30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Film Porno ‘Paksa’ Kader PKS Mundur dari DPR

Arifinto Ingin Terus Istighfar dan Khatamkan Al Quran

JAKARTA-Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arifinto yang tertangkap kamera wartawan menonton film porno di ruang paripurna DPR, Jumat (8/4) lalu, akhirnya mengundurkan diri dari keanggotaan DPR. Arifinto menyebut pengunduran dirinya sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus untuk menyelamatkan PKS.

Dalam jumpa pers di gedung DPR RI, Senin (11/4), Arifinto menyatakan, dia sebagai perintis dan juga pendiri Partai Keadilan yang kini menjadi PKS, menganggap pengunduran diri itu demi keberlangsungan, kesinambungan dan nama baik partai.

“Dengan seluruh kesadaran diri saya, tanpa paksaan dari siapa pun dan pihak mana pun, demi kehormatan diri saya dan partai saya, saya akan segera mengajukan kepada partai saya untuk mundur dari jabatan sebagai anggota DPR RI,” ucapnya.

Tak lupa, Arifinto menyampaikan permintaan maafnya. “Atas pemberitaan terhadap diri saya dan dinamika media yang berkembang saat ini, saya meminta maaf kepada deluruh kader, simpatisan, konstituen serta kepada seluruh anggota DPR RI yang terhormat,” ujar Arifinto yang dalam kesempatan iru didampingi Sekretaris FPKS, Abdul Hakim.

Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII itu pun berharap keputusan akan membawa kebaikan dan pembelajaran bagi diri sendiri, konstituen, maupun seluruh anggota DPR. “Semoga ini menjadi warisan yang positif dan konstruktif bagi bangsa dan negara ini di masa mendatang,” sambungnya.

Meski demikian, Arifinto mengaku akan tetap bekerja demi PKS. “Baik dalam posisi saya sebagai atau bukan sebagai anggota DPR RI,” sambungnya.

Penyandang nomor anggota DPR A-72 itu juga berjanji akan memperbaiki diri. “Dengan senantiasa beristigfar, mengkhatamkan Al Quran, meminta tausiyah para ulama, bersedekah kepada fakir miskin dan semua kebaikan yang dapat saya lakukan demi kejayaan hidup saya di akhirat nanti,” pungkasnya.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi DI-Perjuangan (F-PDI-P) Pramono Anung menyatakan apresiasi positif terhadap sikap Arifinto mundur dari jabatan anggota DPR. “Keputusan itu adalah langkah yang baik bagi pribadi Arifinto dan institusi DPR karena terungkapnya peristiwa tersebut telah mencoreng pribadi, partainya dan DPR sendiri tentunya,” ujar mantan Sekjen PDI-P itu.

Tapi soal mundurnya seorang anggota dewan yang disebabkan peristiwa lebih-kurang sama dengan Arifinto, sebelumnya juga pernah terjadi. “Peristiwa seperti ini pernah terjadi pada anggota DPR periode lalu ketika salah satu anggota Fraksi PDI-P. Dalam hitungan jam, langsung dibebas-tugaskan dan diganti dengan kader lainnya,” ungkap Pramono Anung.

Menurut Pramono, saat seseorang terpilih dan menjabat sebagai anggota DPR, maka perilaku dia dengan sendirinya dikontrol publik. “Kontrol publik itu tidak bisa dielakkan,” tegasnya. Menjawab pertanyaan, upaya apa yang akan diambil pimpinan agar kasus serupa tidak terulang? Pramono mengatakan langkahnya sangat sederhana.
“Simpel, kalau sudah jadi anggota terhormat, ya sudah, jangan main-main dengan kontrol publik terhadap individu anggota dewan. Apalagi soal pornografi yang jelas-jelas sudah diancam oleh undang-undang,” tukasnya.

Dituntut Mundur Juga MPP

Sedangkan tokoh pendiri Partai Keadilan, Yusuf Supendi, menilai pengunduran diri Arifinto dari keanggotaan DPR RI belum cukup. Yusuf menyarankan PKS juga melengserkan Arifinto dari posisi Majelis Pertimbangan Partai (MPP).
Yusuf mengaku sudah mengirim pesan singkat (SMS) kepada Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin pada Minggu (10/4) pukul 21.03. Isi SMS Yusuf Supendi itu adalah permintaan ke MPP PKS agar bertindak tegas terhadap Arifinto.
“Karena masalah etika, akhlak dan integritas moralitas, sampai kapan sih ente (Hilmi) mau membela Arifinto terus? Ente bakal belepotan, Ente PAW dan berhentikan dia (Arifinto) dari MPP. Itu namanya Ente pemimpin yang adil, tidak tebang pilih. Pilih kasih dan ketidakadilan itu sumber kehancuran,” ujar Yusuf usai melaporkan anggota DPR dari PKS Nasir Djamil ke BK DPR, kemarin.

Yusuf yang disebut sakit jiwa oleh Nasir Djamil itu mengaku mendapat banyak dukungan publik termasuk dari internal PKS untuk membongkar borok-borok di partai yang dirintisnya. Namun yang membuat Yusuf terpukul, akibat berbagai aib yang menimpa partainya itu membuat sebagian ulama sudah mengajak pemilih agar pada 2014 nanti tidak lagi memilih PKS.

Yusuf menegaskan, masalah Arifinto sudah menjadi persoalan publik. Karenanya publik pula yang nanti akan memberikan penilaian terhadap PKS termasuk pada Pemilu 2014.

Yang menambahkan, persoalannya bukan pada folder atau email yang dibuka Arifinto. Namun yang perlu dikedepankan adalah masalah kejujuran. “Pengakuan sementara kan buka email. Kalau ternyata buka folder itu namanya dusta alias kebohongan publik. Wallahu a’lam,” pungkasnya. (ara/fas/jpnn)

Arifinto Ingin Terus Istighfar dan Khatamkan Al Quran

JAKARTA-Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arifinto yang tertangkap kamera wartawan menonton film porno di ruang paripurna DPR, Jumat (8/4) lalu, akhirnya mengundurkan diri dari keanggotaan DPR. Arifinto menyebut pengunduran dirinya sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus untuk menyelamatkan PKS.

Dalam jumpa pers di gedung DPR RI, Senin (11/4), Arifinto menyatakan, dia sebagai perintis dan juga pendiri Partai Keadilan yang kini menjadi PKS, menganggap pengunduran diri itu demi keberlangsungan, kesinambungan dan nama baik partai.

“Dengan seluruh kesadaran diri saya, tanpa paksaan dari siapa pun dan pihak mana pun, demi kehormatan diri saya dan partai saya, saya akan segera mengajukan kepada partai saya untuk mundur dari jabatan sebagai anggota DPR RI,” ucapnya.

Tak lupa, Arifinto menyampaikan permintaan maafnya. “Atas pemberitaan terhadap diri saya dan dinamika media yang berkembang saat ini, saya meminta maaf kepada deluruh kader, simpatisan, konstituen serta kepada seluruh anggota DPR RI yang terhormat,” ujar Arifinto yang dalam kesempatan iru didampingi Sekretaris FPKS, Abdul Hakim.

Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII itu pun berharap keputusan akan membawa kebaikan dan pembelajaran bagi diri sendiri, konstituen, maupun seluruh anggota DPR. “Semoga ini menjadi warisan yang positif dan konstruktif bagi bangsa dan negara ini di masa mendatang,” sambungnya.

Meski demikian, Arifinto mengaku akan tetap bekerja demi PKS. “Baik dalam posisi saya sebagai atau bukan sebagai anggota DPR RI,” sambungnya.

Penyandang nomor anggota DPR A-72 itu juga berjanji akan memperbaiki diri. “Dengan senantiasa beristigfar, mengkhatamkan Al Quran, meminta tausiyah para ulama, bersedekah kepada fakir miskin dan semua kebaikan yang dapat saya lakukan demi kejayaan hidup saya di akhirat nanti,” pungkasnya.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi DI-Perjuangan (F-PDI-P) Pramono Anung menyatakan apresiasi positif terhadap sikap Arifinto mundur dari jabatan anggota DPR. “Keputusan itu adalah langkah yang baik bagi pribadi Arifinto dan institusi DPR karena terungkapnya peristiwa tersebut telah mencoreng pribadi, partainya dan DPR sendiri tentunya,” ujar mantan Sekjen PDI-P itu.

Tapi soal mundurnya seorang anggota dewan yang disebabkan peristiwa lebih-kurang sama dengan Arifinto, sebelumnya juga pernah terjadi. “Peristiwa seperti ini pernah terjadi pada anggota DPR periode lalu ketika salah satu anggota Fraksi PDI-P. Dalam hitungan jam, langsung dibebas-tugaskan dan diganti dengan kader lainnya,” ungkap Pramono Anung.

Menurut Pramono, saat seseorang terpilih dan menjabat sebagai anggota DPR, maka perilaku dia dengan sendirinya dikontrol publik. “Kontrol publik itu tidak bisa dielakkan,” tegasnya. Menjawab pertanyaan, upaya apa yang akan diambil pimpinan agar kasus serupa tidak terulang? Pramono mengatakan langkahnya sangat sederhana.
“Simpel, kalau sudah jadi anggota terhormat, ya sudah, jangan main-main dengan kontrol publik terhadap individu anggota dewan. Apalagi soal pornografi yang jelas-jelas sudah diancam oleh undang-undang,” tukasnya.

Dituntut Mundur Juga MPP

Sedangkan tokoh pendiri Partai Keadilan, Yusuf Supendi, menilai pengunduran diri Arifinto dari keanggotaan DPR RI belum cukup. Yusuf menyarankan PKS juga melengserkan Arifinto dari posisi Majelis Pertimbangan Partai (MPP).
Yusuf mengaku sudah mengirim pesan singkat (SMS) kepada Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin pada Minggu (10/4) pukul 21.03. Isi SMS Yusuf Supendi itu adalah permintaan ke MPP PKS agar bertindak tegas terhadap Arifinto.
“Karena masalah etika, akhlak dan integritas moralitas, sampai kapan sih ente (Hilmi) mau membela Arifinto terus? Ente bakal belepotan, Ente PAW dan berhentikan dia (Arifinto) dari MPP. Itu namanya Ente pemimpin yang adil, tidak tebang pilih. Pilih kasih dan ketidakadilan itu sumber kehancuran,” ujar Yusuf usai melaporkan anggota DPR dari PKS Nasir Djamil ke BK DPR, kemarin.

Yusuf yang disebut sakit jiwa oleh Nasir Djamil itu mengaku mendapat banyak dukungan publik termasuk dari internal PKS untuk membongkar borok-borok di partai yang dirintisnya. Namun yang membuat Yusuf terpukul, akibat berbagai aib yang menimpa partainya itu membuat sebagian ulama sudah mengajak pemilih agar pada 2014 nanti tidak lagi memilih PKS.

Yusuf menegaskan, masalah Arifinto sudah menjadi persoalan publik. Karenanya publik pula yang nanti akan memberikan penilaian terhadap PKS termasuk pada Pemilu 2014.

Yang menambahkan, persoalannya bukan pada folder atau email yang dibuka Arifinto. Namun yang perlu dikedepankan adalah masalah kejujuran. “Pengakuan sementara kan buka email. Kalau ternyata buka folder itu namanya dusta alias kebohongan publik. Wallahu a’lam,” pungkasnya. (ara/fas/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/