25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Jangan Menangis, Nanti Ayah tak Tenang

070646_228000_sukardi_dlm_kuhDEVI Novita Sari (17), anak kedua almarhum Bripka Sukardi seolah tidak dapat merelakan kepergian ayahnya. Devi tidak dapat menahan tangisnya melihat ayahnya yang berada di peti jenazah.

Devi yang mengenakan kerudung putih terus berdiri di sisi samping peti jenazah ayahnya. Dia terus menangis tersedu-sedu dan tidak mau meninggalkan peti ayahnya.

Melihat kesedihan anaknya, ibunda Devi, Tirta Sari berusaha untuk menenangkannya. Dia menghampiri Devi dan membelai lembut kepala anaknya.

Sambil berupaya menenangkan, Tirta meminta Devi agar mengikhlaskan kepergian ayahnya. “Jangan menangis, nanti enggak tenang ayah. Ikhlasin saja,” kata Tirta di Gedung Sanggita, Jakarta Timur, Rabu (11/9).

Namun demikian, Devi tidak menghiraukan perkataan ibunya. Dia tetap menangis. Tak menyerah, Tirta berusaha untuk menenangkan anaknya.

“Ikhlasin aja. Katanya enggak boleh nangis. Ibu enggak nangis masa Devi nangis,” kata Tirta.

Adik ipar Sukardi Hajah Tati mengatakan, dari ketiga anak Sukardi, Devi yang paling bersedih atas kepergian ayahnya. “Dari semalam nangisnya. Paling sering nangis Devi,” kata Tati.

Peristiwa penembakan Sukardi terjadi sekitar pukul 22.20 malam kemarin. Saat itu, Sukardi tengah mengendarai sepeda motor jenis Honda merah bernomor polisi B 6671 TXL. Dia dikabarkan ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Diduga pelaku menggunakan dua sepeda motor. (gil/jpnn)

070646_228000_sukardi_dlm_kuhDEVI Novita Sari (17), anak kedua almarhum Bripka Sukardi seolah tidak dapat merelakan kepergian ayahnya. Devi tidak dapat menahan tangisnya melihat ayahnya yang berada di peti jenazah.

Devi yang mengenakan kerudung putih terus berdiri di sisi samping peti jenazah ayahnya. Dia terus menangis tersedu-sedu dan tidak mau meninggalkan peti ayahnya.

Melihat kesedihan anaknya, ibunda Devi, Tirta Sari berusaha untuk menenangkannya. Dia menghampiri Devi dan membelai lembut kepala anaknya.

Sambil berupaya menenangkan, Tirta meminta Devi agar mengikhlaskan kepergian ayahnya. “Jangan menangis, nanti enggak tenang ayah. Ikhlasin saja,” kata Tirta di Gedung Sanggita, Jakarta Timur, Rabu (11/9).

Namun demikian, Devi tidak menghiraukan perkataan ibunya. Dia tetap menangis. Tak menyerah, Tirta berusaha untuk menenangkan anaknya.

“Ikhlasin aja. Katanya enggak boleh nangis. Ibu enggak nangis masa Devi nangis,” kata Tirta.

Adik ipar Sukardi Hajah Tati mengatakan, dari ketiga anak Sukardi, Devi yang paling bersedih atas kepergian ayahnya. “Dari semalam nangisnya. Paling sering nangis Devi,” kata Tati.

Peristiwa penembakan Sukardi terjadi sekitar pukul 22.20 malam kemarin. Saat itu, Sukardi tengah mengendarai sepeda motor jenis Honda merah bernomor polisi B 6671 TXL. Dia dikabarkan ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Diduga pelaku menggunakan dua sepeda motor. (gil/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/