Jakarta – Bripka Sukardi berpenghasilan Rp 5 juta sebulan. Untuk membiayai kehidupan sehari-hari, menurut sang istri Tirtasari tentu tak cukup. Anak pertama mereka berkuliah di jurusan Manajemen Trisakti, yang kedua duduk di bangku SMP, dan yang ketiga masih SD.
“Gaji Rp 5 juta mana cukup sih Mas, Bapak cari tambahan dari ngawal-ngawal,” jelas Tirtasari saat ditemui di rumah persemayaman di Cipinang Besar, Jaktim, Rabu (11/9/2013).
Kebetulan, pada Selasa (10/9) sore itu Sukardi dapat pekerjaan mengawal. Yang dikawal bahan bangunan, Tirtasari menyebut proyek itu didapatkan dari keponakannya.
“Dapat kerjaan ngawal dari keponakannya, buat ngawal bahan bangunan,” imbuhnya.
Berseragam lengkap, membawa pistol, dan tongkat senter pengatur lalu lintas, Sukardi menaiki motornya Honda Supra. Dia berdiri di depan rombongan 6 truk yang bergerak dari Priok menuju kawasan Kuningan.
“Dia bilang, anak-anak lagi butuh uang, apalagi anak pertama lagi baru kuliah,” terang Tirtasari dengan berlinang air mata.
Di depan KPK, sekitar pukul 22.35 WIB, Selasa (10/9), dengan keji pelaku memepet korban. 4 Peluru ditembakkan ke tubuh Sukardi. Bahkan, seorang pelaku sempat berhenti dan menembak dari jarak dekat. Pelaku berjaket merah itu juga sempat mengambil pistol Sukardi. Mereka kemudian pergi ke arah Mampang.(kl/edo/ndr)
Jakarta – Bripka Sukardi berpenghasilan Rp 5 juta sebulan. Untuk membiayai kehidupan sehari-hari, menurut sang istri Tirtasari tentu tak cukup. Anak pertama mereka berkuliah di jurusan Manajemen Trisakti, yang kedua duduk di bangku SMP, dan yang ketiga masih SD.
“Gaji Rp 5 juta mana cukup sih Mas, Bapak cari tambahan dari ngawal-ngawal,” jelas Tirtasari saat ditemui di rumah persemayaman di Cipinang Besar, Jaktim, Rabu (11/9/2013).
Kebetulan, pada Selasa (10/9) sore itu Sukardi dapat pekerjaan mengawal. Yang dikawal bahan bangunan, Tirtasari menyebut proyek itu didapatkan dari keponakannya.
“Dapat kerjaan ngawal dari keponakannya, buat ngawal bahan bangunan,” imbuhnya.
Berseragam lengkap, membawa pistol, dan tongkat senter pengatur lalu lintas, Sukardi menaiki motornya Honda Supra. Dia berdiri di depan rombongan 6 truk yang bergerak dari Priok menuju kawasan Kuningan.
“Dia bilang, anak-anak lagi butuh uang, apalagi anak pertama lagi baru kuliah,” terang Tirtasari dengan berlinang air mata.
Di depan KPK, sekitar pukul 22.35 WIB, Selasa (10/9), dengan keji pelaku memepet korban. 4 Peluru ditembakkan ke tubuh Sukardi. Bahkan, seorang pelaku sempat berhenti dan menembak dari jarak dekat. Pelaku berjaket merah itu juga sempat mengambil pistol Sukardi. Mereka kemudian pergi ke arah Mampang.(kl/edo/ndr)