29 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Hary Tanoe Makin Berpeluang Jadi Cawapres Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo meladeni wawancaara awak media saat membuka Rapimnas II Perindo di Jakarta, 21 Maret 2018 lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Survei politik yang dirilis Alvara Research Center menempatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo di posisi empat besar setelah Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo. Hasil survei ini sekaligus kembali menunjukkan konsistensi HT mampu memikat perhatian publik.

Alvara juga menunjukkan, Hary Tanoe diasosiasikan secara positif oleh responden antara lain sebagai tokoh merakyat, cerdas dan berwibawa. Hal yang lebih menarik, persepsi di benak publik lainnya yang melekat pada diri HT adalah ganteng, selain tentu saja sebagai ketua parpol berlambang rajawali biru itu.

Menurut dosen metodologi komunikasi Pascasarjana Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, survei terbaru Alvara menunjukkan dinamika politik dan penyikapan publik terus bergerak. Termasuk dapat dilihat bagaimana publik memiliki preferensi dan gambaran pemimpin Indonesia ke depan.

“HT masuk 4 besar, atau survei-survei sebelumnya masuk di papan atas, menunjukkan dia berada dalam radar perhatian publik. HT menjadi salah satu tokoh yang diinginkan masyarakat,” katanya di Jakarta, Senin (28/5).

Ke depan, empat tokoh papan atas dalam survei tersebut dapat saja menjadi pasangan-pasangan capres-cawapres. Dengan Jokowi dan Prabowo bakal menjadi capres maka Gatot dan HT masuk dalam bursa cawapres yang paling berpeluang karena memiliki elektabilitas tinggi.

“Dalam hal ini, HT lebih berpeluang dipasangkan dengan Jokowi. Terlebih keduanya memiliki fokus yang seirama dalam membangun ekonomi dan kesepahaman yang sama tentang pembangunan infrastruktur,” paparnya.

Sementara, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Massa Partai Perindo Arya Mahendra Sinulingga mengungkapkan, dalam beberapa survei menunjukkan konsistensi elektabilitas dan popularitas Hary Tanoesoedibjo.

“Survei-survei terbaru, termasuk Alvara, kembali menunjukkan Pak HT diterima sebagai tokoh nasional yang layak dan diterima oleh masyarakat Indonesia,” tegasnya secara terpisah.

Ini juga menjadi gambaran bagaimana Perindo memiliki pemimpin dan tokoh yang bisa mengangkat partai itu di kancah politik nasional. Infrastruktur dan para kader partai juga diakuinya memiliki peran mendorong keterpilihan HT dan menopang eksistensi Perindo.

Mencermati Perindo sebagai parpol peserta Pemilu 2019, CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, publik menilai Perindo identik secara kuat dengan sosok Hary Tanoe.

Selain itu, partai ini yang berpeluang menembus ambang batas 4%  untuk melaju ke Senayan. “Perindo termasuk parpol yang relatif aman lolos Parliamentary Threshold,” ujarnya.(rel/ram/ala)

 

 

 

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo meladeni wawancaara awak media saat membuka Rapimnas II Perindo di Jakarta, 21 Maret 2018 lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Survei politik yang dirilis Alvara Research Center menempatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo di posisi empat besar setelah Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo. Hasil survei ini sekaligus kembali menunjukkan konsistensi HT mampu memikat perhatian publik.

Alvara juga menunjukkan, Hary Tanoe diasosiasikan secara positif oleh responden antara lain sebagai tokoh merakyat, cerdas dan berwibawa. Hal yang lebih menarik, persepsi di benak publik lainnya yang melekat pada diri HT adalah ganteng, selain tentu saja sebagai ketua parpol berlambang rajawali biru itu.

Menurut dosen metodologi komunikasi Pascasarjana Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, survei terbaru Alvara menunjukkan dinamika politik dan penyikapan publik terus bergerak. Termasuk dapat dilihat bagaimana publik memiliki preferensi dan gambaran pemimpin Indonesia ke depan.

“HT masuk 4 besar, atau survei-survei sebelumnya masuk di papan atas, menunjukkan dia berada dalam radar perhatian publik. HT menjadi salah satu tokoh yang diinginkan masyarakat,” katanya di Jakarta, Senin (28/5).

Ke depan, empat tokoh papan atas dalam survei tersebut dapat saja menjadi pasangan-pasangan capres-cawapres. Dengan Jokowi dan Prabowo bakal menjadi capres maka Gatot dan HT masuk dalam bursa cawapres yang paling berpeluang karena memiliki elektabilitas tinggi.

“Dalam hal ini, HT lebih berpeluang dipasangkan dengan Jokowi. Terlebih keduanya memiliki fokus yang seirama dalam membangun ekonomi dan kesepahaman yang sama tentang pembangunan infrastruktur,” paparnya.

Sementara, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Massa Partai Perindo Arya Mahendra Sinulingga mengungkapkan, dalam beberapa survei menunjukkan konsistensi elektabilitas dan popularitas Hary Tanoesoedibjo.

“Survei-survei terbaru, termasuk Alvara, kembali menunjukkan Pak HT diterima sebagai tokoh nasional yang layak dan diterima oleh masyarakat Indonesia,” tegasnya secara terpisah.

Ini juga menjadi gambaran bagaimana Perindo memiliki pemimpin dan tokoh yang bisa mengangkat partai itu di kancah politik nasional. Infrastruktur dan para kader partai juga diakuinya memiliki peran mendorong keterpilihan HT dan menopang eksistensi Perindo.

Mencermati Perindo sebagai parpol peserta Pemilu 2019, CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, publik menilai Perindo identik secara kuat dengan sosok Hary Tanoe.

Selain itu, partai ini yang berpeluang menembus ambang batas 4%  untuk melaju ke Senayan. “Perindo termasuk parpol yang relatif aman lolos Parliamentary Threshold,” ujarnya.(rel/ram/ala)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/