26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Leo Nababan: Ada yang Jual Nama Ical!

Rumor AY Nasution Disiapkan jadi Ketua Golkar Sumut

JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar membantah rumor yang menyebutkan Ketum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, menghendaki ketua DPD Partai Golkar Sumut mendatang dari militer nonaktif.  Nama pun disebut-sebut mengarah ke mantan Pangkostrad Letjen (Purn) AY Nasution
Wakil Sekjen DPP Golkar, yang juga Ketua Korwil Sumut, Leo Nababan, merasa yakin sangat tidak mungkin Ical sejauh itu membicarakan calon ketua Golkar Sumut. Jika Ical punya hasrat menimang AY Nasution, Leo menyatakan, dirinyalah yang pertama kali mendengar dari mulut Ical.

“Saya yakin Pak Ical tak sejauh itu. Saya tahu persis watak beliau (Ical, Red), yang taat azas, tahu hirarki. Kalau ada harapan seperti itu, beliau pasti menyampaikan ke saya selaku ketua korwil, lantas saya teruskan ke Plt ketua Golkar Sumut untuk disukseskan,” ujar Leo Nababan kepada Sumut Pos, Kamis (10/5).

Leo pun menceritakan, pada Rabu (9/5) dia dipanggil Ical untuk membicarakan masalah partai. Namun, kata Leo, dalam pertemuan itu Ical sama sekali tidak menyinggung nama AY Nasution. “Kalau ada yang menyebut Pak Ical ingin Pak AY Nasution, itu berarti ada yang jual-jual nama beliau (Ical, Red),” tuding Leo.

Hanya saja diakui, AY Nasution sebagai mantan petinggi TNI AD, punya chemistry dengan Golkar.  “Beliau (AY Nasution, red) itu tentara. Dari sejarahnya, berdirinya Golkar juga tak lepas dari peran TNI AD, selain MKGR, Kosgoro, SOKSI,” terang Leo.

“Jadi, chemistry ideologinya sudah barang tentu sama, yakni Pancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” imbuhnya.
Jadi, katanya, Golkar membuka diri bagi siapa pun untuk menyiapkan diri maju sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Tapi untuk saat ini DPP belum berpikir untuk menggelar Musdalub,” ujar Leo.

Terkait dengan AY Nasution, Leo mengingatkan, peluangnya untuk ikut maju sebagai calon ketua Golkar Sumut, tidak tertutup. “Tapi jangan karena mau maju di pilgub, terus ambil ketua Golkar. Tapi kalau untuk mengabdi (sebagai ketua Golkar Sumut, Red), why not?” terang Leo.

Dihubungi terpisah, AY Nasution mengaku dirinya tidak tahu-menahu mengenai pemberitaan yang menyebut dirinya dielus-elus sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Yang benar, saya akan ikut maju sebagai calon gubernur Sumut,” tukasnya via telepon kepada Sumut Pos.

Jadi, tidak benar juga akan ikut dicalonkan sebagai ketua Golkar Sumut? “Bukan tidak benar, tapi saya tidak tahu berita itu. Sebaiknya ditanyakan saja kepada yang ngomong di berita itu,” imbuhnya.

Pria kelahiran Medan itu pun enggan berbicara panjang lebar mengenai rumor tersebut. Dia hanya menegaskan berkali-kali, bahwa saat ini dirinya konsentrasi untuk mencalonkan diri sebagai cagub Sumut. “Ini kebetulan saya sedang di Jakarta, tapi saya menetap di Medan untuk konsentrasi menuju Sumut 1,” tegasnya.

Sudah mendaftar ke partai mana? “Tak usahlah disebutkan partai itu,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, konflik di tubuh DPD Partai Golkar Sumut kian meruncing. Plt Ketua DPD Andi Achmad Dara kabarnya sengaja dipertahankan DPP untuk menunggu sosok yang tepat memimpin Golkar Sumut. Informasi yang berkembang, AY Nasution adalah sosok yang dimaksud.

“Nama ini muncul berkat manuver  yang dilakukan oleh kelompok Tabagsel alias Tapanuli Bagian Selatan, dengan memanfaatkan isu Musdalub yang digelindingkan Kelompok 55 yang dimotori mantan Sekretaris DPD Golkar Sumut Hardi Mulyono,” ujar sumber Sumut Pos di partai berlambang pohon beringin itu, Rabu (9/5).

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut Amru Daulay mengakui kalau dirinya pernah melakukan pertemuan dengan AY Nasution. “Saya pernah bertemu dengannya dan saya secara pribadi mendukung beliau itu (AY Nasution) dalam pencalonan Gubernur Sumatera Utara. Golkar kan membuka semua bagi siapa saja yang akan menginginkan diri mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk maju sebagai Cagubsu,” ujar Amru Daulay, Rabu (9/5).

Hardi Mulyono: Ini Lucu-lucu

Rumor ini pun langsung ditanggapi mantan sekretaris DPD Golkar Hardi Mulyono. “Untuk jadi ketua itu adalah kader partai yang minimal sudah lima tahun. Kemudian itu harus ditetapkan melalui Mudalub. Ini lucu-lucu, kalau tiba-tiba ada yang mengusulkan AY Nasution jadi Ketua DPD I Golkar,” tegas fungsionaris PG Sumut yang baru terkena revitalisasi tersebut.

Dijelaskannya, sosok AY Nasution dalam sisi perjalanan hidupnya berkecimpung di dunia kemiliteran. Secara nyata juga, tidak bersinggungan dengan kehidupan atau seluk-beluk partai, terlebih di Golkar Sumut. “Dia (AY Nasution, red), baru saja pensiun dari jabatan jenderalnya. Jadi, ini lucu-lucu. Makanya jangan lucu-lucu untuk soal ketua dan sebagainya,” kata pria yang mengaku tengah di Pontianak saat diwawancarai Sumut Pos, via seluler tersebut.

Tangapan berbeda muncul dari pengamat politik Shohibul Anshor. Menurutnya, AY Nasution memimpin Golkar Sumut bukanlah hal yang tak mungkin.  Rumor itupun tercipta karena diduga ada kader yang menginginkan mantan Pangkostrad itu.

“Ya, ada minat dari kader-kader Golkar ke arah situ. Dan jika benar, ini surprise. Artinya, arahnya nanti bisa menggabungkan Demokrat, Hanura dan Gerindra serta Golkar, terlebih dalam Pilgubsu 2013 mendatang,” katanya kepada Sumut Pos, kemarin.

Apalagi, sambungnya, AY Nasution memiliki kedekatan dengan keluarga Istana, yang notabene adalah pendiri Demokrat. Selain itu, ada hubungan emosional dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra, begitu halnya dengan Wiranto bersama Partai Hanuranya. (sam/ari)

Rumor AY Nasution Disiapkan jadi Ketua Golkar Sumut

JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar membantah rumor yang menyebutkan Ketum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, menghendaki ketua DPD Partai Golkar Sumut mendatang dari militer nonaktif.  Nama pun disebut-sebut mengarah ke mantan Pangkostrad Letjen (Purn) AY Nasution
Wakil Sekjen DPP Golkar, yang juga Ketua Korwil Sumut, Leo Nababan, merasa yakin sangat tidak mungkin Ical sejauh itu membicarakan calon ketua Golkar Sumut. Jika Ical punya hasrat menimang AY Nasution, Leo menyatakan, dirinyalah yang pertama kali mendengar dari mulut Ical.

“Saya yakin Pak Ical tak sejauh itu. Saya tahu persis watak beliau (Ical, Red), yang taat azas, tahu hirarki. Kalau ada harapan seperti itu, beliau pasti menyampaikan ke saya selaku ketua korwil, lantas saya teruskan ke Plt ketua Golkar Sumut untuk disukseskan,” ujar Leo Nababan kepada Sumut Pos, Kamis (10/5).

Leo pun menceritakan, pada Rabu (9/5) dia dipanggil Ical untuk membicarakan masalah partai. Namun, kata Leo, dalam pertemuan itu Ical sama sekali tidak menyinggung nama AY Nasution. “Kalau ada yang menyebut Pak Ical ingin Pak AY Nasution, itu berarti ada yang jual-jual nama beliau (Ical, Red),” tuding Leo.

Hanya saja diakui, AY Nasution sebagai mantan petinggi TNI AD, punya chemistry dengan Golkar.  “Beliau (AY Nasution, red) itu tentara. Dari sejarahnya, berdirinya Golkar juga tak lepas dari peran TNI AD, selain MKGR, Kosgoro, SOKSI,” terang Leo.

“Jadi, chemistry ideologinya sudah barang tentu sama, yakni Pancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” imbuhnya.
Jadi, katanya, Golkar membuka diri bagi siapa pun untuk menyiapkan diri maju sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Tapi untuk saat ini DPP belum berpikir untuk menggelar Musdalub,” ujar Leo.

Terkait dengan AY Nasution, Leo mengingatkan, peluangnya untuk ikut maju sebagai calon ketua Golkar Sumut, tidak tertutup. “Tapi jangan karena mau maju di pilgub, terus ambil ketua Golkar. Tapi kalau untuk mengabdi (sebagai ketua Golkar Sumut, Red), why not?” terang Leo.

Dihubungi terpisah, AY Nasution mengaku dirinya tidak tahu-menahu mengenai pemberitaan yang menyebut dirinya dielus-elus sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Yang benar, saya akan ikut maju sebagai calon gubernur Sumut,” tukasnya via telepon kepada Sumut Pos.

Jadi, tidak benar juga akan ikut dicalonkan sebagai ketua Golkar Sumut? “Bukan tidak benar, tapi saya tidak tahu berita itu. Sebaiknya ditanyakan saja kepada yang ngomong di berita itu,” imbuhnya.

Pria kelahiran Medan itu pun enggan berbicara panjang lebar mengenai rumor tersebut. Dia hanya menegaskan berkali-kali, bahwa saat ini dirinya konsentrasi untuk mencalonkan diri sebagai cagub Sumut. “Ini kebetulan saya sedang di Jakarta, tapi saya menetap di Medan untuk konsentrasi menuju Sumut 1,” tegasnya.

Sudah mendaftar ke partai mana? “Tak usahlah disebutkan partai itu,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, konflik di tubuh DPD Partai Golkar Sumut kian meruncing. Plt Ketua DPD Andi Achmad Dara kabarnya sengaja dipertahankan DPP untuk menunggu sosok yang tepat memimpin Golkar Sumut. Informasi yang berkembang, AY Nasution adalah sosok yang dimaksud.

“Nama ini muncul berkat manuver  yang dilakukan oleh kelompok Tabagsel alias Tapanuli Bagian Selatan, dengan memanfaatkan isu Musdalub yang digelindingkan Kelompok 55 yang dimotori mantan Sekretaris DPD Golkar Sumut Hardi Mulyono,” ujar sumber Sumut Pos di partai berlambang pohon beringin itu, Rabu (9/5).

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut Amru Daulay mengakui kalau dirinya pernah melakukan pertemuan dengan AY Nasution. “Saya pernah bertemu dengannya dan saya secara pribadi mendukung beliau itu (AY Nasution) dalam pencalonan Gubernur Sumatera Utara. Golkar kan membuka semua bagi siapa saja yang akan menginginkan diri mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk maju sebagai Cagubsu,” ujar Amru Daulay, Rabu (9/5).

Hardi Mulyono: Ini Lucu-lucu

Rumor ini pun langsung ditanggapi mantan sekretaris DPD Golkar Hardi Mulyono. “Untuk jadi ketua itu adalah kader partai yang minimal sudah lima tahun. Kemudian itu harus ditetapkan melalui Mudalub. Ini lucu-lucu, kalau tiba-tiba ada yang mengusulkan AY Nasution jadi Ketua DPD I Golkar,” tegas fungsionaris PG Sumut yang baru terkena revitalisasi tersebut.

Dijelaskannya, sosok AY Nasution dalam sisi perjalanan hidupnya berkecimpung di dunia kemiliteran. Secara nyata juga, tidak bersinggungan dengan kehidupan atau seluk-beluk partai, terlebih di Golkar Sumut. “Dia (AY Nasution, red), baru saja pensiun dari jabatan jenderalnya. Jadi, ini lucu-lucu. Makanya jangan lucu-lucu untuk soal ketua dan sebagainya,” kata pria yang mengaku tengah di Pontianak saat diwawancarai Sumut Pos, via seluler tersebut.

Tangapan berbeda muncul dari pengamat politik Shohibul Anshor. Menurutnya, AY Nasution memimpin Golkar Sumut bukanlah hal yang tak mungkin.  Rumor itupun tercipta karena diduga ada kader yang menginginkan mantan Pangkostrad itu.

“Ya, ada minat dari kader-kader Golkar ke arah situ. Dan jika benar, ini surprise. Artinya, arahnya nanti bisa menggabungkan Demokrat, Hanura dan Gerindra serta Golkar, terlebih dalam Pilgubsu 2013 mendatang,” katanya kepada Sumut Pos, kemarin.

Apalagi, sambungnya, AY Nasution memiliki kedekatan dengan keluarga Istana, yang notabene adalah pendiri Demokrat. Selain itu, ada hubungan emosional dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra, begitu halnya dengan Wiranto bersama Partai Hanuranya. (sam/ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/