangka, yang bersangkutan merakit bom sejak 1 juni lalu. “Ia membuat bom dengan melihat dari internet,” ujar Hendro.
Tersangka lanjut Hendro berencana akan meledakkan Gereja Buah Batu. Lokasi berikutnya adalah di Cafe Bali di Jl. Braga dan Rumah makan Celengan di Astana Anyar kota Bandung.
“Alasan ingin meledakkan bom adalah untuk jihad. Tersangka ingin perangi yang bukan Islam”, terang Hendro.
Saat ini lanjut Hendro, peristiwa teror bom ini masih dalam penyelidikan kepolisian. (Voa)
