30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Seluruh Visa Jamaah Haji Sudah Terbit

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menyampaikan proses penerbitan visa untuk seluruh jamaah haji reguler sudah selesai. Hanya saja, ada beberapa kasus jamaah membatalkan pemberangkatan. Sehingga perlu dilakukan proses penerbitan visa ulang untuk jamaah pengganti.

Perkembangan proses penerbitan visa haji itu, disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. “Sebanyak 554 kloter jamaah haji reguler sudah tervisa,” katanya di Jakarta kemarin (9/5). Dengan demikian, Saiful mengatakan proses pemberangkatan jamaah haji yang dimulai pada Minggu (12/5) dini hari sudah siap dikerjakan.

Dia menjelaskan total kuota haji tahun ini sebanyak 241 ribu jamaah. Perinciannya kuota haji reguler sebanyak 213.320 orang. Kemudian kuota haji khusus berjumlah 27.680 orang. “Sampai hari ini, sebanyak 213.079 jamaah sudah terbit visanya,” ungkap Saiful.

Dia menegaskan sejatinya proses pemvisaan jamaah haji reguler sejatinya sudah selesai 100 persen. Namun dalam perjalanannya ada jamaah yang membatalkan. Misalnya karena sakit, wafat, maupun alasan mendesak lainnya. Sebagai gantinya, kursi akan diisi kuota cadangan yang sudah melunasi biaya haji. Mereka harus melakoni proses pemvisaan terlebih dahulu.

Saiful mengatakan saat ini tim Dokumen Haji Kemenag sedang memproses 241 visa. Proses ini khusus untuk jamaah haji pengganti. Dia berharap dalam waktu dekat, proses ini sudah selesai. Menurut dia, proses penerbitan visa relatif lebih cepat. Dia berharap tidak ada lagi pembatalan, sehingga tidak ada penggantian jamaah lagi.

Dia menerangkan untuk menyambut kedatangan jamaah, sebanyak 437 orang petugas haji daerah kerja (daker) Madinah dan Bandara sudah diterbangkan pada 8 Mei lalu. Harapannya di sisa waktu beberapa hari ini, petugas bisa mempersiapkan layanan untuk jamaah. Mulai dari penyiapan hotel, katering, transportasi, hingga layanan kesehatan.

Jamaah haji gelombang pertama mendarat di Madinah. Mereka berada di madinah sekitar delapan sampai sembilan hari, untuk mengerjakan ibadah arbain. Yaitu salat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Setelah itu jamaah diberangkatkan menuju Makkah menggunakan bus. Sebelum masuk Makkah, jamaah mengambil miqat di Bir Ali terlebih dahulu. (wan/jpg)

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menyampaikan proses penerbitan visa untuk seluruh jamaah haji reguler sudah selesai. Hanya saja, ada beberapa kasus jamaah membatalkan pemberangkatan. Sehingga perlu dilakukan proses penerbitan visa ulang untuk jamaah pengganti.

Perkembangan proses penerbitan visa haji itu, disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. “Sebanyak 554 kloter jamaah haji reguler sudah tervisa,” katanya di Jakarta kemarin (9/5). Dengan demikian, Saiful mengatakan proses pemberangkatan jamaah haji yang dimulai pada Minggu (12/5) dini hari sudah siap dikerjakan.

Dia menjelaskan total kuota haji tahun ini sebanyak 241 ribu jamaah. Perinciannya kuota haji reguler sebanyak 213.320 orang. Kemudian kuota haji khusus berjumlah 27.680 orang. “Sampai hari ini, sebanyak 213.079 jamaah sudah terbit visanya,” ungkap Saiful.

Dia menegaskan sejatinya proses pemvisaan jamaah haji reguler sejatinya sudah selesai 100 persen. Namun dalam perjalanannya ada jamaah yang membatalkan. Misalnya karena sakit, wafat, maupun alasan mendesak lainnya. Sebagai gantinya, kursi akan diisi kuota cadangan yang sudah melunasi biaya haji. Mereka harus melakoni proses pemvisaan terlebih dahulu.

Saiful mengatakan saat ini tim Dokumen Haji Kemenag sedang memproses 241 visa. Proses ini khusus untuk jamaah haji pengganti. Dia berharap dalam waktu dekat, proses ini sudah selesai. Menurut dia, proses penerbitan visa relatif lebih cepat. Dia berharap tidak ada lagi pembatalan, sehingga tidak ada penggantian jamaah lagi.

Dia menerangkan untuk menyambut kedatangan jamaah, sebanyak 437 orang petugas haji daerah kerja (daker) Madinah dan Bandara sudah diterbangkan pada 8 Mei lalu. Harapannya di sisa waktu beberapa hari ini, petugas bisa mempersiapkan layanan untuk jamaah. Mulai dari penyiapan hotel, katering, transportasi, hingga layanan kesehatan.

Jamaah haji gelombang pertama mendarat di Madinah. Mereka berada di madinah sekitar delapan sampai sembilan hari, untuk mengerjakan ibadah arbain. Yaitu salat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Setelah itu jamaah diberangkatkan menuju Makkah menggunakan bus. Sebelum masuk Makkah, jamaah mengambil miqat di Bir Ali terlebih dahulu. (wan/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/