32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pakar Geofisika: Belum yang Terbesar

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Bali, Kamis (11/10) pukul 01.57 WIB. Ahli Geofisika menilai, gempa yang berlangsung 5 detik itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Ada beberapa faktor kenapa gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Pertama, kekuatan gempa bumi masih di bawah magnitudo 6,5. Kedua, harus ada pergeseran lempeng bumi secara vertikal. Ketiga, harus tergolong gempa dangkal.

Pakar Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Ir. Amien Widodo mengatakan, wilayah Jatim memenuhi semua unsur gempa yang berpotensi tsunami. Namun kekuatan magnitudonya masih di bawah magnitudo 6,5.

“Kalau tergolong gempa dangkal, iya. Namun kekuatan gempanya masih 6,3 SR. Tapi tetap harus melihat sejarah. Surabaya sendiri sudah pernah tsunami belum?,” kata Amien, Kamis (11/10).

Menurut Amine, gempa dini hari tadi belum yang terbesar. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada. Sebab gempa serupa diprediksi masih akan terjadi lagi.

Jatim masih menjadi wilayah yang tergolong rawan gempa. Karena sering terjadi pergeseran patahan lempeng bumi di wilayah tersebut. Tapi waktu terjadinya gempa belum dapat diprediksi. “Memang daerah potensi di situ. Terutama Selat Madura (Sumenep). Sebabnya, ya ada patahan tadi,” tukas Amien.

Guncangan gempa terasa di seluruh wilayah Jatim. Antara lain di Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten/Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kota Batu, Kabupaten/Kota Malang, Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten/Kota Mojokerto.

Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan, intensitas gempa dirasakan III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, III MMI di Pandaan.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Bali, Kamis (11/10) pukul 01.57 WIB. Ahli Geofisika menilai, gempa yang berlangsung 5 detik itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Ada beberapa faktor kenapa gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Pertama, kekuatan gempa bumi masih di bawah magnitudo 6,5. Kedua, harus ada pergeseran lempeng bumi secara vertikal. Ketiga, harus tergolong gempa dangkal.

Pakar Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Ir. Amien Widodo mengatakan, wilayah Jatim memenuhi semua unsur gempa yang berpotensi tsunami. Namun kekuatan magnitudonya masih di bawah magnitudo 6,5.

“Kalau tergolong gempa dangkal, iya. Namun kekuatan gempanya masih 6,3 SR. Tapi tetap harus melihat sejarah. Surabaya sendiri sudah pernah tsunami belum?,” kata Amien, Kamis (11/10).

Menurut Amine, gempa dini hari tadi belum yang terbesar. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada. Sebab gempa serupa diprediksi masih akan terjadi lagi.

Jatim masih menjadi wilayah yang tergolong rawan gempa. Karena sering terjadi pergeseran patahan lempeng bumi di wilayah tersebut. Tapi waktu terjadinya gempa belum dapat diprediksi. “Memang daerah potensi di situ. Terutama Selat Madura (Sumenep). Sebabnya, ya ada patahan tadi,” tukas Amien.

Guncangan gempa terasa di seluruh wilayah Jatim. Antara lain di Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten/Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kota Batu, Kabupaten/Kota Malang, Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten/Kota Mojokerto.

Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan, intensitas gempa dirasakan III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, III MMI di Pandaan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/