25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Diisukan Terjangkit Virus Corona, 6 WNI Masuk Batam Bukan Suspect

DETEKSI
Penumpang yang tiba di Bandara sejumlah negara diukur suhu tubuhnya oleh petugas untuk mendeteksi Virus Corona.
DETEKSI Penumpang yang tiba di Bandara sejumlah negara diukur suhu tubuhnya oleh petugas untuk mendeteksi Virus Corona.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklarifikasi isu yang beredar soal adanya 6 warga negara Indonesia ( WNI) yang memasuki Batam dari Singapura dalam kondisi diduga sudah terjangkit virus corona. Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto menjelaskan, enam orang tersebut bukan suspect virus coronan

“Protokol WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa suspect tidak boleh melakukan perjalanan lintas negara. Suspect adalah orang yang sakit dan sedang menunggu hasil tes. Sehingga 6 orang tersebut tidak mungkin dalam status suspect,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (9/2).

Menurut Yurianto, pihak tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Batam telah menemui dan memeriksa enam orang tersebut. “Semua orang atau pelaku perjalanan yang disebut dalam laporan tersebut dapat ditemui, dianamnesis dan diperiksa. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan demam dan tidak sesak nafas,” ujar dia.

Sebelumnya beredar informasi yang menyatakan pada 8 Februari 2020 terdeteksi adanya 6 WNI dari Singapura yang diduga telah terjangkit virus corona memasuki wilayah Indonesia melalui Kota Batam. Informasi itu juga menyebutkan pihak Kemenkes dan otoritas terkait di Singapura meminta bantuan Imigrasi Batam untuk mencari orang tersebut. Menurut informasi tersebut, keenam WNI yang memasuki Batam berinisial CW, W, D, SS, M, JKX.

Dalam informasi itu juga terdapat perintah agar pihak Imigrasi Batam melakukan pemeriksaan sistem data perlintasan pintu masuk pelabuhan di Provinsi Kepulauan Riau untuk mencari data rinci 6 WNI itu. Baca juga: Dokter yang Peringatkan Virus Corona Meninggal, Dampak Obsesi China akan Stabilitas

Informasi tersebut juga memuat instruksi kepada petugas lapangan untuk lebih waspada dan menggunakan alat perlindungan diri.

Diimbau Hindari Keramaian

Terpisah, Kedutaan Besar RI di Singapura mengimbau warga negara Indonesia di sana untuk menghindari tempat-tempat keramaian demi mengantisipasi penularan virus corona (2019-nCoV).

“Semaksimal mungkin menghindari tempat-tempat keramaian bilamana tidak mendesak,” demikian siaran pers KBRI yang disampaikan Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana, Minggu (9/2).

Melalui situs Kementerian Kesehatan, Pemerintah Singapura menginformasikan terdapat tujuh kasus baru virus corona yang telah dikonfirmasi hingga Sabtu (8/2) siang. Dengan begitu, tercatat total 40 orang terinfeksi virus tersebut.

KBRI mengimbau agar WNI memperhatikan sejumlah hal, di antaranya menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit atau menunjukkan gejala demam atau gangguan pernapasan dan menjaga kebersihan diri pribadi dengan baik.

Apabila WNI merasakan kurang sehat, maka diminta mencari pertolongan medis. KBRI Singapura juga mengimbau agar seluruh WNI yang ada di Singapura untuk tetap tenang, tidak panik, berhati-hati dan bertindak secara bertanggung jawab.

WNI juga diminta menjaga kesehatan sambil terus memantau perkembangan mengenai virus corona melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan.

WNI Tinggalkan China

Mayoritas warga negara Indonesia (WNI) memilih meninggalkan China, di tengah upaya pemerintah negara tersebut menyembuhkan masyarakat yang positif terjangkit virus corona jenis baru (2019-nCoV).

Dilansir dari Antara, dari sekitar 15.800 WNI yang mayoritas pelajar, saat ini yang diperkirakan masih berada di China hanya sekitar 1.500 orang. Jumlah itu termasuk tujuh orang yang berada di Provinsi Hubei, terutama Kota Wuhan, yang menjadi lokasi awal wabah virus corona. “Sudah. Sebagian besar sudah pada pulang. Apalagi libur sekolah diperpanjang,” kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, Minggu (9/2).

Hingga Minggu pagi, tercatat 812 orang telah meninggal karena virus ini. Di lain pihak, Pemerintah China menyatakan 2.651 orang sembuh dari virus tersebut.

Djauhari menambahkan, banyaknya WNI yang telah meninggalkan China tidak terlepas dari adanya imbauan dari Kementerian Pendidikan China dan KBRI Beijing agar pulang ke Tanah Air untuk sementara waktu.

Kementerian Pendidikan sebelumnya mengumumkan perpanjangan masa libur semester Tahun Baru Imlek hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Menyikapi merebaknya wabah virus corona di Tiongkok akhir-akhir ini, bagi warga negara Indonesia di seluruh Tiongkok sekiranya tidak ada kepentingan yang mendesak, kami mengimbau untuk kembali ke Indonesia sampai situasi normal kembali,” demikian surat keterangan yang ditandatangani Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Ichsan Firdaus tertanggal 29 Januari 2019 itu.

Terkait kondisi WNI yang berada di Provinsi Hubei, Djauhari memastikan saat ini mereka dalam kondisi baik.

Ia mengaku, setiap hari berkomunikasi dengan mereka melalui sambungan video call. Untuk diketahui, empat dari tujuh WNI yang berada di Hubei memilih untuk tidak meninggalkan provinsi tersebut saat 237 rekan-rekan mereka dievakuasi pemerintah pada 1 Februari lalu.

Adapun tiga orang lainnya batal berangkat karena tidak memenuhi syarat protokol kesehatan, akibat kondisi tubuh yang naik. Namun, kenaikan suhu badan ketiga WNI itu hanya berlangsung sementara karena begitu pesawat Batik Air bertolak dari Wuhan menuju Batam karena kondisi mereka berangsur stabil sehingga harus kembali ke asrama kampus masing-masing tanpa mendapatkan perawatan khusus. (kps/(ant/dil/jpnn)

DETEKSI
Penumpang yang tiba di Bandara sejumlah negara diukur suhu tubuhnya oleh petugas untuk mendeteksi Virus Corona.
DETEKSI Penumpang yang tiba di Bandara sejumlah negara diukur suhu tubuhnya oleh petugas untuk mendeteksi Virus Corona.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklarifikasi isu yang beredar soal adanya 6 warga negara Indonesia ( WNI) yang memasuki Batam dari Singapura dalam kondisi diduga sudah terjangkit virus corona. Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto menjelaskan, enam orang tersebut bukan suspect virus coronan

“Protokol WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa suspect tidak boleh melakukan perjalanan lintas negara. Suspect adalah orang yang sakit dan sedang menunggu hasil tes. Sehingga 6 orang tersebut tidak mungkin dalam status suspect,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (9/2).

Menurut Yurianto, pihak tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Batam telah menemui dan memeriksa enam orang tersebut. “Semua orang atau pelaku perjalanan yang disebut dalam laporan tersebut dapat ditemui, dianamnesis dan diperiksa. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan demam dan tidak sesak nafas,” ujar dia.

Sebelumnya beredar informasi yang menyatakan pada 8 Februari 2020 terdeteksi adanya 6 WNI dari Singapura yang diduga telah terjangkit virus corona memasuki wilayah Indonesia melalui Kota Batam. Informasi itu juga menyebutkan pihak Kemenkes dan otoritas terkait di Singapura meminta bantuan Imigrasi Batam untuk mencari orang tersebut. Menurut informasi tersebut, keenam WNI yang memasuki Batam berinisial CW, W, D, SS, M, JKX.

Dalam informasi itu juga terdapat perintah agar pihak Imigrasi Batam melakukan pemeriksaan sistem data perlintasan pintu masuk pelabuhan di Provinsi Kepulauan Riau untuk mencari data rinci 6 WNI itu. Baca juga: Dokter yang Peringatkan Virus Corona Meninggal, Dampak Obsesi China akan Stabilitas

Informasi tersebut juga memuat instruksi kepada petugas lapangan untuk lebih waspada dan menggunakan alat perlindungan diri.

Diimbau Hindari Keramaian

Terpisah, Kedutaan Besar RI di Singapura mengimbau warga negara Indonesia di sana untuk menghindari tempat-tempat keramaian demi mengantisipasi penularan virus corona (2019-nCoV).

“Semaksimal mungkin menghindari tempat-tempat keramaian bilamana tidak mendesak,” demikian siaran pers KBRI yang disampaikan Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana, Minggu (9/2).

Melalui situs Kementerian Kesehatan, Pemerintah Singapura menginformasikan terdapat tujuh kasus baru virus corona yang telah dikonfirmasi hingga Sabtu (8/2) siang. Dengan begitu, tercatat total 40 orang terinfeksi virus tersebut.

KBRI mengimbau agar WNI memperhatikan sejumlah hal, di antaranya menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit atau menunjukkan gejala demam atau gangguan pernapasan dan menjaga kebersihan diri pribadi dengan baik.

Apabila WNI merasakan kurang sehat, maka diminta mencari pertolongan medis. KBRI Singapura juga mengimbau agar seluruh WNI yang ada di Singapura untuk tetap tenang, tidak panik, berhati-hati dan bertindak secara bertanggung jawab.

WNI juga diminta menjaga kesehatan sambil terus memantau perkembangan mengenai virus corona melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan.

WNI Tinggalkan China

Mayoritas warga negara Indonesia (WNI) memilih meninggalkan China, di tengah upaya pemerintah negara tersebut menyembuhkan masyarakat yang positif terjangkit virus corona jenis baru (2019-nCoV).

Dilansir dari Antara, dari sekitar 15.800 WNI yang mayoritas pelajar, saat ini yang diperkirakan masih berada di China hanya sekitar 1.500 orang. Jumlah itu termasuk tujuh orang yang berada di Provinsi Hubei, terutama Kota Wuhan, yang menjadi lokasi awal wabah virus corona. “Sudah. Sebagian besar sudah pada pulang. Apalagi libur sekolah diperpanjang,” kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, Minggu (9/2).

Hingga Minggu pagi, tercatat 812 orang telah meninggal karena virus ini. Di lain pihak, Pemerintah China menyatakan 2.651 orang sembuh dari virus tersebut.

Djauhari menambahkan, banyaknya WNI yang telah meninggalkan China tidak terlepas dari adanya imbauan dari Kementerian Pendidikan China dan KBRI Beijing agar pulang ke Tanah Air untuk sementara waktu.

Kementerian Pendidikan sebelumnya mengumumkan perpanjangan masa libur semester Tahun Baru Imlek hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Menyikapi merebaknya wabah virus corona di Tiongkok akhir-akhir ini, bagi warga negara Indonesia di seluruh Tiongkok sekiranya tidak ada kepentingan yang mendesak, kami mengimbau untuk kembali ke Indonesia sampai situasi normal kembali,” demikian surat keterangan yang ditandatangani Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Ichsan Firdaus tertanggal 29 Januari 2019 itu.

Terkait kondisi WNI yang berada di Provinsi Hubei, Djauhari memastikan saat ini mereka dalam kondisi baik.

Ia mengaku, setiap hari berkomunikasi dengan mereka melalui sambungan video call. Untuk diketahui, empat dari tujuh WNI yang berada di Hubei memilih untuk tidak meninggalkan provinsi tersebut saat 237 rekan-rekan mereka dievakuasi pemerintah pada 1 Februari lalu.

Adapun tiga orang lainnya batal berangkat karena tidak memenuhi syarat protokol kesehatan, akibat kondisi tubuh yang naik. Namun, kenaikan suhu badan ketiga WNI itu hanya berlangsung sementara karena begitu pesawat Batik Air bertolak dari Wuhan menuju Batam karena kondisi mereka berangsur stabil sehingga harus kembali ke asrama kampus masing-masing tanpa mendapatkan perawatan khusus. (kps/(ant/dil/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/