25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Gaungkan Sagang ke Internasional

Foto: Teguh Prihatna/riaupos Anugerah Sagang 2013 di Pekanbaru.
Foto: Teguh Prihatna/riaupos
Anugerah Sagang 2013 di Pekanbaru.

SUMUTPOS.CO – Helat puncak Anugerah Sagang ke-18 berlangsung semarak di Ballroom Hotel Pangeran, Pekanbaru, Senin malam (11/11). Mulai tokoh masyarakat, budayawan, seniman, pejabat pemerintahan dan penggiat dan pecinta budaya dan seni menjadi saksi penyerahan Anugerah Sagang 2013 kepada enam penerima yang telah dipilih tim penilai.

Ini menunjukkan eksistensi dan kekuatan Yayasan Sagang untuk terus memberikan penghargaan kepada budayawan dan seniman secara kontinyu setiap tahun. Ke depan, harapan pun digantungkan, setelah Anugerah Sagang milik masyarakat Riau, saatnya menggaungkan ke tingkat internasional.

Harapan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit saat memberikan sambutan di helat puncak malam tadi. Wagubri mengakui bangga atas pelaksanaan Anugerah Sagang tahun ini. Menurutnya, terus bermimpi bagaimana budaya Melayu bisa terus besar, sudah dilakukan Yayasan Sagang sebagai bentuk nyata dalam meningkatkan terus kebangkitan budaya Melayu.

Serta menjadi kekayaan intelektual bagi mereka yang patut menerima, Mambang berharap, semakin mendorong kreatifitas seniman, budayawan, untuk terus menelurkan karya-karya menjadi gemilang, bagi kebesaran budaya Melayu. Karena sangat besar artinya dalam mengangkat citra budaya Melayu di tengah budaya global saat ini, selain juga mendukung program dan visi Riau 2020.

“Karena tidak saja bagi masyarakat dan budayawan Riau dan tanah air tapi juga negara lainnya. Konsekuensi semangat dan dorongan insan kesenian di negeri Melayu untuk tetap beraktifitas dalam melahirkan karya besar harus terus didukung dan didorong. Untuk itu, mari kita dukung terus dalam melahirkan karya-karya budaya Melayu dalam peradaban yang begitu pesat perkembangannya,” papar Wagubri.

Mewakili Gubri HM Rusli Zainal, dalam kesempatan kemarin, Mambang juga menghaturkan salam hangat dari Gubri dan berharap apa yang sudah dibuat selama lima tahun kepemimpinan pasangan ini ini dapat memberikan penyemangat dalam menghidupkan ketamadunan budaya Melayu untuk terus menggeliat.

Karena, lanjut Wagubri, tak bisa dipungkiri, masuknya budaya asing akan sangat jauh meninggalkan nilai luhur budaya bangsa. Sebab, sepanjang manusia masih memiliki apresiasi terhadap budaya sendiri, maka suatu bangsa akan tetap berkembang.

“Mudah-mudahan pula tidak sekadar milik masyarakat Riau, tapi harus bisa lebih global dan berkembang di tingkat internasional,” harapnya atas pelaksanaan Anugerah Sagang ke depan.

Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Sagang H Rida K Liamsi dalam sambutannya mengatakan sangat bangga karena kegiatan dapat berjalan rutin setiap tahun selama 18 tahun terakhir. Karena guna mempertahankan tradisi pemberian anugerah ini juga tak terlepas dari dukungan seluruh pihak.

“Sebagai komitmen Riau Pos Grup (RPG) melalui Yayasan Sagang, apresiasi yang diberikan kepada pekerja seni dalam pembangunan kemanusiaan itu akan hidup jika kehidupan budayanya tumbuh dan berkembang, pembangunan akal budi manusia inilah yang terus kita tumbuh kembangkan,’ ungkap Rida yang juga Chairman Riau Pos Group ini.

Seperti tahun sebelumnya, ada tujuh kategori yang diberikan apresiasi dalam Anugrah Sagang kemarin. Penilaian difokuskan pada karya yang berteraskan kebudayaan Melayu. Yayasan Sagang berharap kepada seluruh pemenang agar tetap terus berjaya, berkarya dan semakin kreatif.

Selain itu, dikatakan Rida, pihaknya juga menerbitkan buku karya-karya yang diterbit setiap pekan di Riau Pos selama 2013. Seperti karya puisi pilihan, essei sastra pilihan Riau Pos, kumpulan cerpen dan karya tulis dan foto Rida Award 2013 yang juga dibuatkan bukunya.

Sebagai apresiasi pula kepada pekerja seni yang sudah mencurahkan alam pikirannya dan tunak dalam menghasilkan karya cipta dalam berkarya, Yayasan Sagang juga menerbitkan buku Tabrani Rab merupakan kumpulan tulisan beliau di kolom Tempias.

“Ke depan mudah-mudahan terus berlanjut dan terus berkembang sebagai komitmen dalam mendukung visi Riau 2020,” tuturnya.

Ketua Yayasan Sagang, H Kazzaini KS mengungkapkan perhelatan ke-18 tahun ini dimana diawali pada 1996, sudah bertahan secara rutin dilaksanakan. Ia berharap kontiniutas ini menjadi kebanggaan dan terus berlangsung ke depan.

“Karna konsistensi Yayasan Sagang dalam memberikan penghargaan pada kreativitas anak jati Melayu harus terus pula didukung seluruh pihak,” harapnya.

Karenanya, Kazzaini mewakili panitia tahun ini sangat mengapresiasi bantuan dan dukungan seluruh sponsor yang sudah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan. Baik Pemerintah Kabupaten, seperti Siak, Kampar, Meranti dan Pekanbaru. Serta berbagai perusahaan besar swasta tingkat internasional, nasional dan lokal di Riau yang juga memberikan sumbangan dan bantuan moril maupun materil dalam pelaksanaan Anugrah Sagang tahun ini.

Tak ketinggalan kehadiran seniman dan budayawan dari tingkat lokal hingga nasional untuk meramaikan perhelatan tahunan ini. Sebagaimana yang sudah diputuskan Tim Penilai Anugerah Sagang 2013 dengan penyeleksian yang ketat menetapkan pemenang Anugerah Sagang 2013. Anugerah pertama diperoleh Prof Suwardi MS untuk kategori Seniman/Budayawan Pilihan Sagang.

Prof Suwardi MS menilai semangat mengembangkan budaya Melayu dapat berperan memperkarsakan budaya Melayu untuk menjadi ilmu pengetahuan baru. Karya seni merupakan hal yang dapat diangkat dalam menggali budaya Melayu.

Dalam perhelatan ini, tim penilai Yayasan Sagang memilih tulisan dengan judul Melihat Tradisi Buka Lubuk Larangan di Kenegerian Padang Sawah Kampar; Kejujuran dari Seutas Tali karya Gema Setara yang terbit di Riau Pos sebagai Karya Jurnalistik Budaya Pilihan Sagang 2013. Sedangkan untuk Anugerah Serantau Pilihan Sagang 2013, pilihan jatuh pada Abdul Kadir Ibrahim seorang sastrawan dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau.  Sementara Sikari/Sindikat Kartunis Riau menjadi Lembaga atau Institusi Seni/Budaya Pilihan Sagang 2013.   Sedangkan untuk Karya Non-Buku Pilihan Sagang 2013, tim penilai memilih Album Musik Blacan Aromatic Ethnic Project karya Zalfandri Zainal/Matrock. Karya ini terpilih karena dinilai lebih unggul pada sisi originalitas.   Untuk kategori buku pilihan Sagang dianugerahkan kepada karya buku berjudul Ayah Keduaku, Sebuah Novel karya Muhammad Amin. (rio/rpg/jpnn)

Foto: Teguh Prihatna/riaupos Anugerah Sagang 2013 di Pekanbaru.
Foto: Teguh Prihatna/riaupos
Anugerah Sagang 2013 di Pekanbaru.

SUMUTPOS.CO – Helat puncak Anugerah Sagang ke-18 berlangsung semarak di Ballroom Hotel Pangeran, Pekanbaru, Senin malam (11/11). Mulai tokoh masyarakat, budayawan, seniman, pejabat pemerintahan dan penggiat dan pecinta budaya dan seni menjadi saksi penyerahan Anugerah Sagang 2013 kepada enam penerima yang telah dipilih tim penilai.

Ini menunjukkan eksistensi dan kekuatan Yayasan Sagang untuk terus memberikan penghargaan kepada budayawan dan seniman secara kontinyu setiap tahun. Ke depan, harapan pun digantungkan, setelah Anugerah Sagang milik masyarakat Riau, saatnya menggaungkan ke tingkat internasional.

Harapan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit saat memberikan sambutan di helat puncak malam tadi. Wagubri mengakui bangga atas pelaksanaan Anugerah Sagang tahun ini. Menurutnya, terus bermimpi bagaimana budaya Melayu bisa terus besar, sudah dilakukan Yayasan Sagang sebagai bentuk nyata dalam meningkatkan terus kebangkitan budaya Melayu.

Serta menjadi kekayaan intelektual bagi mereka yang patut menerima, Mambang berharap, semakin mendorong kreatifitas seniman, budayawan, untuk terus menelurkan karya-karya menjadi gemilang, bagi kebesaran budaya Melayu. Karena sangat besar artinya dalam mengangkat citra budaya Melayu di tengah budaya global saat ini, selain juga mendukung program dan visi Riau 2020.

“Karena tidak saja bagi masyarakat dan budayawan Riau dan tanah air tapi juga negara lainnya. Konsekuensi semangat dan dorongan insan kesenian di negeri Melayu untuk tetap beraktifitas dalam melahirkan karya besar harus terus didukung dan didorong. Untuk itu, mari kita dukung terus dalam melahirkan karya-karya budaya Melayu dalam peradaban yang begitu pesat perkembangannya,” papar Wagubri.

Mewakili Gubri HM Rusli Zainal, dalam kesempatan kemarin, Mambang juga menghaturkan salam hangat dari Gubri dan berharap apa yang sudah dibuat selama lima tahun kepemimpinan pasangan ini ini dapat memberikan penyemangat dalam menghidupkan ketamadunan budaya Melayu untuk terus menggeliat.

Karena, lanjut Wagubri, tak bisa dipungkiri, masuknya budaya asing akan sangat jauh meninggalkan nilai luhur budaya bangsa. Sebab, sepanjang manusia masih memiliki apresiasi terhadap budaya sendiri, maka suatu bangsa akan tetap berkembang.

“Mudah-mudahan pula tidak sekadar milik masyarakat Riau, tapi harus bisa lebih global dan berkembang di tingkat internasional,” harapnya atas pelaksanaan Anugerah Sagang ke depan.

Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Sagang H Rida K Liamsi dalam sambutannya mengatakan sangat bangga karena kegiatan dapat berjalan rutin setiap tahun selama 18 tahun terakhir. Karena guna mempertahankan tradisi pemberian anugerah ini juga tak terlepas dari dukungan seluruh pihak.

“Sebagai komitmen Riau Pos Grup (RPG) melalui Yayasan Sagang, apresiasi yang diberikan kepada pekerja seni dalam pembangunan kemanusiaan itu akan hidup jika kehidupan budayanya tumbuh dan berkembang, pembangunan akal budi manusia inilah yang terus kita tumbuh kembangkan,’ ungkap Rida yang juga Chairman Riau Pos Group ini.

Seperti tahun sebelumnya, ada tujuh kategori yang diberikan apresiasi dalam Anugrah Sagang kemarin. Penilaian difokuskan pada karya yang berteraskan kebudayaan Melayu. Yayasan Sagang berharap kepada seluruh pemenang agar tetap terus berjaya, berkarya dan semakin kreatif.

Selain itu, dikatakan Rida, pihaknya juga menerbitkan buku karya-karya yang diterbit setiap pekan di Riau Pos selama 2013. Seperti karya puisi pilihan, essei sastra pilihan Riau Pos, kumpulan cerpen dan karya tulis dan foto Rida Award 2013 yang juga dibuatkan bukunya.

Sebagai apresiasi pula kepada pekerja seni yang sudah mencurahkan alam pikirannya dan tunak dalam menghasilkan karya cipta dalam berkarya, Yayasan Sagang juga menerbitkan buku Tabrani Rab merupakan kumpulan tulisan beliau di kolom Tempias.

“Ke depan mudah-mudahan terus berlanjut dan terus berkembang sebagai komitmen dalam mendukung visi Riau 2020,” tuturnya.

Ketua Yayasan Sagang, H Kazzaini KS mengungkapkan perhelatan ke-18 tahun ini dimana diawali pada 1996, sudah bertahan secara rutin dilaksanakan. Ia berharap kontiniutas ini menjadi kebanggaan dan terus berlangsung ke depan.

“Karna konsistensi Yayasan Sagang dalam memberikan penghargaan pada kreativitas anak jati Melayu harus terus pula didukung seluruh pihak,” harapnya.

Karenanya, Kazzaini mewakili panitia tahun ini sangat mengapresiasi bantuan dan dukungan seluruh sponsor yang sudah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan. Baik Pemerintah Kabupaten, seperti Siak, Kampar, Meranti dan Pekanbaru. Serta berbagai perusahaan besar swasta tingkat internasional, nasional dan lokal di Riau yang juga memberikan sumbangan dan bantuan moril maupun materil dalam pelaksanaan Anugrah Sagang tahun ini.

Tak ketinggalan kehadiran seniman dan budayawan dari tingkat lokal hingga nasional untuk meramaikan perhelatan tahunan ini. Sebagaimana yang sudah diputuskan Tim Penilai Anugerah Sagang 2013 dengan penyeleksian yang ketat menetapkan pemenang Anugerah Sagang 2013. Anugerah pertama diperoleh Prof Suwardi MS untuk kategori Seniman/Budayawan Pilihan Sagang.

Prof Suwardi MS menilai semangat mengembangkan budaya Melayu dapat berperan memperkarsakan budaya Melayu untuk menjadi ilmu pengetahuan baru. Karya seni merupakan hal yang dapat diangkat dalam menggali budaya Melayu.

Dalam perhelatan ini, tim penilai Yayasan Sagang memilih tulisan dengan judul Melihat Tradisi Buka Lubuk Larangan di Kenegerian Padang Sawah Kampar; Kejujuran dari Seutas Tali karya Gema Setara yang terbit di Riau Pos sebagai Karya Jurnalistik Budaya Pilihan Sagang 2013. Sedangkan untuk Anugerah Serantau Pilihan Sagang 2013, pilihan jatuh pada Abdul Kadir Ibrahim seorang sastrawan dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau.  Sementara Sikari/Sindikat Kartunis Riau menjadi Lembaga atau Institusi Seni/Budaya Pilihan Sagang 2013.   Sedangkan untuk Karya Non-Buku Pilihan Sagang 2013, tim penilai memilih Album Musik Blacan Aromatic Ethnic Project karya Zalfandri Zainal/Matrock. Karya ini terpilih karena dinilai lebih unggul pada sisi originalitas.   Untuk kategori buku pilihan Sagang dianugerahkan kepada karya buku berjudul Ayah Keduaku, Sebuah Novel karya Muhammad Amin. (rio/rpg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/