JAKARTA- Kasus bentrokan kelompok Hercules dengan polisi di kompleks ruko Tjakra Multi Strategi mulai mengerucut ke kasus pemerasan. Polisi mengklaim telah menemukan bukti pemerasan yang dilakukan kelompok Hercules kepada warga.
Temuan tersebut disampaikan Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto saat ditemui kemarin. Dia mengatakan, khusus untuk kasus pemerasan Hercules saat ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Barat. Sedangkan, untuk kasus-kasus lainnya seperti penyerangan polisi, kepemilikan senjata api dan sajam, dan kasus lain yang mengikuti, ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Pascapenangkapan dan penahanan Hercules cs, pihak Polda maupun Polres Metro Jakbar mulai menerima berbagai laporan soal ulah kelompok tersebut. Sebelumnya, yang melapor secara resmi baru satu. Sedangkan warga lainnya baru sebatas melapor via sms maupun telepon.
Rikwanto mengungkapkan, ada aliran dana yang cukup besar masuk ke kantong Hercules. Pihaknya menduga uang tersebut merupakan hasil pemerasan yang dilakukan terhadap warga. “Nilainya ratusan juta rupiah. Buktinya ada, dan saat ini sedang didalami oleh penyidik Polres Jakarta Barat,” ujarnya.
Terkait dengan kepemilikan senpi, Rikwanto menyatakan sedang meneliti senpi tersebut bersama Pindad. Awalnya, pihak Polda memastikan senjata tersebut buatan Pindad karena terdapat nomor seri. Saat ini, nomor seri tersebut sedang ditelusuri oleh Pindad untuk memastikan apakah memang dikeluarkan oleh BUMN tersebut.
Rikwanto juga menjelaskan soal temuan kartu intelijen dari salah satu mobil. Kartu tersebut dipastikan bukan dikeluarkan oleh BIN ataupun badan intelijen resmi lainnnya. “Kartu itu dikeluarkan oleh sebuah ormas,” lanjutnya tanpa bersedia menjelaskan ormas mana yang dimaksud.
Penangkapan Hercules Diduga Bermuatan Politis
Kedekatan Hercules dengan Prabowo Subianto sempat memunculkan isu lain seputar penangkapannya. Sebab, Hercules merupakan ketua Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), sebuah ormas yang berafiliasi ke Gerindra. Kedudukan Hercules sempat memunculkan spekulasi jika penangkapannya terkait isu politik.
Menanggapi hal tersebut, Rikwanto menggeleng. Dia menegaskan, yang dilakukan pihaknya hanya berdasarkan KUHP dan KUHAP. “Siapa melakukan apa, atau bersama siapa,” jelasnya. Penangkapan Hercules sama sekali tidak ada kaitan dengan isu politik maupun posisinya sebagai ketua ormas.
Terpisah, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto angkat bicara. Menurut Prabowo, sebaiknya Hercules menghadapi proses hukumnya dengan sikap ksatria. “Ya, kita serahkan proses hukumnya kepada penegak hukum.
Kalau dia (Hercules) ada kesalahan ya dia harus tegar menghadapi dan bertanggung jawab,”ujar Prabowo ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, kemarin. Disinggung apakah ada muatan politis dalam penangkapan Hercules tersebut, Prabowo berharap tidak. “Mudah-mudahan tidak lah. Kita berpikir positif, kita harus sejuk, kita harus tenang, mudah-mudahan baik semua lah ya,”imbuh dia. (byu/ken/jpnn)