25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kader Golkar Jangan Membelot

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) tampaknya khawatir penetapan nama calon gubernur Sumut nantinya bisa menjadi pemicu konflik internal di tubuh partai beringin rindang itu. Karenanya, jauh-jauh hari DPP PG mengeluarkan warning agar seluruh kader mendukung siapa pun yang nantinya ditetapkan sebagai cagub untuk pilgub Sumut 2013 mendatang.

Wakil Sekjen DPP PG Leo Nababan menegaskan, PG di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie akan bersikap tegas terhadap kader yang membelot, yang tidak mendukung cagub yang sudah diputuskan. “Era kepemimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie ini sangat tegas. Begitu sudah diputuskan siapa yang diusung, maka tidak ada lagi kader yang membelot,” tegas Leo Nababan kepada koran ini di Jakarta, kemarin.

Mengenai proses penetapan nama cagub Sumut oleh PG sendiri, Leo mengatakan, saat ini sedang dalam proses pembahasan. Nama-nama hasil survei terakhir sudah dikantongi, tinggal menetapkan satu nama. “Ini kita lagi bahas. Ini pembahasan tahap akhir,” ujar Leo, yang juga Korwil Sumut DPP PG itu.
Saat diminta menyebutkan nama-nama yang masuk nominasi, Leo enggan membeberkan. “Belum bisa kita umumkan karena belum putus,” kilahnya.

Bahkan, dia memberi sinyal tidak akan mengumumkan nama cagub ke publik, hingga mendekati hari H pendaftaran calon ke KPU Sumut. Leo juga mengatakan, kemungkinan besar nanti Golkar akan mendaftarkan calonnya di jam-jam terakhir menjelang penutupan masa pendaftaran. “Bisa mendaftar di last minute. Tapi tidak masalah bagi kita,” ujarnya.

Mengenai proses pembahasan penetapan satu nama cagub, Leo mengakui, prosesnya hingga saat ini sangat alot. “Harus saya akui, ini alot,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, hasil survei akan dipadukan dengan sejumlah pertimbangan lain. Sebelumnya Leo menyebutkan,  ada pembedaan antara kandidat dari kader internal partai, dengan yang dari luar partai. Jika berdasar hasil survei kandidat kader sendiri kalah tipis dibanding non kader, maka DPP Golkar akan memilih kader sendiri.

“Misal kader sendiri skornya 30, non kader 33, maka kita pakai kader sendiri,” ujar Leo Nababan. Tentunya, nantinya kader yang kalah tipis berdasar hasil survei ini, akan di-push agar tingkat elektabilitasnya melejit menjelang hari pemungutan suara.

Namun, lanjutnya, jika kandidat non kader berdasar hasil survei tingkat elektabilitasnya tinggi, dengan selisih jauh dengan kandidat dari kader sendiri, maka tak ada pilihan lain, Golkar akan mengusung non kader sebagai cagub Sumut. “Tapi untuk kursi wakilnya, tetap lah dari kader kita,” imbuh Leo.
Diminta lagi untuk menyebutkan sejumlah nama, Leo lagi-lagi tidak sudi. Alasannya, pihaknya harus ekstra hati-hati. “Tidak bisa sembrono saya mengucapkan,” katanya. “Nanti begitu diputuskan, harus diikuti semua kader,” dia menambahkan.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Plt Ketua DPD I Golkar Sumut, Andi Ahmad Dara, menegaskan bila  kendaraan politik partai berlambang pohon beringin hanya diberikan kepada kader yang matang.

“Golkar tidak mau partai ini menjadi kenderaan politik orang lain, baik itu dalam pemilihan presiden (Pilpres), maupun dalam Pilkada,” kata Andi Ahmad Dara  yang akrab disapa Adai, di acara ‘Silaturahmi dan Buka Bersama DPD Partai Golkar Sumut’ di Garuda Plaza Hotel, Senin (6/8) lalu. (sam)

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) tampaknya khawatir penetapan nama calon gubernur Sumut nantinya bisa menjadi pemicu konflik internal di tubuh partai beringin rindang itu. Karenanya, jauh-jauh hari DPP PG mengeluarkan warning agar seluruh kader mendukung siapa pun yang nantinya ditetapkan sebagai cagub untuk pilgub Sumut 2013 mendatang.

Wakil Sekjen DPP PG Leo Nababan menegaskan, PG di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie akan bersikap tegas terhadap kader yang membelot, yang tidak mendukung cagub yang sudah diputuskan. “Era kepemimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie ini sangat tegas. Begitu sudah diputuskan siapa yang diusung, maka tidak ada lagi kader yang membelot,” tegas Leo Nababan kepada koran ini di Jakarta, kemarin.

Mengenai proses penetapan nama cagub Sumut oleh PG sendiri, Leo mengatakan, saat ini sedang dalam proses pembahasan. Nama-nama hasil survei terakhir sudah dikantongi, tinggal menetapkan satu nama. “Ini kita lagi bahas. Ini pembahasan tahap akhir,” ujar Leo, yang juga Korwil Sumut DPP PG itu.
Saat diminta menyebutkan nama-nama yang masuk nominasi, Leo enggan membeberkan. “Belum bisa kita umumkan karena belum putus,” kilahnya.

Bahkan, dia memberi sinyal tidak akan mengumumkan nama cagub ke publik, hingga mendekati hari H pendaftaran calon ke KPU Sumut. Leo juga mengatakan, kemungkinan besar nanti Golkar akan mendaftarkan calonnya di jam-jam terakhir menjelang penutupan masa pendaftaran. “Bisa mendaftar di last minute. Tapi tidak masalah bagi kita,” ujarnya.

Mengenai proses pembahasan penetapan satu nama cagub, Leo mengakui, prosesnya hingga saat ini sangat alot. “Harus saya akui, ini alot,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, hasil survei akan dipadukan dengan sejumlah pertimbangan lain. Sebelumnya Leo menyebutkan,  ada pembedaan antara kandidat dari kader internal partai, dengan yang dari luar partai. Jika berdasar hasil survei kandidat kader sendiri kalah tipis dibanding non kader, maka DPP Golkar akan memilih kader sendiri.

“Misal kader sendiri skornya 30, non kader 33, maka kita pakai kader sendiri,” ujar Leo Nababan. Tentunya, nantinya kader yang kalah tipis berdasar hasil survei ini, akan di-push agar tingkat elektabilitasnya melejit menjelang hari pemungutan suara.

Namun, lanjutnya, jika kandidat non kader berdasar hasil survei tingkat elektabilitasnya tinggi, dengan selisih jauh dengan kandidat dari kader sendiri, maka tak ada pilihan lain, Golkar akan mengusung non kader sebagai cagub Sumut. “Tapi untuk kursi wakilnya, tetap lah dari kader kita,” imbuh Leo.
Diminta lagi untuk menyebutkan sejumlah nama, Leo lagi-lagi tidak sudi. Alasannya, pihaknya harus ekstra hati-hati. “Tidak bisa sembrono saya mengucapkan,” katanya. “Nanti begitu diputuskan, harus diikuti semua kader,” dia menambahkan.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Plt Ketua DPD I Golkar Sumut, Andi Ahmad Dara, menegaskan bila  kendaraan politik partai berlambang pohon beringin hanya diberikan kepada kader yang matang.

“Golkar tidak mau partai ini menjadi kenderaan politik orang lain, baik itu dalam pemilihan presiden (Pilpres), maupun dalam Pilkada,” kata Andi Ahmad Dara  yang akrab disapa Adai, di acara ‘Silaturahmi dan Buka Bersama DPD Partai Golkar Sumut’ di Garuda Plaza Hotel, Senin (6/8) lalu. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/