26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

650 Ribu ABG tak Perawan

Hasil penelitian dari Australia National University (ANU) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) pada 2010/2011 untuk daerah Kota Jakarta, Tangerang dan Bekasi dengan jumlah sampel 3.006 responden usia 17-24, menunjukkan bahwa 20,9 persen remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Dan 38,7 persen remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah. Hasil riset UI menunjukkan bahwa sebanyak 650 ribu perempuan golongan ABG sudah hilang keperawanannya. Dengan kata lain, mereka telah melakukan seks di luar nikah.  Yang mengejutkan lagi, 50 persen dari total ABG yang berusia 15-17 pernah melakukan seks.

“Fenomena ini membuktikan bahwa perilaku seks be­bas di kalangan remaja ini mungkin hanya salah satu implikasi masalah dari sederet persoalan yang dihadapi anak dan remaja di masa sekarang,” kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Dr Sudibyo Alimoeso MA.
Menurut Sudibyo, remaja butuh berbagai informasi tentang kesehatan reproduksi, hak-hak seksualitas dan penghargaan pada keberagaman seksualitas. “Inilah yang sampai sekarang masih menjadi persoalan di Indonesia,” kata Sudibyo.

Menurutnya, BKKBN sebagai badan yang mempunyai tugas dalam mengatasi ledakan penduduk dan berperan dalam masalah kesehatan reproduksi remaja, berupaya menciptakan model keluarga berkualitas.

Karena itulah, selain getol menggarap akseptor pria di daerah permukiman kumuh perkotaan, BKKBN juga membidik 84 juta generasi muda usia 15-24 tahun untuk menjadi sasaran sosialisasi Generasi Berencana (GenRe).

Lewat program Triad, yaitu generasi muda jauh dari seks bebas, terhindar dari NAPZA dan ter­bebas dari HIV/AIDS, BKKBN tahun ini menggelar kegiatan GenRe Goes To School yang memfokuskan ke beberapa sekolah yang menjadi Pusat Informasi Komunikasi (PIK) unggulan tahun 2011.

Yaitu SMAN 36 Ja­karta Timur, SMAN 11 Bekasi, SMAN 8 Ma­lang, SMA Swadipha Natar Lampung Selatan, SMA PAN Samarinda, SMA Kosgoro Tomohon, SMAN Binaan Khusus Dumai, SMAN 1 Prisenggela Lombok Timur dan SMA Negeri 7 Binjai Sumatera Utara. Sekolah ini bisa jadi adalah rumah kedua bagi para pelajar. Betapa tidak, hampir separuh hari mereka dihabiskan di lingkungan sekolah. Makanya, sekolah menjadi salah satu sasaran BKKBN.
GenRe Goes to School merupakan kegiatan BKKBN pusat yang diadakan  di 10 sekolah terpilih. Jawa Barat menjadi provinsi kedua setelah DKI Jakarta. GenRe Goes to School untuk ketiga kalinya digelar di SMA Negeri 7 Binjai.

Di setiap kesempatan kegiatan ini, Kepala BKKBN Pusat Sugiri Syarief meminta seluruh generasi muda, terutama kepada siswa SMA agar menghindari Triad KRR, yaitu seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS.

“Kalau remaja terlibat dengan itu pasti hasilnya tidak mengun­tungkan bagi generasi muda,” katanya.

Menurut Sugiri, GenRe Goes to School memang dikemas untuk anak-anak sekolah tingkat atas dan tingkat pertama. “Saat ini dikemas untuk tingkat SMA yang selanjutnya akan membidik pe­lajar SMP,” ujarnya.

Sugiri juga menceritakan, saat ini fakta dan data para remaja  sangat mengkhawatirkan, seperti melahirkan di luar nikah, terlibat narkoba, bahkan tertular HIV/AIDS. “Dari 115.404 pecandu narkoba, sebanyak  51.986 orang adalah mereka yang berusia remaja,” ujarnya. (rm/jpnn)

Hasil penelitian dari Australia National University (ANU) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) pada 2010/2011 untuk daerah Kota Jakarta, Tangerang dan Bekasi dengan jumlah sampel 3.006 responden usia 17-24, menunjukkan bahwa 20,9 persen remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Dan 38,7 persen remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah. Hasil riset UI menunjukkan bahwa sebanyak 650 ribu perempuan golongan ABG sudah hilang keperawanannya. Dengan kata lain, mereka telah melakukan seks di luar nikah.  Yang mengejutkan lagi, 50 persen dari total ABG yang berusia 15-17 pernah melakukan seks.

“Fenomena ini membuktikan bahwa perilaku seks be­bas di kalangan remaja ini mungkin hanya salah satu implikasi masalah dari sederet persoalan yang dihadapi anak dan remaja di masa sekarang,” kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Dr Sudibyo Alimoeso MA.
Menurut Sudibyo, remaja butuh berbagai informasi tentang kesehatan reproduksi, hak-hak seksualitas dan penghargaan pada keberagaman seksualitas. “Inilah yang sampai sekarang masih menjadi persoalan di Indonesia,” kata Sudibyo.

Menurutnya, BKKBN sebagai badan yang mempunyai tugas dalam mengatasi ledakan penduduk dan berperan dalam masalah kesehatan reproduksi remaja, berupaya menciptakan model keluarga berkualitas.

Karena itulah, selain getol menggarap akseptor pria di daerah permukiman kumuh perkotaan, BKKBN juga membidik 84 juta generasi muda usia 15-24 tahun untuk menjadi sasaran sosialisasi Generasi Berencana (GenRe).

Lewat program Triad, yaitu generasi muda jauh dari seks bebas, terhindar dari NAPZA dan ter­bebas dari HIV/AIDS, BKKBN tahun ini menggelar kegiatan GenRe Goes To School yang memfokuskan ke beberapa sekolah yang menjadi Pusat Informasi Komunikasi (PIK) unggulan tahun 2011.

Yaitu SMAN 36 Ja­karta Timur, SMAN 11 Bekasi, SMAN 8 Ma­lang, SMA Swadipha Natar Lampung Selatan, SMA PAN Samarinda, SMA Kosgoro Tomohon, SMAN Binaan Khusus Dumai, SMAN 1 Prisenggela Lombok Timur dan SMA Negeri 7 Binjai Sumatera Utara. Sekolah ini bisa jadi adalah rumah kedua bagi para pelajar. Betapa tidak, hampir separuh hari mereka dihabiskan di lingkungan sekolah. Makanya, sekolah menjadi salah satu sasaran BKKBN.
GenRe Goes to School merupakan kegiatan BKKBN pusat yang diadakan  di 10 sekolah terpilih. Jawa Barat menjadi provinsi kedua setelah DKI Jakarta. GenRe Goes to School untuk ketiga kalinya digelar di SMA Negeri 7 Binjai.

Di setiap kesempatan kegiatan ini, Kepala BKKBN Pusat Sugiri Syarief meminta seluruh generasi muda, terutama kepada siswa SMA agar menghindari Triad KRR, yaitu seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS.

“Kalau remaja terlibat dengan itu pasti hasilnya tidak mengun­tungkan bagi generasi muda,” katanya.

Menurut Sugiri, GenRe Goes to School memang dikemas untuk anak-anak sekolah tingkat atas dan tingkat pertama. “Saat ini dikemas untuk tingkat SMA yang selanjutnya akan membidik pe­lajar SMP,” ujarnya.

Sugiri juga menceritakan, saat ini fakta dan data para remaja  sangat mengkhawatirkan, seperti melahirkan di luar nikah, terlibat narkoba, bahkan tertular HIV/AIDS. “Dari 115.404 pecandu narkoba, sebanyak  51.986 orang adalah mereka yang berusia remaja,” ujarnya. (rm/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/