JAKARTA – Meski gagal meraih Piala Adipura Kencana, namun Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan yang ada. Senyumnya terlihat begitu tulus saat dipanggil sebagai kepala daerah pertama yang memeroleh penghargaan Piala Adipura, yang diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA.
Sesaat dengan langkah pasti, ia berjalan ke atas panggung Gedung Bidakara, Jakarta, Senin (10/6) malam. “Ini merupakan dampak dari hasil kerja bersama seluruh stake holder yang ada di Kota Medan. Jadi ini merupakan penghargaan sekaligus motivasi bagi kita semua,” ujarnya kepada koran ini di Jakarta.
Menuurut Eldin, meski tidak meraih piala Adipura Kencana, kebanggaan hadir karena dalam penilaian Kementerian Lingkungan Hidup, Kota Medan menempati urutan pertama. Tertinggi untuk kategori Adipura Kota Metropolitan.
“Tahun lalu kita juga meraih penghargaan. Namun kali ini semakin meningkat karena kita yang dipanggil pertama kali dari peraih penghargaan lain. Jadi benar-benar memberi motivasi untuk menjadikan Kota Medan lebih bersih lagi,” katanya.
Pun demikina, saat ditanya berapa nilai yang diperoleh kota Medan, Eldin tak menyebut secara spesifik. Tapi, dari sejumlah kriteria yang ada, memerlihatkan Medan meraih poin tertinggi.
Terkait penghargaan Piala Adipura Kencana, Eldin mengungkapkan bahwa syarat untuk mendapatkannya adalah jika sebuah daerah telah tiga tahun berturut-turut meraih Piala Adipura. Sementara kota Medan baru dua kali.
Kebanggaan lain yang dirasa Eldin pada Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2013 adalah ketika salah seorang putera terbaik Medan, Syahdan, mencatatkan diri sebagai peraih Piala Kapaltaru.
Juri menilai Warga Kampung Sentosa Barat, Lingkungan XX Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan ini, dinilai memiliki dedikasi yang luar biasa dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan pelestarian hutan mangrove.
Keberhasilan Kota Medan juga terasa semakin lengkap dengan hadirnya penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri. Perolehaan tersebut dicapai SD Pertiwi yang terletak di Jalan Budi Pembangunan Medan.
“Jadi dengan penghargaan-penghargaan ini, akan kita jadikan sebagai motiasi menuju Medan yang asri dan peduli terhadap lingkungan hidup,” ujarnya.
Niat ini sejalan dengan apa yang sebelumnya dikemukakan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar. Menurutnya, sejalan dengan thema, “Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan”, ia mengajak warga Medan menyikapi pemanfaatan sumber daya alam termasuk penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta pemanfaatan bahan makanan secara bijak.
“Makna mendasar dari tema ini adalah urgensi seluruh umat manusia, baik secara individu, kelompok maupun negara, untuk mengubah pola konsumsi dan produksi atau gaya hidup menuju perubahan perilaku yang berkelanjutan,” katanya.
Tema tersebut selaras dengan tema yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Dunia, United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Think.Eat.Save”. (gir)