Langsung Disalurkan Lewat Kantor Pos
JAKARTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap mengucurkan Subsidi Siswa Miskin (SSM), sebelumnya bernama Bantuan Siswa Miskin (BSM), bulan depan. Untuk mencegah penyelewengan, subsidi untuk siswa SD, SMP, hingga SMA ini disalurkan melalui kantor pos.
Plt Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Suyanto di Jakarta kemarin (12/3) menuturkan, pihaknya mengucurkan subsidi ini dalam dua tahap. Tahap pertama dijadwalkan dikucurkan pada April depan. Sedangkan pengucuran tahap kedua, disesuaikan setelah pengesahan APBNP 2012.
Dia menjelaskan, tahap pertama ini adalah perhitungan dari APBN 2012. “Sebab, akan terjadi peningkatan (jumlah penerima dan nominal subsidi, red) yang signifikan dalam APBNP 2012,” ucapnya. Kemendikbud tidak bisa menunggu pengucuran hingga pengesahan APBNP 2012.
Suyanto menuturkan, jumlah subsidi yang diberikan pada tahap pertama, atau sesuai dengan perhitungan APBN 2012 jauh lebih banyak. Dia mengatakan, khusus untuk siswa SD dikucurkan sebesar Rp1,2 triliun kepada sekitar 3,2 juta siswa penerima. Jadi, setiap siswa SD menerima sebesar Rp360 ribu per tahun.
Sementara subsidi untuk jenjang SMP dikucurkan sejumlah Rp722 miliar untuk sekitar 1,7 juta siswa penerima. Dengan jumlah itu, maka satu siswa SMP mendapatkan duit SSM sebesar Rp550 ribu per tahun. “Untuk yang SMA, ada Ditjen sendiri yang mengatur rinciannya,” katanya. Secara umum, nominal SSN untuk jenjang SMA pada APBN 2012 ditetapkan sebesar Rp780 ribu per siswa per tahun.
Suyanto mengingatkan, unit cost yang diterima tadi bakal bertambah. Penambahan unit cost SSM ini sudah dilayangkan Kemendikbud kepada DPR untuk dimasukkan dalam APBNP 2012.
Rincian kenaikannya adalah, Unit cost untuk jenjang SD naik menjadi Rp450 ribu siswa per tahun. Sementara itu untuk jenjang SMP menjadi Rp550 ribu per siswa per tahun. Kemudian untuk jenjang SMA naik menjadi Rp1 juta per siswa per tahun. “Selisih kenaikan ini akan disalurkan setelah APBNP 2012 disahkan,” katanya.
Terkait pengucuran yang melalui kantor pos, Suyanto mengatakan untuk kelancaran dan pencegahan dari penyelewengan. Pemerintah pusat khawatir akan terjadi praktek sunatan dana SSN jika uangnya ditransfer ke rekening sekolah. “Intinya biar diterima siswa, dan langsung dimanfaatkan,” kata dia.
Dia menjelaskan, awalnya penyaluran melalui kantor pos hanya untuk jenjang SD saja. Tetapi, akhirnya penyaluran SSM untuk tingkat SMP dan SMA diputuskan melalui kantor pos. Para siswa bisa langsung mengambil ke kantor pos, dengan membawa surat rekomendasi tidak mampu dari sekolah. (wan/jpnn)