25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dahlan Imbangi Capres Non-Konvensi

Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak
Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak

Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) tentang popularitas dan akseptabilitas peserta konvensi calon presiden (capres) dari Partai Demokrat menempatkan Dahlan Iskan di posisi teratas.
Dari survei itu diketahui popularitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mencapai 71,2 persen, dan tingkat penerimaan publik (akseptabilitas) juga teratas di angka 48,4 persen. Di posisi kedua ada Marzuki Alien
dengan popularitas 61,7 persen dan akseptabilitasnya 24,8 persen.
Sementara popularitas Pramono Edhie Wibowo dengan Anies Baswedan bersaing ketat di urutan ketiga dan empat masing-masing dengan persentase 39,4 persen dan 39,2 persen.
Sedangkan akseptabilitas Pramono hanya 12,6 persen, kalah dibanding Anies Baswedan sebesar 18,8 persen. Di urutan berikutnya ada nama Gita Wirjawan, Haryono Isman, Dino Patti Jalal dan nama lain.
“Secara spesifik survei ini melihat dua kubu yang diadu, antara capres konvensi partai demokrat dengan capres di luar konvensi. Untuk sesama peserta konvensi, yang tertinggi ternyata Dahlan Iskan 71,2 persen, disusul Marzuki Ali 61,8 persen,” kata peneliti PDB, Agus Herta di Jakarta, Kamis (10/10).
Namun saat capres peserta konvensi dengan non konvensi disandingkan, survei PDB menyimpulkan bahwa secara umum popularitas capres konvensi Partai Demokrat masih kalah bersaing dibanding capres di luar konvensi. Dari 11 capres konvensi, hanya popularitas Dahlan yang mampu bersaing dengan capres non konvensi.
Dari survei bisa dilihat bahwa nama Joko Widodo masih berada di urutan teratas sebagai capres paling populer (95,2 persen). Menyusul Jusuf Kalla 93,4 persen, Megawati Soekarno Putri 92,4 persen, Aburizal Bakrie 89,8 persen, Prabowo Subianto 89,2 persen, Wiranto 89 persen, Hatta Rajasa 88,2 persen dan Dahlan Iskan 71,2 persen.
“Dari hasil ini kita lihat peserta konvensi tidak ada yang di atas 80 persen. Jadi masih sangat rendah. Untuk menjadi seorang Presiden saya kira harus di atas 80 persen,” kata Agus.
Dari segi elektabilitas, dari 11 peserta konvensi, hanya Dahlan Iskan yang bisa bersaing dengan capres di luar konvensi. Dimana hasil survei PDB mencatat elektabilitas Joko Widodo masih teratas 36,0. Sedangkan Prabowo (6,6), menyusul Dahlan Iskan (5,0). Sementara, Jusuf Kalla (4,6), Wiranto (4,0), Aburizal Bakrie (3,0), Mahfud MD (2,4) dan Megawati (2,0).
Direktur sekaligus peneliti PDB, Didik Rahbini mengatakan survei ini dilakukan menggunakan metode telepolling, atau wawancara melalui telepon yang dilakukan 21-24 September 2013. Responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku telepon residensial yang diterbitkan oleh PT Telkom.
Jumlah responden yang dilibatkan dalam survei ini sebanyak 500 orang di 10 kota besar, di antaranya DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar dan Jayapura. Tingkat margin error lebih kurang 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Didik, untuk menjadi capres minimal popularitasnya harus di atas 90 persen. “Semua capres konvensi demokrat, kecuali Pak Dahlan, itu ada di papan bawah. Jadi konvensi PD ini konvensi belajar yang memang untuk meningkatkan popularitas partai,” ujarnya. (fat/jpnn)

Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak
Dahlan Iskan Prihatin Industri Dalam Negeri Terganjal Pajak

Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) tentang popularitas dan akseptabilitas peserta konvensi calon presiden (capres) dari Partai Demokrat menempatkan Dahlan Iskan di posisi teratas.
Dari survei itu diketahui popularitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mencapai 71,2 persen, dan tingkat penerimaan publik (akseptabilitas) juga teratas di angka 48,4 persen. Di posisi kedua ada Marzuki Alien
dengan popularitas 61,7 persen dan akseptabilitasnya 24,8 persen.
Sementara popularitas Pramono Edhie Wibowo dengan Anies Baswedan bersaing ketat di urutan ketiga dan empat masing-masing dengan persentase 39,4 persen dan 39,2 persen.
Sedangkan akseptabilitas Pramono hanya 12,6 persen, kalah dibanding Anies Baswedan sebesar 18,8 persen. Di urutan berikutnya ada nama Gita Wirjawan, Haryono Isman, Dino Patti Jalal dan nama lain.
“Secara spesifik survei ini melihat dua kubu yang diadu, antara capres konvensi partai demokrat dengan capres di luar konvensi. Untuk sesama peserta konvensi, yang tertinggi ternyata Dahlan Iskan 71,2 persen, disusul Marzuki Ali 61,8 persen,” kata peneliti PDB, Agus Herta di Jakarta, Kamis (10/10).
Namun saat capres peserta konvensi dengan non konvensi disandingkan, survei PDB menyimpulkan bahwa secara umum popularitas capres konvensi Partai Demokrat masih kalah bersaing dibanding capres di luar konvensi. Dari 11 capres konvensi, hanya popularitas Dahlan yang mampu bersaing dengan capres non konvensi.
Dari survei bisa dilihat bahwa nama Joko Widodo masih berada di urutan teratas sebagai capres paling populer (95,2 persen). Menyusul Jusuf Kalla 93,4 persen, Megawati Soekarno Putri 92,4 persen, Aburizal Bakrie 89,8 persen, Prabowo Subianto 89,2 persen, Wiranto 89 persen, Hatta Rajasa 88,2 persen dan Dahlan Iskan 71,2 persen.
“Dari hasil ini kita lihat peserta konvensi tidak ada yang di atas 80 persen. Jadi masih sangat rendah. Untuk menjadi seorang Presiden saya kira harus di atas 80 persen,” kata Agus.
Dari segi elektabilitas, dari 11 peserta konvensi, hanya Dahlan Iskan yang bisa bersaing dengan capres di luar konvensi. Dimana hasil survei PDB mencatat elektabilitas Joko Widodo masih teratas 36,0. Sedangkan Prabowo (6,6), menyusul Dahlan Iskan (5,0). Sementara, Jusuf Kalla (4,6), Wiranto (4,0), Aburizal Bakrie (3,0), Mahfud MD (2,4) dan Megawati (2,0).
Direktur sekaligus peneliti PDB, Didik Rahbini mengatakan survei ini dilakukan menggunakan metode telepolling, atau wawancara melalui telepon yang dilakukan 21-24 September 2013. Responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku telepon residensial yang diterbitkan oleh PT Telkom.
Jumlah responden yang dilibatkan dalam survei ini sebanyak 500 orang di 10 kota besar, di antaranya DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar dan Jayapura. Tingkat margin error lebih kurang 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Didik, untuk menjadi capres minimal popularitasnya harus di atas 90 persen. “Semua capres konvensi demokrat, kecuali Pak Dahlan, itu ada di papan bawah. Jadi konvensi PD ini konvensi belajar yang memang untuk meningkatkan popularitas partai,” ujarnya. (fat/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/