25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Remitansi TKI Tembus Rp50 Triliun

BNP2TKI Tantang Pengangguran Bekerja di Luar Negeri

JAKARTA – Angka pengiriman uang (remitansi) TKI dari luar negeri yang masuk ke Indonesia bukan main-main. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP- 2TKI) menyebutkan, hingga Oktober remitansi TKI mencapai Rp 50,5 trilun. Pengirim remintansi terbesar masih didominasi TKI yang bekerja di sektor non formal, seperti TKI. Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat di Jakarta kemarin (9/10) menuturkan, keberadaan remitansi tadi merupakan yang tercatat karena dikirim melalui jasa pengiriman uang atau perbankanyang dicatat Bank Indonesia (BI). Dia memperkirakan, angka pengiriman uang dari para TKI ke dalam negeri yang tidak tercatat lebih besar.

“Bisa jadi dibawa langsung ketika pulang, atau dititipkan rekan sesama TKI,” katanya. Jumhur menyebutkan, berdasarkan dari catatan BI ditemukan jika remitansi terbesar datang dari TKI yang bekerja di negara kawasan asia pasifik yakti mencapai Rp 29,30 triliun. Selanjutnya disusul kawasan Amerika (Rp 1 triliun), kawasan benua Eropa dan Australia (1,76 triliun). Secarakeseluruhan, jumlah TKI kita mencapai 6 juta jiwa. Dimanaperbandinganantara4,3juta TKI bekerja dengan dokumen ketenagakerjaan lengkap, dan sisanya tidak berdokumen alias illegal. BNP2TKI menjelaskan, di tengah tingginya remintasi tadi, pemerintah tidak melepaskan perlindungan terhadap para TKI.

Terlebih TKI di sektor non-formal yang selama ini kerap tersangkut perkara hukum dan sering menjadi korban kekerasan majikan. Jumhur menegaskan, pemerintah tidak memposisikan TKI menjadi sapi perah pendapatan negara. “Kita tetap perkuat perlindungan dengan penegakan undang-undang,” tandasnya. Jumhur menjelaskan, posisi remintasi sebaliknya bisa menggerakkan roda ekonomi mikro. Contohnya, uang kiriman TKI yang sampai ke keluarga di kampung halaman digunakan modal usaha oleh anggota keluarga lainnya. Selain itu, uang kiriman juga dapat digunakan sebagai biaya sekolah, atau membangun rumah.

Potensi remitansi yang bisa menumbuhkan perekonomian mikro ditangkap BNP2TKI dan bank-bank BUMN. Jumhur mengatakan, semangat pemberdayaan kepada keluarga dan para TKI yang sudah pulang terus digalakkan. Dengan cara demikian, bisa menutup peluang bagi para TKI untuk kembali terbang ke luar negeri untuk sekian kalinya. Dia yakin jika perekonomian keluarga para mantan TKI sudah tumbuh, niat untuk mencari duit ke luar negeri bisa sirna. Jumhur tidak menutup mata jika kepergian para WNI menjadi TKI disebabkan karena lapangan pekerjaan di Indonesia terbatas. Dia lantas menantang bagi para warga semi terampil, terampil, atau professional yang masih menganggur untuk bekerja ke luar negeri.

“Pelung bekerja di luar negeri masih terbuka besar,” tandasnya. Peluang yang disajikan dalam pameran bursa kerja BNP2TKI bersama sejumlah PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta). Dalam pameran ini, disiapkan sekitar 4.000 lowongan pekerjaan di luar negeri. Seperti di Brunei Darussalam, Taiwan, Malaysia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar. Lowongan ini meliputi, tenaga di perusahaan manufaktur, konstruksi, spa theraphy, perawat rumah sakit, dan pengasuh. (wan/jpnn)

BNP2TKI Tantang Pengangguran Bekerja di Luar Negeri

JAKARTA – Angka pengiriman uang (remitansi) TKI dari luar negeri yang masuk ke Indonesia bukan main-main. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP- 2TKI) menyebutkan, hingga Oktober remitansi TKI mencapai Rp 50,5 trilun. Pengirim remintansi terbesar masih didominasi TKI yang bekerja di sektor non formal, seperti TKI. Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat di Jakarta kemarin (9/10) menuturkan, keberadaan remitansi tadi merupakan yang tercatat karena dikirim melalui jasa pengiriman uang atau perbankanyang dicatat Bank Indonesia (BI). Dia memperkirakan, angka pengiriman uang dari para TKI ke dalam negeri yang tidak tercatat lebih besar.

“Bisa jadi dibawa langsung ketika pulang, atau dititipkan rekan sesama TKI,” katanya. Jumhur menyebutkan, berdasarkan dari catatan BI ditemukan jika remitansi terbesar datang dari TKI yang bekerja di negara kawasan asia pasifik yakti mencapai Rp 29,30 triliun. Selanjutnya disusul kawasan Amerika (Rp 1 triliun), kawasan benua Eropa dan Australia (1,76 triliun). Secarakeseluruhan, jumlah TKI kita mencapai 6 juta jiwa. Dimanaperbandinganantara4,3juta TKI bekerja dengan dokumen ketenagakerjaan lengkap, dan sisanya tidak berdokumen alias illegal. BNP2TKI menjelaskan, di tengah tingginya remintasi tadi, pemerintah tidak melepaskan perlindungan terhadap para TKI.

Terlebih TKI di sektor non-formal yang selama ini kerap tersangkut perkara hukum dan sering menjadi korban kekerasan majikan. Jumhur menegaskan, pemerintah tidak memposisikan TKI menjadi sapi perah pendapatan negara. “Kita tetap perkuat perlindungan dengan penegakan undang-undang,” tandasnya. Jumhur menjelaskan, posisi remintasi sebaliknya bisa menggerakkan roda ekonomi mikro. Contohnya, uang kiriman TKI yang sampai ke keluarga di kampung halaman digunakan modal usaha oleh anggota keluarga lainnya. Selain itu, uang kiriman juga dapat digunakan sebagai biaya sekolah, atau membangun rumah.

Potensi remitansi yang bisa menumbuhkan perekonomian mikro ditangkap BNP2TKI dan bank-bank BUMN. Jumhur mengatakan, semangat pemberdayaan kepada keluarga dan para TKI yang sudah pulang terus digalakkan. Dengan cara demikian, bisa menutup peluang bagi para TKI untuk kembali terbang ke luar negeri untuk sekian kalinya. Dia yakin jika perekonomian keluarga para mantan TKI sudah tumbuh, niat untuk mencari duit ke luar negeri bisa sirna. Jumhur tidak menutup mata jika kepergian para WNI menjadi TKI disebabkan karena lapangan pekerjaan di Indonesia terbatas. Dia lantas menantang bagi para warga semi terampil, terampil, atau professional yang masih menganggur untuk bekerja ke luar negeri.

“Pelung bekerja di luar negeri masih terbuka besar,” tandasnya. Peluang yang disajikan dalam pameran bursa kerja BNP2TKI bersama sejumlah PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta). Dalam pameran ini, disiapkan sekitar 4.000 lowongan pekerjaan di luar negeri. Seperti di Brunei Darussalam, Taiwan, Malaysia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar. Lowongan ini meliputi, tenaga di perusahaan manufaktur, konstruksi, spa theraphy, perawat rumah sakit, dan pengasuh. (wan/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/