JAKARTA – Sejumlah pos anggaran pendidikan 2013 masuk kategori genting atau mendesak. Sebab, harus dikucurkan pada Januari tahun depan. Jika molor, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) khawatir akan mengganggu pelaksanaan layanan pendidikan hingga di tingkat sekolah dan siswa.
Pos-pos anggaran pendidikan yang bersifat genting itu berjumlah tujuh item. Yakni, beasiswa untuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Kemudian juga ada dana bantuan operasional sekolah (BOS) dasar dan menengah, bantuan siswa miskin (BSM), serta bidikmisi.
Selain itu juga ada tunjangan profesi guru dan dosen dan beasiswa guru untuk menyelesaikan S1/D4. Terakhir anggaran untuk Komunitas Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan persiapan ujian nasional (unas) 2013.
“Anggaran untuk pos-pos itu masuk kategori anggaran mendesak. Kita berharap komitmen DPR untuk bisa mencairkan di awal tahun,’’ tutur Mendikbud Mohammad Nuh.
Keputusan apakah DPR bisa meloloskan sejumlah pos anggaran tadi untuk dicairkan Januari akan ditetapkan pada 13 Desember mendatang. Tepatnya ketika Komisi X DPR dan Kemendikbud menggelar rapat kerja (raker) Penandatangan RKA/KL APBN 2013.
Sampai saat ini, DPR baru menyepakati pagu definitif anggaran Kemendikbud 2013 sebesar Rp 73,087 triliun. Rinciannya, untuk belanja pegawai Rp 10,036 triliun, belanja barang Rp 29,445 triliun, belanja modal Rp 6,236 triliun, dan belanja sosial Rp 27,344 triliun. Namun, DPR belum menyepakati rincian alokasi per fungsi, program, atau kegiatan.
Nuh menuturkan, tahun ini banyak kegiatan penting yang terganggu pelaksanaannya karena anggarannya tertahan di DPR hingga akhir tahun.(wan/ttg)