30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2.500 CJH Lunas Tunda Belum Konfirmasi, Tahun Depan, Jamaah Lunas Tunda Bisa Kena Biaya Tambahan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) tak dapat memastikan kebijakan lunas tunda 2020 dan 2022 cukup konfirmasi bakal diperpanjang hingga tahun depan. Karenanya, calon jemaah haji (CJH) lunas tunda yang tidak pernah mengambil biaya pelunasannya diminta segera mengkonfirmasi pelunasannya.

SEBAGAI informasi, tahun ini, CJH lunas tunda 2020 dan 2022 yang tidak pernah mengambil biaya pelunasannya, tidak diwajibkan menambah biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1444 H/2023 M. Mereka hanya diminta mengkonfirmasi pelunasannya ke Bank Penerima Setoran Bipih.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyebut, angka CJH lunas tunda 2020 dan 2022 yang belum mengkonfirmasi keberangkatannya cukup banyak. Mencapai 2.500 orang. “Mereka itu kan tidak perlu membayar lagi, cukup melakukan konfirmasi kemenag setempat bahwa mereka akan berangkat,” ujarnya, kemarin (10/5).

Mereka diharapkan bisa segera melakukan konfirmasi. Dengan begitu, bisa dipastikan berapa jumlah jemaah yang berangkat. Termasuk, pada CJH 2023 yang masuk dalam kuota haji tahun ini. Perpanjangan waktu pelunasan hingga 12 Mei 2023 diminta untuk benar-benar dimanfaatkan. Sehingga, Kemenag juga bisa segera memproses aspek-aspek lain seperti visa, kelengkapan data untuk disetorkan ke Pemerintah Arab Saudi, hingga paket dan pembagian kelompok terbang.

Untuk mempercepat proses pelunasan ini, Hilman mengaku, telah menginstruksikan jajaran Kemenag di daerah untuk jemput bola. Baik untuk mengkoordinasikan maupun klarifikasi keberangkatan CJH. “Kalau sudah lunas tunda kemudian belum konfirmasi itu kenapa,” ungkapnya.

Disinggung soal tambahan 8 ribu kuota haji, dia mengungkapkan, bahwa saat ini sedang dalam tahap persiapan penerimaan. Kuota tambahan tersebut akan dibagi menjadi 7.360 jamaah haji reguler dan 640 jamaah haji khusus. Hal ini juga nantinya akan dibahas bersama KOmisi VIII DPR RI.

Sebab, pedoman haji meliputi banyak aspek. Salah satunya, dari sisi operasional. Pihaknya pun dalam beberapa hari terakhir tengah membahas kesiapan pesawat yang akan digunakan. “Pesawatnya ready atau enggak, siap atau tidak, kemudian dari Saudi siap atau tidak kalau ditambah slotnya,” katanya.

Hilman pun optimistis kuota tambahan tersebut dapat terserap secara optimal. Walaupun berdasarkan data per 5 Mei 2023 dari total 203.320 kuota jamaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan. “Pak menteri meminta kita Ditjen PHU untuk mempersiapkan diri dan teman-teman yang lain juga optimistis. Kita optimalkan tahun ini karena memang banyak sekali yang berkeinginan,” kata Hilman.

Diberitakan sebelumnya, Hilman menjabarkan ada beberapa kriteria jamaah haji reguler yang masuk dalam kuota tambahan yaitu calon jamaah berstatus cicil aktif, belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah menunaikan ibadah haji paling singkat 10 tahun sejak menunaikan Ibadah Haji yang terakhir. Kemudian berusia paling rendah 18 tahun pada 24 Mei 2023 atau sudah menikah.

Bahkan pihaknya juga telah melakukan mitigasi mulai dari penyusunan KMA kuota haji tambahan hingga penambahan biaya lainnya. “Langkah mitigasi penambahan kuota yang tengah dan sudah dilakukan Ditjen PHU di antaranya Penyusunan KMA Kuota Haji Tambahan, perpanjangan pelunasan haji reguler dengan penambahan kuota haji, adendum perjanjian kerjasama dengan maskapai, penambahan biaya lainnya,” ujar Hilman.

Terkait kendala, Hilman menjelaskan waktu pelunasan dengan awal keberangkatan kloter pertama hanya 15 hari. Selain itu, penambahan kuota juga akan berdampak pada penambahan 19 kloter. Sehingga, perlu pembahasan slot-time penerbangan dengan pihak maskapai dan persetujuan dari GACA Arab Saudi. “Juga perlu adendum perjanjian kerja sama dengan maskapai penerbangan, penambahan kloter berdampak penambahan tambahan keberangkatan dari asrama haji, sementara kapasitas asrama haji tertentu, terbatas,”tuturnya.

Di sisi lain, Hilman juga mengimbau kepada Kanwil Kemenag untuk mendorong jamaah agar segera melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023. “Jadi saat ini masih mendorong jamaah haji Indonesia untuk segera melakukan pelunasan. Mudah-mudahan ini bisa dikejar karena kami harus segera memproses lagi aspek-aspek lain,” tuturnya.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab turut mengamini. Dia mengajak para jemaah yang berhak melakukan pelunasan untuk bisa segera melunasi Bipih 1444 Hijriah, termasuk yang tinggal konfirmasi.

Saat ini, kata dia, dari total 203.320 kuota jemaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan. Karenanya, perpanjangan pelunasan yang dimulai kemarin (10/5) hingga Jumat (12/5) diminta untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Terutama, bagi jamaah lunas tunda yang hanya tinggal melakukan konfirmasi pelunasan. “Jamaah lunas tunda 2020 dan 2022 yang memenuhi kriteria untuk konfirmasi pelunasan diharapkan mengambil kesempatan ini. Sebab, tahun depan belum tentu diberlakukan kebijakan yang sama,” tegasnya.

Artinya, bisa saja tahun depan para jemaah lunas tunda 2020 dan 2022 akan diminta menambah bipih sesuai dengan ketetapan 2024. Yang mana, biasanya biaya ini cenderung mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Sementara itu, mengenai tambahan kuota, Saiful mengaku proses pemanfaatannya akan segera dibahas dengan Komisi VIII DPR. Pihaknya pun saat ini tengah menyiapkan skema optimalisasi penyerapan kuota tambahan tersebut. Lengkap dengan rancangan biayanya untuk dibahas bersama. “Semoga ini juga bisa terserap maksimal sehingga semakin banyak jemaah Indonesia yang bisa berangkat tahun ini,” pungkasnya.

Buku Pedoman Manasik Haji Khusus Lansia

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama merilis materi manasik khusus bagi jamaah haji lanjut usia (lansia). Materi ini dikemas dalam bentuk buku dengan judul ‘Tuntunan Manasik Haji dan Umrah bagi Lansia’.

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengungkapkan, panduan ini sengaja disiapkan untuk memberikan kemudahan bagi para lansia untuk berhaji. Apalagi jumlah jamaah lansia tahun ini begitu banyak.

“Buku Manasik Haji dan Umrah bagi Lansia saat ini sudah ada di aplikasi PUSAKA Kemenag, yang bisa diunduh di Playstore maupun Appstore,” ungkap Arsad di Jakarta, Rabu (10/5).

Buku ini merupakan salah satu dari tiga Buku Paket Manasik Haji yang diterbitkan Kemenag untuk jamaah. Dua buku lainnya yakni Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, Doa dan Dzikir ManasÝk Haji dan Umrah.

Penguatan materi ini sejalan dengan semangat Haji Ramah Lansia pada tahun ini. “Buku Manasik Haji dan Umrah bagi Lansia ini merupakan wujud perhatian pemerintah dan bentuk penghormatan kepada jamaah haji Iansia,” ungkap Arsad.

Mereka perlu mendapatkan prioritas layanan termasuk layanan manasik haji karena pada tahun 2023 jumlah jamaah lansia lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Seperti diketahui pada musim haji 1444 H/2023 H, diperkirakan ada sekitar 64 ribu jamaah lansia yang akan berangkat ke Tanah Suci. Jumlah ini cukup banyak setelah dua tahun (2020 dan 2021) tidak ada keberangkatan jamaah haji. Ditambah lagi pada 2022 ada pembatasan usia bagi jamaah yang diperkenankan menunaikan ibadah haji.

Pentingnya memasukkan materi manasik haji ramah lansia menyesuaikan dengan kebijakan haji tahun tahun 2023 ini sebagai Haji Ramah Lansia. (mia/jpg/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) tak dapat memastikan kebijakan lunas tunda 2020 dan 2022 cukup konfirmasi bakal diperpanjang hingga tahun depan. Karenanya, calon jemaah haji (CJH) lunas tunda yang tidak pernah mengambil biaya pelunasannya diminta segera mengkonfirmasi pelunasannya.

SEBAGAI informasi, tahun ini, CJH lunas tunda 2020 dan 2022 yang tidak pernah mengambil biaya pelunasannya, tidak diwajibkan menambah biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1444 H/2023 M. Mereka hanya diminta mengkonfirmasi pelunasannya ke Bank Penerima Setoran Bipih.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyebut, angka CJH lunas tunda 2020 dan 2022 yang belum mengkonfirmasi keberangkatannya cukup banyak. Mencapai 2.500 orang. “Mereka itu kan tidak perlu membayar lagi, cukup melakukan konfirmasi kemenag setempat bahwa mereka akan berangkat,” ujarnya, kemarin (10/5).

Mereka diharapkan bisa segera melakukan konfirmasi. Dengan begitu, bisa dipastikan berapa jumlah jemaah yang berangkat. Termasuk, pada CJH 2023 yang masuk dalam kuota haji tahun ini. Perpanjangan waktu pelunasan hingga 12 Mei 2023 diminta untuk benar-benar dimanfaatkan. Sehingga, Kemenag juga bisa segera memproses aspek-aspek lain seperti visa, kelengkapan data untuk disetorkan ke Pemerintah Arab Saudi, hingga paket dan pembagian kelompok terbang.

Untuk mempercepat proses pelunasan ini, Hilman mengaku, telah menginstruksikan jajaran Kemenag di daerah untuk jemput bola. Baik untuk mengkoordinasikan maupun klarifikasi keberangkatan CJH. “Kalau sudah lunas tunda kemudian belum konfirmasi itu kenapa,” ungkapnya.

Disinggung soal tambahan 8 ribu kuota haji, dia mengungkapkan, bahwa saat ini sedang dalam tahap persiapan penerimaan. Kuota tambahan tersebut akan dibagi menjadi 7.360 jamaah haji reguler dan 640 jamaah haji khusus. Hal ini juga nantinya akan dibahas bersama KOmisi VIII DPR RI.

Sebab, pedoman haji meliputi banyak aspek. Salah satunya, dari sisi operasional. Pihaknya pun dalam beberapa hari terakhir tengah membahas kesiapan pesawat yang akan digunakan. “Pesawatnya ready atau enggak, siap atau tidak, kemudian dari Saudi siap atau tidak kalau ditambah slotnya,” katanya.

Hilman pun optimistis kuota tambahan tersebut dapat terserap secara optimal. Walaupun berdasarkan data per 5 Mei 2023 dari total 203.320 kuota jamaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan. “Pak menteri meminta kita Ditjen PHU untuk mempersiapkan diri dan teman-teman yang lain juga optimistis. Kita optimalkan tahun ini karena memang banyak sekali yang berkeinginan,” kata Hilman.

Diberitakan sebelumnya, Hilman menjabarkan ada beberapa kriteria jamaah haji reguler yang masuk dalam kuota tambahan yaitu calon jamaah berstatus cicil aktif, belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah menunaikan ibadah haji paling singkat 10 tahun sejak menunaikan Ibadah Haji yang terakhir. Kemudian berusia paling rendah 18 tahun pada 24 Mei 2023 atau sudah menikah.

Bahkan pihaknya juga telah melakukan mitigasi mulai dari penyusunan KMA kuota haji tambahan hingga penambahan biaya lainnya. “Langkah mitigasi penambahan kuota yang tengah dan sudah dilakukan Ditjen PHU di antaranya Penyusunan KMA Kuota Haji Tambahan, perpanjangan pelunasan haji reguler dengan penambahan kuota haji, adendum perjanjian kerjasama dengan maskapai, penambahan biaya lainnya,” ujar Hilman.

Terkait kendala, Hilman menjelaskan waktu pelunasan dengan awal keberangkatan kloter pertama hanya 15 hari. Selain itu, penambahan kuota juga akan berdampak pada penambahan 19 kloter. Sehingga, perlu pembahasan slot-time penerbangan dengan pihak maskapai dan persetujuan dari GACA Arab Saudi. “Juga perlu adendum perjanjian kerja sama dengan maskapai penerbangan, penambahan kloter berdampak penambahan tambahan keberangkatan dari asrama haji, sementara kapasitas asrama haji tertentu, terbatas,”tuturnya.

Di sisi lain, Hilman juga mengimbau kepada Kanwil Kemenag untuk mendorong jamaah agar segera melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023. “Jadi saat ini masih mendorong jamaah haji Indonesia untuk segera melakukan pelunasan. Mudah-mudahan ini bisa dikejar karena kami harus segera memproses lagi aspek-aspek lain,” tuturnya.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab turut mengamini. Dia mengajak para jemaah yang berhak melakukan pelunasan untuk bisa segera melunasi Bipih 1444 Hijriah, termasuk yang tinggal konfirmasi.

Saat ini, kata dia, dari total 203.320 kuota jemaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan. Karenanya, perpanjangan pelunasan yang dimulai kemarin (10/5) hingga Jumat (12/5) diminta untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Terutama, bagi jamaah lunas tunda yang hanya tinggal melakukan konfirmasi pelunasan. “Jamaah lunas tunda 2020 dan 2022 yang memenuhi kriteria untuk konfirmasi pelunasan diharapkan mengambil kesempatan ini. Sebab, tahun depan belum tentu diberlakukan kebijakan yang sama,” tegasnya.

Artinya, bisa saja tahun depan para jemaah lunas tunda 2020 dan 2022 akan diminta menambah bipih sesuai dengan ketetapan 2024. Yang mana, biasanya biaya ini cenderung mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Sementara itu, mengenai tambahan kuota, Saiful mengaku proses pemanfaatannya akan segera dibahas dengan Komisi VIII DPR. Pihaknya pun saat ini tengah menyiapkan skema optimalisasi penyerapan kuota tambahan tersebut. Lengkap dengan rancangan biayanya untuk dibahas bersama. “Semoga ini juga bisa terserap maksimal sehingga semakin banyak jemaah Indonesia yang bisa berangkat tahun ini,” pungkasnya.

Buku Pedoman Manasik Haji Khusus Lansia

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama merilis materi manasik khusus bagi jamaah haji lanjut usia (lansia). Materi ini dikemas dalam bentuk buku dengan judul ‘Tuntunan Manasik Haji dan Umrah bagi Lansia’.

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengungkapkan, panduan ini sengaja disiapkan untuk memberikan kemudahan bagi para lansia untuk berhaji. Apalagi jumlah jamaah lansia tahun ini begitu banyak.

“Buku Manasik Haji dan Umrah bagi Lansia saat ini sudah ada di aplikasi PUSAKA Kemenag, yang bisa diunduh di Playstore maupun Appstore,” ungkap Arsad di Jakarta, Rabu (10/5).

Buku ini merupakan salah satu dari tiga Buku Paket Manasik Haji yang diterbitkan Kemenag untuk jamaah. Dua buku lainnya yakni Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, Doa dan Dzikir ManasÝk Haji dan Umrah.

Penguatan materi ini sejalan dengan semangat Haji Ramah Lansia pada tahun ini. “Buku Manasik Haji dan Umrah bagi Lansia ini merupakan wujud perhatian pemerintah dan bentuk penghormatan kepada jamaah haji Iansia,” ungkap Arsad.

Mereka perlu mendapatkan prioritas layanan termasuk layanan manasik haji karena pada tahun 2023 jumlah jamaah lansia lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Seperti diketahui pada musim haji 1444 H/2023 H, diperkirakan ada sekitar 64 ribu jamaah lansia yang akan berangkat ke Tanah Suci. Jumlah ini cukup banyak setelah dua tahun (2020 dan 2021) tidak ada keberangkatan jamaah haji. Ditambah lagi pada 2022 ada pembatasan usia bagi jamaah yang diperkenankan menunaikan ibadah haji.

Pentingnya memasukkan materi manasik haji ramah lansia menyesuaikan dengan kebijakan haji tahun tahun 2023 ini sebagai Haji Ramah Lansia. (mia/jpg/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/