25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Besok Paling Lambat Eksekusi Mobil Luthfi

JAKARTA-Usai menjadi pembicara di seminar Upaya Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur, Ketua KPK Abraham Samad memastikan pihaknya bakal melanjutkan upaya eksekusi mobil milik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Dia mengatakan tak ada kompromi untuk penyitaan. “Akan ada usaha represif. Targetnya 1-2 hari ke depan mereka (PKS) harus menghormati hukum,” tuturnya.

Dia yakin, PKS akan konsisten dengan pernyataanya untuk tidak menghalangi upaya pengamanan aset. Samad menyindir kalau PKS memahami hukum, harusnya mematuhi hukum tersebut. Apalagi, sebagai partai yang mengaku memiliki kesadaran akan hukum, tak ada alasan bagi PKS untuk tak menghormati hukum.

KPK sebenarnya bisa memperkarakan pihak yang mencoba menghalang-halangi penyidik. Itu tertuang pada Pasal 212 KUHP yang membicarakan tentang menghalangi petugas dalam menjalankan kewenangan yang sah. Namun, Samad belum berpikir untuk menggunakan pasal itu. “Belum berpikiran ke pasal,” tegasnya.

Dia juga menjelaskan kalau pengusutan dugaan suap dalam pengaturan kuota impor daging akan meminta keterangan pada Hilmi Aminuddin dan Anis Mata. Dua orang top di PKS itu rencananya bakal diperiksa dalam waktu dekat. Terkait hal itu, Samad menegaskan pemanggilan mereka tak ada kaitannya dengan partai tetapi pribadi.

Sementara, teka-teki hubungan pertemanan antara Ahmad Fathanah dan mantan LHI diungkap oleh Sefti Sanustika. Istri Fathanah itu menyebut kalau keduanya mulai saling kenal sejak kuliah. Hubungan pertemanan yang cukup lama itu membuat keduanya berkawan akrab hingga kini.

“Teman dekat, teman kuliah,” ujarnya saat menjenguk Fathanah di gedung KPK kemarin. Meski mereka berteman akrab, Sefti yang tampak cantik dengan baju dan kerudung warna merah muda itu mengaku tak terlalu mengenal LHI. Namun, dia tidak mau mengomentari terlalu dalam hubungan keduanya.
Begitu juga saat disinggung mengenai kasus yang menimpa suaminya. Sefti yang datang ke KPK sekitar pukul 10.00 WIB itu mengatakan keluarganya tetap bersabar. Dia mengikuti anjuran suaminya untuk menganggap apa yang menimpa pada keluarga mereka sebagai bentuk cobaan dan usaha untuk mendzalimi.

“Seperti yang bapak bilang. Kami berdoa saja,” akunya.

Ibu satu anak itu sendiri sudah dua kali diperiksa oleh para penyidik KPK. Saat itu, Sefti dianggap tahu, melihat, atau mendengar pencucian uang yang dilakukan oleh suaminya. Dugaannya, Fathanah menggunakan uang hasil kejahatan untuk membeli barang namun diatasnamakan orang lain.

Saat disinggung mengenai harta Fathanah yang begitu banyak, Sefti menjelaskan bahwa semua itu didapat dari keringat suaminya sendiri. Versinya, Fathanah adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Namun, dia tidak menjelaskan dengan rinci bidang usahanya. “Tanyakan kepada Bapak saja,” pintanya. (dim/jpnn)

JAKARTA-Usai menjadi pembicara di seminar Upaya Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur, Ketua KPK Abraham Samad memastikan pihaknya bakal melanjutkan upaya eksekusi mobil milik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Dia mengatakan tak ada kompromi untuk penyitaan. “Akan ada usaha represif. Targetnya 1-2 hari ke depan mereka (PKS) harus menghormati hukum,” tuturnya.

Dia yakin, PKS akan konsisten dengan pernyataanya untuk tidak menghalangi upaya pengamanan aset. Samad menyindir kalau PKS memahami hukum, harusnya mematuhi hukum tersebut. Apalagi, sebagai partai yang mengaku memiliki kesadaran akan hukum, tak ada alasan bagi PKS untuk tak menghormati hukum.

KPK sebenarnya bisa memperkarakan pihak yang mencoba menghalang-halangi penyidik. Itu tertuang pada Pasal 212 KUHP yang membicarakan tentang menghalangi petugas dalam menjalankan kewenangan yang sah. Namun, Samad belum berpikir untuk menggunakan pasal itu. “Belum berpikiran ke pasal,” tegasnya.

Dia juga menjelaskan kalau pengusutan dugaan suap dalam pengaturan kuota impor daging akan meminta keterangan pada Hilmi Aminuddin dan Anis Mata. Dua orang top di PKS itu rencananya bakal diperiksa dalam waktu dekat. Terkait hal itu, Samad menegaskan pemanggilan mereka tak ada kaitannya dengan partai tetapi pribadi.

Sementara, teka-teki hubungan pertemanan antara Ahmad Fathanah dan mantan LHI diungkap oleh Sefti Sanustika. Istri Fathanah itu menyebut kalau keduanya mulai saling kenal sejak kuliah. Hubungan pertemanan yang cukup lama itu membuat keduanya berkawan akrab hingga kini.

“Teman dekat, teman kuliah,” ujarnya saat menjenguk Fathanah di gedung KPK kemarin. Meski mereka berteman akrab, Sefti yang tampak cantik dengan baju dan kerudung warna merah muda itu mengaku tak terlalu mengenal LHI. Namun, dia tidak mau mengomentari terlalu dalam hubungan keduanya.
Begitu juga saat disinggung mengenai kasus yang menimpa suaminya. Sefti yang datang ke KPK sekitar pukul 10.00 WIB itu mengatakan keluarganya tetap bersabar. Dia mengikuti anjuran suaminya untuk menganggap apa yang menimpa pada keluarga mereka sebagai bentuk cobaan dan usaha untuk mendzalimi.

“Seperti yang bapak bilang. Kami berdoa saja,” akunya.

Ibu satu anak itu sendiri sudah dua kali diperiksa oleh para penyidik KPK. Saat itu, Sefti dianggap tahu, melihat, atau mendengar pencucian uang yang dilakukan oleh suaminya. Dugaannya, Fathanah menggunakan uang hasil kejahatan untuk membeli barang namun diatasnamakan orang lain.

Saat disinggung mengenai harta Fathanah yang begitu banyak, Sefti menjelaskan bahwa semua itu didapat dari keringat suaminya sendiri. Versinya, Fathanah adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Namun, dia tidak menjelaskan dengan rinci bidang usahanya. “Tanyakan kepada Bapak saja,” pintanya. (dim/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/