29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

433 Jamaah Sumut-Aceh Berangkat ke Tanah Suci, Ongkos Umrah Capai Rp42 Juta

SUMUTPOS.CO – Sebanyak 433 jamaah umrah dari Asosiasi Muslim Penyelenggaraan Haji Umroh (Amphuri) Sumbagut, yakni jamaah asal Sumut dan Aceh akan diberangkatkan menuju Tanah Suci, Mekkah dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta hari ini, Selasa (11/1).

Ketua DPD Amphuri Sumbagut, Hj Mita Hayati Tanjung mengatakan, pihaknya secara simbolis memberangkatkan sebanyak 125 jamaah asal Sumut untuk bergabung bersama jamaah asal Aceh yang sebagian besarnya merupakan guru-guru berprestasi dari Serambi Makkah tersebut.

Dijelaskan Mita, direncanakan jamaah akan berada di Tanah Suci selama 11 hari dengan Maskapai Saudi Airlines dan pemberangkatan secara reguler.  “Pemberangkatan ini merupakan salah satu prestasi Amphuri dan mudah-mudahan proses pemberangkatan jamaah dapat berjalan lancar,” harapnya, Senin (10/1).

Pun begitu, ungkap Mita Tanjung, DPD Amphuri Sumbagut sampai saat ini terus berupaya agar proses pemberangkatan  jamaah umrah dapat dilaksanakan melalui Bandara KNIA, Deliserdang, sehingga dapat mengurangi biaya perjalan umrah yang mengalami peningkatan di masa pandemi ini.

Dia membuat kalkulasi biaya tambahan yang harus dikeluarkan jamaah, di antaranya wajib karantina sehari sebelum berangkat, karantina di Madinah ditambah 7 hari lagi di Tanah Air. Dan kalau ditambah lagi komponen tiket Medan-Jakarta, tentunya itu cukup memberatkan jamaah. “Sedangkan estimasi biaya yang harus dikeluarkan jamaah untuk Sumatera Utara antara Rp37,5 juta sampai Rp42 juta,” ungkap Mita.

Mita mengungkapkan, beberapa langkah proaktif Amphuri agar proses pemberangkatan jamaah tidak lagi terpusat satu pintu, karena hal itu cukup memberatkan jamaah. Karena itu Amphuri terus menerus membuka komunikasi dan bernegosiasi dengan Kementerian Agama Sumut, dinas perhubungan, Tim Gugus Covid-19 Sumut dan pihak terkait lainnya.

Karena itu, kata Mita, pihaknya akan berkomunikasi dengan ketua Tim Gugus Tugas Covid Sumut, yakni Gubsu H Edy Rahmayadi, semoga dapat segera mendapatkan solusi jalan keluar terbaik sesegera mungkin. Bahkan, ungkap Mita, pihaknya telah menyampaikan rekomendasi penting itu pada Mukernas Amphuri beberapa waktu yang lalu. Sebab kalau pemberangkatan masih harus terfokus satu pintu di Jakarta, tentunya akan memberatkan jemaah.

Dalam kesempatan itu, Mita mengakui, keinginan umat untuk berangkat umrah sangat tinggi sekalipun masih dalam suasana pandemi. Berdasarkan data secara nasional, saat ini jumlahnya puluhan ribu orang. Sedangkan khusus dari Sumut angkanya mencapai 8.000-9.000 orang jamaah.

Karena itu, ungkap Mita, dalam waktu dekat Amphuri akan melaksanakan pertemuan dengan penyelenggara ibadah umrah untuk merekap kembali data jemaah yang siap untuk diberangkatkan atau harus menunggu sampai suasana normal kembali seperti sebelumnya.

Tiba di Asrama Haji Pondok Gede

Sebanyak 433 calon jamaah umrah dari PT Ameerah Mekkah tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Mereka berasal dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia. “Dari berbagai provinsi ada yang dari Medan, Riau, Kalimantan, dan Jawa. Selain itu, karantina dilakukan sebelum keberangkatan di Asrama Haji Pondok Gede.” Kata Kasubdit Pemantauan Umrah dan Haji, Nur Alya Fitra, Senin (10/1).

Disebutnya, ratusan peserta umrah itu akan berangkat ke Arab Saudi pada hari ini, Selasa (11/1), menggunakan maskapai Lion Air pada pukul 13.10 WIB. Menurutnya, sebanyak 24 peserta umrah telah berangkat pada Minggu (9/1) malam, dan 107 orang lainnya diberangkatkan Senin (10/1) sore. Peserta yang berangkat kemarin, merupakan calon jamaah batal berangkat, karena terbentur kelengkapan. Dia pun mengimbau, penyelenggara dan travel umrah memberikan sosialisasi yang jelas pada calon jamaah umrah untuk mengecek masa aktif passport dan vaksinasi covid-19. Travel juga diminta memastikan kesehatan jamaah.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, para jamaah umrah itu akan menjalani karantina selama 7 hari setiba di Indonesia. “Tujuh hari, kan buat keamanan kita semua, keamanan yang bersangkutan, keamanan kita semualah iya kan,” kata Luhut, Senin (10/1/2022).

Saat disinggung Saudi menjadi negara yang mengalami kasus Omicron, dia mengaku tak mungkin meminta jamaah untuk pulang kembali ke Indonesia. “Kan sudah berangkat, masak disuruh mundur lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Agama melepas pemberangkatan 419 jamaah umrah asal Indonesia ke Arab Saudi. Keberangkatan mereka dilepas Dirjen PHU Hilman Latief mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (man/bbs)

 

SUMUTPOS.CO – Sebanyak 433 jamaah umrah dari Asosiasi Muslim Penyelenggaraan Haji Umroh (Amphuri) Sumbagut, yakni jamaah asal Sumut dan Aceh akan diberangkatkan menuju Tanah Suci, Mekkah dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta hari ini, Selasa (11/1).

Ketua DPD Amphuri Sumbagut, Hj Mita Hayati Tanjung mengatakan, pihaknya secara simbolis memberangkatkan sebanyak 125 jamaah asal Sumut untuk bergabung bersama jamaah asal Aceh yang sebagian besarnya merupakan guru-guru berprestasi dari Serambi Makkah tersebut.

Dijelaskan Mita, direncanakan jamaah akan berada di Tanah Suci selama 11 hari dengan Maskapai Saudi Airlines dan pemberangkatan secara reguler.  “Pemberangkatan ini merupakan salah satu prestasi Amphuri dan mudah-mudahan proses pemberangkatan jamaah dapat berjalan lancar,” harapnya, Senin (10/1).

Pun begitu, ungkap Mita Tanjung, DPD Amphuri Sumbagut sampai saat ini terus berupaya agar proses pemberangkatan  jamaah umrah dapat dilaksanakan melalui Bandara KNIA, Deliserdang, sehingga dapat mengurangi biaya perjalan umrah yang mengalami peningkatan di masa pandemi ini.

Dia membuat kalkulasi biaya tambahan yang harus dikeluarkan jamaah, di antaranya wajib karantina sehari sebelum berangkat, karantina di Madinah ditambah 7 hari lagi di Tanah Air. Dan kalau ditambah lagi komponen tiket Medan-Jakarta, tentunya itu cukup memberatkan jamaah. “Sedangkan estimasi biaya yang harus dikeluarkan jamaah untuk Sumatera Utara antara Rp37,5 juta sampai Rp42 juta,” ungkap Mita.

Mita mengungkapkan, beberapa langkah proaktif Amphuri agar proses pemberangkatan jamaah tidak lagi terpusat satu pintu, karena hal itu cukup memberatkan jamaah. Karena itu Amphuri terus menerus membuka komunikasi dan bernegosiasi dengan Kementerian Agama Sumut, dinas perhubungan, Tim Gugus Covid-19 Sumut dan pihak terkait lainnya.

Karena itu, kata Mita, pihaknya akan berkomunikasi dengan ketua Tim Gugus Tugas Covid Sumut, yakni Gubsu H Edy Rahmayadi, semoga dapat segera mendapatkan solusi jalan keluar terbaik sesegera mungkin. Bahkan, ungkap Mita, pihaknya telah menyampaikan rekomendasi penting itu pada Mukernas Amphuri beberapa waktu yang lalu. Sebab kalau pemberangkatan masih harus terfokus satu pintu di Jakarta, tentunya akan memberatkan jemaah.

Dalam kesempatan itu, Mita mengakui, keinginan umat untuk berangkat umrah sangat tinggi sekalipun masih dalam suasana pandemi. Berdasarkan data secara nasional, saat ini jumlahnya puluhan ribu orang. Sedangkan khusus dari Sumut angkanya mencapai 8.000-9.000 orang jamaah.

Karena itu, ungkap Mita, dalam waktu dekat Amphuri akan melaksanakan pertemuan dengan penyelenggara ibadah umrah untuk merekap kembali data jemaah yang siap untuk diberangkatkan atau harus menunggu sampai suasana normal kembali seperti sebelumnya.

Tiba di Asrama Haji Pondok Gede

Sebanyak 433 calon jamaah umrah dari PT Ameerah Mekkah tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Mereka berasal dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia. “Dari berbagai provinsi ada yang dari Medan, Riau, Kalimantan, dan Jawa. Selain itu, karantina dilakukan sebelum keberangkatan di Asrama Haji Pondok Gede.” Kata Kasubdit Pemantauan Umrah dan Haji, Nur Alya Fitra, Senin (10/1).

Disebutnya, ratusan peserta umrah itu akan berangkat ke Arab Saudi pada hari ini, Selasa (11/1), menggunakan maskapai Lion Air pada pukul 13.10 WIB. Menurutnya, sebanyak 24 peserta umrah telah berangkat pada Minggu (9/1) malam, dan 107 orang lainnya diberangkatkan Senin (10/1) sore. Peserta yang berangkat kemarin, merupakan calon jamaah batal berangkat, karena terbentur kelengkapan. Dia pun mengimbau, penyelenggara dan travel umrah memberikan sosialisasi yang jelas pada calon jamaah umrah untuk mengecek masa aktif passport dan vaksinasi covid-19. Travel juga diminta memastikan kesehatan jamaah.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, para jamaah umrah itu akan menjalani karantina selama 7 hari setiba di Indonesia. “Tujuh hari, kan buat keamanan kita semua, keamanan yang bersangkutan, keamanan kita semualah iya kan,” kata Luhut, Senin (10/1/2022).

Saat disinggung Saudi menjadi negara yang mengalami kasus Omicron, dia mengaku tak mungkin meminta jamaah untuk pulang kembali ke Indonesia. “Kan sudah berangkat, masak disuruh mundur lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Agama melepas pemberangkatan 419 jamaah umrah asal Indonesia ke Arab Saudi. Keberangkatan mereka dilepas Dirjen PHU Hilman Latief mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (man/bbs)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/