26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Penembakan di Gedung ESDM: Sasar Ruang Menteri

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ditembak orang tak dikenal, Rabu (10/9).  Ruang yang terkena tembakan adalah ruang staf khusus menteri yang berada di lantai 4.

Menurut Kepala Pusat Informasi Publik Kementerian ESDM Hufron, ruang staf khusus berada di lantai 4 Gedung Asean Energy Center. Pada lantai itu, kata Hufron terdapat ruang kerja Menteri ESDM Sudirman Said.

“Iya, semuanya satu lantai. Satu lantai dengan menteri,” kata Hufron saat dihubungi wartawan, Kamis (9/9) malam. Hufron mengaku tidak tahu berapa jarak antara ruang staf khusus dengan ruang menteri ESDM.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan, ruangan tersebut cukup jauh dari ruangan yang biasa digunakan Menteri ESDM Sudirman Said.

“Cukup jauh dari ruang menteri, “ itu (ruangan yang ditembak) ruangan staf khsus,” kata Iqbal, Kamis (10/9).  Penembakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Arah tembakan menurut Iqbal diperkirakan dari arah jembatan layang Casablanca.

Akibat tembakan, satu kaca berlubang. Di salah satu ruangan ditemukan serpihan kaca dan satu proyektil.

Saat ini menurut Iqbal, puluhan personel sedang olah tempat kejadian perkara. Kasus langsung ditangani oleh Polda Metro Jaya

Menteri ESDM Sudirman Said berkomentar terkait penembakan di salah satu ruangan kantornya. Sudirman berharap penembakan itu bukanlah hal yang serius.

“Saya dapat laporan dari Sekjen, dan sudah ditangani aparat kepolisian. Semoga bukan sesuatu yang serius,” ujar Sudirman saat dikonfirmasi (9/9).

Saat ini, polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya tengah menunggu data dari tim yang berada di lapangan. “Kami tunggu informasi dan sedang dicek datanya,” ujar Wahyu.

Ketika ditanya jumlah personel dan lama pengecekan, Wahyu enggan berkomentar. “Nanti kita informasikan lagi,” ujarnya.

Pengamat Energi, Marwan Batubara menilai, penembakan yang terjadi di Kantor Direktorat Jenderal Ketegalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/9) siang, bisa saja karena adanya sejumlah peraturan yang akan diubah.

“Bisa aja, bisa aja seperti itu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (10/9) malam. Ia menilai, gedung tersebut merupakan tempat strategis terkait Migas dan Minerba.

“Bisa saja ada peraturan yang akan diubah, yang punya kepentingan itu merasa tidak nyaman, kita tidak bisa katakan seperti itu, tapi ini soal kemungkinan,” lanjutnya.

Ia melanjutkan, rencananya memang mau ada perubahan Perpres, Permen, dan PP Migas yang waktu itu dianggap lewat UU Minerba yang sedang dibahas tapi kayaknya tidak keburu keburu, lalu rencananya mau menerbitkan Perpres atau PP.

Hal tersebut, lanjutnya, dalam rangka memperbaiki yang selama ini sudah terlanjur dianggap sangat liberal seperti open acces, dan trader tidak punya fasilitas dan sebagainya.

“Bisa saja kesana. Yang lain lagi ada izin-izin non Cnc (Clean and Clear) itu kan ribuan, bisa saja ada yang merasa sudah bayar sekian tetapi tidak dapat CnC,” katanya menambahkan. (bbs/val)

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ditembak orang tak dikenal, Rabu (10/9).  Ruang yang terkena tembakan adalah ruang staf khusus menteri yang berada di lantai 4.

Menurut Kepala Pusat Informasi Publik Kementerian ESDM Hufron, ruang staf khusus berada di lantai 4 Gedung Asean Energy Center. Pada lantai itu, kata Hufron terdapat ruang kerja Menteri ESDM Sudirman Said.

“Iya, semuanya satu lantai. Satu lantai dengan menteri,” kata Hufron saat dihubungi wartawan, Kamis (9/9) malam. Hufron mengaku tidak tahu berapa jarak antara ruang staf khusus dengan ruang menteri ESDM.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan, ruangan tersebut cukup jauh dari ruangan yang biasa digunakan Menteri ESDM Sudirman Said.

“Cukup jauh dari ruang menteri, “ itu (ruangan yang ditembak) ruangan staf khsus,” kata Iqbal, Kamis (10/9).  Penembakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Arah tembakan menurut Iqbal diperkirakan dari arah jembatan layang Casablanca.

Akibat tembakan, satu kaca berlubang. Di salah satu ruangan ditemukan serpihan kaca dan satu proyektil.

Saat ini menurut Iqbal, puluhan personel sedang olah tempat kejadian perkara. Kasus langsung ditangani oleh Polda Metro Jaya

Menteri ESDM Sudirman Said berkomentar terkait penembakan di salah satu ruangan kantornya. Sudirman berharap penembakan itu bukanlah hal yang serius.

“Saya dapat laporan dari Sekjen, dan sudah ditangani aparat kepolisian. Semoga bukan sesuatu yang serius,” ujar Sudirman saat dikonfirmasi (9/9).

Saat ini, polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya tengah menunggu data dari tim yang berada di lapangan. “Kami tunggu informasi dan sedang dicek datanya,” ujar Wahyu.

Ketika ditanya jumlah personel dan lama pengecekan, Wahyu enggan berkomentar. “Nanti kita informasikan lagi,” ujarnya.

Pengamat Energi, Marwan Batubara menilai, penembakan yang terjadi di Kantor Direktorat Jenderal Ketegalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/9) siang, bisa saja karena adanya sejumlah peraturan yang akan diubah.

“Bisa aja, bisa aja seperti itu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (10/9) malam. Ia menilai, gedung tersebut merupakan tempat strategis terkait Migas dan Minerba.

“Bisa saja ada peraturan yang akan diubah, yang punya kepentingan itu merasa tidak nyaman, kita tidak bisa katakan seperti itu, tapi ini soal kemungkinan,” lanjutnya.

Ia melanjutkan, rencananya memang mau ada perubahan Perpres, Permen, dan PP Migas yang waktu itu dianggap lewat UU Minerba yang sedang dibahas tapi kayaknya tidak keburu keburu, lalu rencananya mau menerbitkan Perpres atau PP.

Hal tersebut, lanjutnya, dalam rangka memperbaiki yang selama ini sudah terlanjur dianggap sangat liberal seperti open acces, dan trader tidak punya fasilitas dan sebagainya.

“Bisa saja kesana. Yang lain lagi ada izin-izin non Cnc (Clean and Clear) itu kan ribuan, bisa saja ada yang merasa sudah bayar sekian tetapi tidak dapat CnC,” katanya menambahkan. (bbs/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/