26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Napi Teroris Bom Masjid Luncurkan Buku dari Tahanan

Membantah Tulisan yang Dibuat Napi Perampokan Bank CIMB Niaga Medan

JERUJI besi tak menghalangi Amman Abdurahman mengkampanyekan ide-ide “perlawanan” terhadap pemerintah. Meski ditahan di lembaga pemasyarakatan Cipinang, Amman yang digelari Singa Tauhid oleh kelompoknya itu meluncurkan buku berjudul Ya Mereka Memang Thaghut.

Buku ini merupakan bantahan dari buku Mereka Bukan Thaghut yang juga ditulis narapidana kasus terorisme perampokan CIMB Niaga Khairul Ghazali.

Bedanya, buku Khairul disponsori oleh pemerintah dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Buku ini dikeluarkan untuk kalangan terbatas,” kata salah seorang murid Amman, Ikhwan pada Jawa Pos kemarin (11/02).

Amman adalah mantan narapidana kasus perakitan bom Cimanggis 2004, dia ditangkap lagi tahun 2010 karena dianggap berperan dalam pelatihan semi militer di Nanggroe Aceh Darusallam.

Amman juga disebut sebagai salah satu inspirator bomber masjid Mapolresta Cirebon, M.

Syarif. Pria asal Sumedang ini juga sering mengadakan pengajian di Cibiru, dekat Bandung , yang diikuti oleh beberapa orang yang disebut kelompok Cibiru.

Menurut Ikhwan, buku itu menjelaskan tentang definisi thaghut atau yang sering diartikan sebagai setan besar. Thaghut adalah musuh kelompok ini. Terminologi Khairul Ghazali menyebut pemerintah, termasuk Densus 88 bukan termasuk thaghut.

“Oleh ustad Amman dijelaskan, mengapa mereka bisa dikatagorikan thaghut dan harus diperangi,” katanya.

Cover buku ini direncanakan sangat mencolok, dengan gambar burung garuda sebagai pengganti huruf a dalam kata thaghut.

“Akan siap edar besok (hari ini),” tambahnya.

Sebagian isinya sudah bisa dibaca di internet di situs millahibrahim.wordpress.com .

“Namun yang di buku lebih lengkap dan detail,” katanya.

Sebelum Amman dan Khairul Ghazali tercatat beberapa napi teroris pernah menulis buku. Diantaranya Ali Imron, adik Amrozi (terpidana bom Bali , sudah dieksekusi) yang memuat pengakuan skenario bom bali 1. Buku Ali Imron ditulis dari dalam tahanan Polda Metro Jaya.

Selain cover buku yang mencolok, buku ini juga diberi mukadimah atau kata pengantar oleh ustad Abu Bakar Baasyir.

Pendiri Jamaah Ansharut Tauhid itu kini masih ditahan di rutan Bareskrim Mabes Polri.

Dikonfirmasi soal kata pengantar ini, Sonhadi juru bicara JAT membenarkan. “Memang betul ustadAbudimintaiuntukmemberi semacam pengantar,” katanya.

Sonhadi mengaku tak tahu pasti kapan buku itu akan diedarkan ke publik. “Pengantar itu sudah selesai sekitar sebulan lalu, “ kata pria asal Surabaya ini.

Kabidpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar mengaku belum mendengar dan melihat buku itu. Namun, pihaknya berjanji akan melakukan penyelidikan.

“Tentu kita cek dulu secara proporsional, “ujarnya.(rdl/ jpnn)

Membantah Tulisan yang Dibuat Napi Perampokan Bank CIMB Niaga Medan

JERUJI besi tak menghalangi Amman Abdurahman mengkampanyekan ide-ide “perlawanan” terhadap pemerintah. Meski ditahan di lembaga pemasyarakatan Cipinang, Amman yang digelari Singa Tauhid oleh kelompoknya itu meluncurkan buku berjudul Ya Mereka Memang Thaghut.

Buku ini merupakan bantahan dari buku Mereka Bukan Thaghut yang juga ditulis narapidana kasus terorisme perampokan CIMB Niaga Khairul Ghazali.

Bedanya, buku Khairul disponsori oleh pemerintah dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Buku ini dikeluarkan untuk kalangan terbatas,” kata salah seorang murid Amman, Ikhwan pada Jawa Pos kemarin (11/02).

Amman adalah mantan narapidana kasus perakitan bom Cimanggis 2004, dia ditangkap lagi tahun 2010 karena dianggap berperan dalam pelatihan semi militer di Nanggroe Aceh Darusallam.

Amman juga disebut sebagai salah satu inspirator bomber masjid Mapolresta Cirebon, M.

Syarif. Pria asal Sumedang ini juga sering mengadakan pengajian di Cibiru, dekat Bandung , yang diikuti oleh beberapa orang yang disebut kelompok Cibiru.

Menurut Ikhwan, buku itu menjelaskan tentang definisi thaghut atau yang sering diartikan sebagai setan besar. Thaghut adalah musuh kelompok ini. Terminologi Khairul Ghazali menyebut pemerintah, termasuk Densus 88 bukan termasuk thaghut.

“Oleh ustad Amman dijelaskan, mengapa mereka bisa dikatagorikan thaghut dan harus diperangi,” katanya.

Cover buku ini direncanakan sangat mencolok, dengan gambar burung garuda sebagai pengganti huruf a dalam kata thaghut.

“Akan siap edar besok (hari ini),” tambahnya.

Sebagian isinya sudah bisa dibaca di internet di situs millahibrahim.wordpress.com .

“Namun yang di buku lebih lengkap dan detail,” katanya.

Sebelum Amman dan Khairul Ghazali tercatat beberapa napi teroris pernah menulis buku. Diantaranya Ali Imron, adik Amrozi (terpidana bom Bali , sudah dieksekusi) yang memuat pengakuan skenario bom bali 1. Buku Ali Imron ditulis dari dalam tahanan Polda Metro Jaya.

Selain cover buku yang mencolok, buku ini juga diberi mukadimah atau kata pengantar oleh ustad Abu Bakar Baasyir.

Pendiri Jamaah Ansharut Tauhid itu kini masih ditahan di rutan Bareskrim Mabes Polri.

Dikonfirmasi soal kata pengantar ini, Sonhadi juru bicara JAT membenarkan. “Memang betul ustadAbudimintaiuntukmemberi semacam pengantar,” katanya.

Sonhadi mengaku tak tahu pasti kapan buku itu akan diedarkan ke publik. “Pengantar itu sudah selesai sekitar sebulan lalu, “ kata pria asal Surabaya ini.

Kabidpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar mengaku belum mendengar dan melihat buku itu. Namun, pihaknya berjanji akan melakukan penyelidikan.

“Tentu kita cek dulu secara proporsional, “ujarnya.(rdl/ jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/