25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bendera ISIS Berkibar di Kantor Gubernur

JAMBI, SUMUTPOS.CO – Paham Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diduga sudah masuk ke Jambi. Paling tidak sudah ada kelompok atau simpatisan ISIS di Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini.

Indikasi ini terlihat dari beredarnya bendera dan poster Daulah Islam Baaqiyah itu di sejumlah tempat di Kota Jambi, kemarin (8/8).

Bendera dan poster ISIS tersebut ditemukan di sejumlah tempat di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi Telanaipura. Celakanya, sebuah bendera ISIS berukuran besar ditemukan terbentang di tiang bendera di depan atau samping kanan air mancur lapangan Kantor Gubernur Jambi.   
Selain itu, beberapa poster ISIS ditempel dengan lakban di pagar perkantoran di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Telanaipura. Rinciannya, di gerbang masuk kantor Kejati Jambi 3 buah, di gerbang keluar kantor Satpol PP Provinsi Jambi 1 buah, di gerbang masuk kantor Disdik Provinsi Jambi 1 buah, di pagar Taman Anggrek 6 buah, di gerbang keluar gedung RRI Jambi 2 buah, dan di gerbang masuk kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi 1 buah.    
Bendera dan stiker tersebut pertama kali ditemukan oleh pihak Kesbangpol Provinsi Jambi sekitar pukul 06.30 WIB. Bendera tersebut langsung diturunkan, dan stiker dicopot.

“Saya waktu mau berangkat kerja melihat ada beberapa stiker dan bendera ISIS berkibar di seputaran air mancur depan kantor gubernur,” kata Sigit Eko Yuwono, Kabid Penanganan Konflik Kesbangpol Provinsi Jambi.    
Menurut Sigit, dari informasi yang dia dapat, selain di kawasan kantor Gubernur Jambi, stiker ISIS juga ditemukan di depan kampus Universitas Batanghari di kawasan Broni. Dari temuan itu, Sigit langsung melakukan koordinasi dengan Polsek Telanaipura, Koramil Telanaipura, Polresta Jambi, dan Korem 042 Garuda Putih.

“Porsenel dari Korem langsung datang ke TKP dan langsung melepas dan mengamankan barang bukti bendera dan poster ISIS tersebut,” ujar Sigit.    
Hingga sore kemarin belum diketahui siapa yang memasang dan menyebar bendera ISIS di kawasan perkantoran Telanaipura tersebut. Begitu juga motifnya. Pihak Polda Jambi dikonfirmasi mengaku mengaku masih melakukan penyelidikan.

‘’Belum tahu apa motifnya, apakah disengaja atau cuma memanaskan situasi. Kita telah berkoordinasi dengan Forkompinda dan Instansi terkait untuk menyelidiki kasus ini,’’ kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah.    
Menurut dia, Polda juga sedang menyelidikan apakah bendera itu benar atau tidak sebagai bendera dari ISIS. “ Siapa pun bisa memasangnya, kita lagi melakukan penyelidikan,” ujarnya.    
Almansyah mengimbau kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi dan terhasut dengan hal yang berdalih agama. Masyarakat diminta selalu bertindak sesuai dengan garis-garis besar haluan negara Republik Indonesia. “ Masyarakat diminta tenang, kita akan tindak lanjuti penemuan bendera dan mencari siapa pelakunya ,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) secara tegas menginstruksikan, untuk tidak mentolerir penyebaran paham ISIS di Jambi. “Ini sudah jelas dilarang pemerintah pusat. Saya mengingatkan untuk masyarakat Jambi agar tidak mentolerir masuknya paham ini,” tegasnya, kepada wartawan kemarin.

Gubernur juga mengatakan,  paham ISIS tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan menyalahi aturan Undang-undang Dasar 1945. “Karena itu saya ingatkan lagi kepada masyarakat, jangan sampai terpancing dengan pembentukan-pembentukan paham tersebut, itu tidak boleh,” tegasnya lagi.    
Lalu langkah apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi paham ini? Gubernur mengatakan, pihaknya melibatkan Lembaga Adat Melayu Jambi, majelis ulama serta tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi kepada warga Jambi. “Caranya mungkin melalui khotbah Jumat, media sosial dan televisi agar mengantisipasi paham ini,” urainya.    
Apakah sudah terdeteksi adanya aliran ini di Jambi? Sejauh ini, HBA mengaku belum mendapat laporan adanya paham tersebut menyebara di Jambi. Namun demikian, jika melihat perkembangannya di Indonesia, paham ini sudah menyebar di beberapa provinsi lain.

“Seperti di Jawa. Saya harap di Jambi tidak ada paham ini menyebar,” tegasnya. (mui/can)

JAMBI, SUMUTPOS.CO – Paham Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diduga sudah masuk ke Jambi. Paling tidak sudah ada kelompok atau simpatisan ISIS di Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini.

Indikasi ini terlihat dari beredarnya bendera dan poster Daulah Islam Baaqiyah itu di sejumlah tempat di Kota Jambi, kemarin (8/8).

Bendera dan poster ISIS tersebut ditemukan di sejumlah tempat di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi Telanaipura. Celakanya, sebuah bendera ISIS berukuran besar ditemukan terbentang di tiang bendera di depan atau samping kanan air mancur lapangan Kantor Gubernur Jambi.   
Selain itu, beberapa poster ISIS ditempel dengan lakban di pagar perkantoran di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Telanaipura. Rinciannya, di gerbang masuk kantor Kejati Jambi 3 buah, di gerbang keluar kantor Satpol PP Provinsi Jambi 1 buah, di gerbang masuk kantor Disdik Provinsi Jambi 1 buah, di pagar Taman Anggrek 6 buah, di gerbang keluar gedung RRI Jambi 2 buah, dan di gerbang masuk kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi 1 buah.    
Bendera dan stiker tersebut pertama kali ditemukan oleh pihak Kesbangpol Provinsi Jambi sekitar pukul 06.30 WIB. Bendera tersebut langsung diturunkan, dan stiker dicopot.

“Saya waktu mau berangkat kerja melihat ada beberapa stiker dan bendera ISIS berkibar di seputaran air mancur depan kantor gubernur,” kata Sigit Eko Yuwono, Kabid Penanganan Konflik Kesbangpol Provinsi Jambi.    
Menurut Sigit, dari informasi yang dia dapat, selain di kawasan kantor Gubernur Jambi, stiker ISIS juga ditemukan di depan kampus Universitas Batanghari di kawasan Broni. Dari temuan itu, Sigit langsung melakukan koordinasi dengan Polsek Telanaipura, Koramil Telanaipura, Polresta Jambi, dan Korem 042 Garuda Putih.

“Porsenel dari Korem langsung datang ke TKP dan langsung melepas dan mengamankan barang bukti bendera dan poster ISIS tersebut,” ujar Sigit.    
Hingga sore kemarin belum diketahui siapa yang memasang dan menyebar bendera ISIS di kawasan perkantoran Telanaipura tersebut. Begitu juga motifnya. Pihak Polda Jambi dikonfirmasi mengaku mengaku masih melakukan penyelidikan.

‘’Belum tahu apa motifnya, apakah disengaja atau cuma memanaskan situasi. Kita telah berkoordinasi dengan Forkompinda dan Instansi terkait untuk menyelidiki kasus ini,’’ kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah.    
Menurut dia, Polda juga sedang menyelidikan apakah bendera itu benar atau tidak sebagai bendera dari ISIS. “ Siapa pun bisa memasangnya, kita lagi melakukan penyelidikan,” ujarnya.    
Almansyah mengimbau kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi dan terhasut dengan hal yang berdalih agama. Masyarakat diminta selalu bertindak sesuai dengan garis-garis besar haluan negara Republik Indonesia. “ Masyarakat diminta tenang, kita akan tindak lanjuti penemuan bendera dan mencari siapa pelakunya ,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) secara tegas menginstruksikan, untuk tidak mentolerir penyebaran paham ISIS di Jambi. “Ini sudah jelas dilarang pemerintah pusat. Saya mengingatkan untuk masyarakat Jambi agar tidak mentolerir masuknya paham ini,” tegasnya, kepada wartawan kemarin.

Gubernur juga mengatakan,  paham ISIS tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan menyalahi aturan Undang-undang Dasar 1945. “Karena itu saya ingatkan lagi kepada masyarakat, jangan sampai terpancing dengan pembentukan-pembentukan paham tersebut, itu tidak boleh,” tegasnya lagi.    
Lalu langkah apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi paham ini? Gubernur mengatakan, pihaknya melibatkan Lembaga Adat Melayu Jambi, majelis ulama serta tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi kepada warga Jambi. “Caranya mungkin melalui khotbah Jumat, media sosial dan televisi agar mengantisipasi paham ini,” urainya.    
Apakah sudah terdeteksi adanya aliran ini di Jambi? Sejauh ini, HBA mengaku belum mendapat laporan adanya paham tersebut menyebara di Jambi. Namun demikian, jika melihat perkembangannya di Indonesia, paham ini sudah menyebar di beberapa provinsi lain.

“Seperti di Jawa. Saya harap di Jambi tidak ada paham ini menyebar,” tegasnya. (mui/can)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/