30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rajin Bangun Jaringan, Getol Pasok Senjata

Nama Abu Roban mejadi populer setelah polisi berhasil membongkar serangkaian teroris pekan ini. Konon, Abu Roban merupakan jaringan baru teroris di Indonesia. Siapakah Abu Roban itu? ABU Roban alias Untung Hidayat alias Bambang Nangka sante disebut sebagai pimpinan kelompok teroris yang kerap merampok untuk membiayai aksi teror. Ia merupakan pimpinan Halaqoh Ciledug yang sebelumnya pernah dipimpin Abu Omar.

Abu Roban sendiri tewas dalam penyergapan di Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/5) lalu. Abu Roban tewas dengan beberapa luka tembak.

AUTOPSI: Petugas membawa kantong jenazah terduga teroris Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka  RS Bhayangkara, Semarang, Kamis (9/5).
AUTOPSI: Petugas membawa kantong jenazah terduga teroris Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka di RS Bhayangkara, Semarang, Kamis (9/5).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan jaringan teroris Abu Roban memiliki kaitan erat dengan kelompok teroris Abu Omar.”Meskipun Abu Omar sudah tertangkap, diduga kuat lapisan bawahnya masih terlibat dengan kelompok Abu Roban dalam memasok senjata untuk aksi teroris,” kata Boy di Mabes Polri, Jumat (10/5).

Boy mengatakan, Abu Roban merupakan bagian dari gerakan aksi teror di Poso, khususnya kelompok Santoso. Kelompok ini juga masih berkaitan dengan kelompok teroris yang belum lama ini terungkap di Tambora, Beji, dan Bekasi.

“Petugas terus mencermati dan mengembangkan,” katanya.

Menurutnya, sejauh ini peran kelompok Abu Roban lebih banyak merampok dan memasok senjata. “Senjata yang mereka jual nyata-nyata dipakai untuk perbuatan teror,” ujar Boy.

Jaringan ini belum berhasil merealisasi kanteror menggunakan bahan peledak. Mereka baru pernahmembakar Pasar Glodok di Jakarta Utara.

“Tetapi gagal. Waktu itu berhasil digagalkan masyarakat sebelum api membesar,” kata Boy.

Menurut Boy, penangkapan anggota kelompok di Kebumen pun sebenarnya bagian dari upaya menggagalkan rencana perampokan. Tapi ternyata yang melakukan kelompok teroris.

Catatan kepolisian, kelompok jaringan Abu Roban pernah merampok bank, kantor pos, dan toko emas di Grobogan (Jawa Tengah), Batang (Jawa Tengah), Lampung, Tambora (Jakarta), dan Bandung (Jawa Barat). Perampokan ini bukan motif ekonomi, melainkan untuk mendanai perang atau teror. Perampokan Tambora sempat menggegerkan karena dilakukan tepat di depan kantor polisi.

Khusus perampokan bank, polisi mencatat tiga aksi perampokan dengan total kerugian Rp1,8miliar. Perampokan itu di Bank BRI Batang dengan kerugian Rp790 juta, BRI Grobogan Rp630 juta, dan BRI Lampung Rp460 juta.

Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Abu Ghifar mengatakan ada keterkaitan Abu Roban dengan Jamaah Islamiyah, namun sudah tak sekuat dulu. Kelompok ini, katanya, sudah banyak terputus. “Tapi motif dan cara pencarian dananya masih mirip,” katanya.

Kata Abu Ghifar, pencarian dana melalui perampokan yang mereka sebut sebagai harta rampasan atau fai, masih jadi cara utama. Mereka belum bisa mendapat sumber pendanaan lain yang bisa diperoleh dengan cepat.

Sayangnya hingga saat ini kepolisian belum mengetahui target spesifik dari kelompok teroris Abu Roban. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap terduga teroris yang berhasil ditangkap hidup-hidup.

“Penangkapan baru kemarin. Hari ini masih proses membawa tahanan ke Jakarta. Hasil pemeriksaan butuh waktu,” ujar Boy.

Polisi membongkar jaringan Abu Roban dan menangkap kelompok teroris itu sejak Rabu, 8 Mei 2013. Sejumlah anggota kelompok tersebut tewas dalam penggerebekan. Jaringan itu terungkap dari hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan Densus 88 terhadap sejumlah aksi teror.

Densus mendapat temuan baru itu setelah menelisik jejaring teroris dari kelompok Toriq, kelompok Abu Omar, dan kelompok Kodrat.

Sejumlah petunjuk mengarah ke target baru, yaitu kelompok Abu Roban. (net/jpnn)

Nama Abu Roban mejadi populer setelah polisi berhasil membongkar serangkaian teroris pekan ini. Konon, Abu Roban merupakan jaringan baru teroris di Indonesia. Siapakah Abu Roban itu? ABU Roban alias Untung Hidayat alias Bambang Nangka sante disebut sebagai pimpinan kelompok teroris yang kerap merampok untuk membiayai aksi teror. Ia merupakan pimpinan Halaqoh Ciledug yang sebelumnya pernah dipimpin Abu Omar.

Abu Roban sendiri tewas dalam penyergapan di Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/5) lalu. Abu Roban tewas dengan beberapa luka tembak.

AUTOPSI: Petugas membawa kantong jenazah terduga teroris Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka  RS Bhayangkara, Semarang, Kamis (9/5).
AUTOPSI: Petugas membawa kantong jenazah terduga teroris Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka di RS Bhayangkara, Semarang, Kamis (9/5).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan jaringan teroris Abu Roban memiliki kaitan erat dengan kelompok teroris Abu Omar.”Meskipun Abu Omar sudah tertangkap, diduga kuat lapisan bawahnya masih terlibat dengan kelompok Abu Roban dalam memasok senjata untuk aksi teroris,” kata Boy di Mabes Polri, Jumat (10/5).

Boy mengatakan, Abu Roban merupakan bagian dari gerakan aksi teror di Poso, khususnya kelompok Santoso. Kelompok ini juga masih berkaitan dengan kelompok teroris yang belum lama ini terungkap di Tambora, Beji, dan Bekasi.

“Petugas terus mencermati dan mengembangkan,” katanya.

Menurutnya, sejauh ini peran kelompok Abu Roban lebih banyak merampok dan memasok senjata. “Senjata yang mereka jual nyata-nyata dipakai untuk perbuatan teror,” ujar Boy.

Jaringan ini belum berhasil merealisasi kanteror menggunakan bahan peledak. Mereka baru pernahmembakar Pasar Glodok di Jakarta Utara.

“Tetapi gagal. Waktu itu berhasil digagalkan masyarakat sebelum api membesar,” kata Boy.

Menurut Boy, penangkapan anggota kelompok di Kebumen pun sebenarnya bagian dari upaya menggagalkan rencana perampokan. Tapi ternyata yang melakukan kelompok teroris.

Catatan kepolisian, kelompok jaringan Abu Roban pernah merampok bank, kantor pos, dan toko emas di Grobogan (Jawa Tengah), Batang (Jawa Tengah), Lampung, Tambora (Jakarta), dan Bandung (Jawa Barat). Perampokan ini bukan motif ekonomi, melainkan untuk mendanai perang atau teror. Perampokan Tambora sempat menggegerkan karena dilakukan tepat di depan kantor polisi.

Khusus perampokan bank, polisi mencatat tiga aksi perampokan dengan total kerugian Rp1,8miliar. Perampokan itu di Bank BRI Batang dengan kerugian Rp790 juta, BRI Grobogan Rp630 juta, dan BRI Lampung Rp460 juta.

Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Abu Ghifar mengatakan ada keterkaitan Abu Roban dengan Jamaah Islamiyah, namun sudah tak sekuat dulu. Kelompok ini, katanya, sudah banyak terputus. “Tapi motif dan cara pencarian dananya masih mirip,” katanya.

Kata Abu Ghifar, pencarian dana melalui perampokan yang mereka sebut sebagai harta rampasan atau fai, masih jadi cara utama. Mereka belum bisa mendapat sumber pendanaan lain yang bisa diperoleh dengan cepat.

Sayangnya hingga saat ini kepolisian belum mengetahui target spesifik dari kelompok teroris Abu Roban. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap terduga teroris yang berhasil ditangkap hidup-hidup.

“Penangkapan baru kemarin. Hari ini masih proses membawa tahanan ke Jakarta. Hasil pemeriksaan butuh waktu,” ujar Boy.

Polisi membongkar jaringan Abu Roban dan menangkap kelompok teroris itu sejak Rabu, 8 Mei 2013. Sejumlah anggota kelompok tersebut tewas dalam penggerebekan. Jaringan itu terungkap dari hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan Densus 88 terhadap sejumlah aksi teror.

Densus mendapat temuan baru itu setelah menelisik jejaring teroris dari kelompok Toriq, kelompok Abu Omar, dan kelompok Kodrat.

Sejumlah petunjuk mengarah ke target baru, yaitu kelompok Abu Roban. (net/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/