30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Polri Bentuk Tim Khusus Usut Kasus TNI di Gowa

Badrodin Haiti. Foto: Ricardo/JPNN.com
Badrodin Haiti. Foto: Ricardo/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan perhatian serius terkait dua insiden yang diduga melibatkan oknum Polri dan oknum TNI.

Dua insiden itu terjadi pada dua lokasi berbeda, yakni Semarang, Jawa Tengah dan Gowa, Sulawesi Selatan. Menurutnya, gesekan seperti ini bila tidak diselesaikan dengan benar dan tuntas, dikhawatirkan akan berakibat panjang.

“Sudah dikoordinasikan oleh para pimpinan masing-masing supaya tidak berkembang,” kata Haiti, Senin (13/7).

Seperti diketahui, insiden di Gowa terjadi saat komplotan pelaku menyerang dua anggota Kostrad Kariango yaitu Prajurit Satu Aspin M. dan Prajurit Satu Faturahman, di Lapangan Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu (12/7) kemarin.

Sebelum menganiaya kedua prajurit TNI itu, para pelaku sempat menanyakan identitas korban, “Kamu polisi atau tentara?” Setelah mendapat jawaban dari korban, penganiayaan itu pun terjadi. Aspin akhirnya mengembuskan napas terakhir. Sementara Faturahman masih dirawat di RS.

Spekulasi berhembus jika penyerangan ini terkait balas dendam buntut penyerangan pos polisi di Bundaran Samata, Kamis (2/7) lalu. Dalam peristiwa itu anggota Polres Gowa Brigadir Irvanudin tewas dengan luka parah bekas bacokan di sekujur tubuh. Sedangkan dua rekannya, Brigadir Dua Usman dan Brigadir Mus Muliadi, ikut terluka tapi berhasil selamat.

Sementara di Semarang terjadi penyerangan di Markas Brimob Simongan pada Minggu (12/7) dini hari. Pelakunya diduga berasal dari oknum anggota TNI dari Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Kota Semarang. Tembakan peringatan sempat dilepaskan Brimob. Insiden ini diduga karena insiden beberapa jam sebelumnya di sebuah anjungan tunai mandiri.

Menurut Haiti, khusus di Sulsel sudah dibentuk tim. Dia menambahkan, tim itu nanti akan bekerja untuk mengusut siapa pelakunya. “Kami bentuk tim untuk yang di Sulsel,” tandas mantan Kapolda Jatim jebolan Akpol 1982 ini.

Menurut Haiti, siapapun yang terlibat kasus ini akan ditindak tegas. “Siapapun yang terlibat akan ditindak dan diproses hukum,” kata jenderal bintang empat ini. (boy/jpnn)

Badrodin Haiti. Foto: Ricardo/JPNN.com
Badrodin Haiti. Foto: Ricardo/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan perhatian serius terkait dua insiden yang diduga melibatkan oknum Polri dan oknum TNI.

Dua insiden itu terjadi pada dua lokasi berbeda, yakni Semarang, Jawa Tengah dan Gowa, Sulawesi Selatan. Menurutnya, gesekan seperti ini bila tidak diselesaikan dengan benar dan tuntas, dikhawatirkan akan berakibat panjang.

“Sudah dikoordinasikan oleh para pimpinan masing-masing supaya tidak berkembang,” kata Haiti, Senin (13/7).

Seperti diketahui, insiden di Gowa terjadi saat komplotan pelaku menyerang dua anggota Kostrad Kariango yaitu Prajurit Satu Aspin M. dan Prajurit Satu Faturahman, di Lapangan Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu (12/7) kemarin.

Sebelum menganiaya kedua prajurit TNI itu, para pelaku sempat menanyakan identitas korban, “Kamu polisi atau tentara?” Setelah mendapat jawaban dari korban, penganiayaan itu pun terjadi. Aspin akhirnya mengembuskan napas terakhir. Sementara Faturahman masih dirawat di RS.

Spekulasi berhembus jika penyerangan ini terkait balas dendam buntut penyerangan pos polisi di Bundaran Samata, Kamis (2/7) lalu. Dalam peristiwa itu anggota Polres Gowa Brigadir Irvanudin tewas dengan luka parah bekas bacokan di sekujur tubuh. Sedangkan dua rekannya, Brigadir Dua Usman dan Brigadir Mus Muliadi, ikut terluka tapi berhasil selamat.

Sementara di Semarang terjadi penyerangan di Markas Brimob Simongan pada Minggu (12/7) dini hari. Pelakunya diduga berasal dari oknum anggota TNI dari Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Kota Semarang. Tembakan peringatan sempat dilepaskan Brimob. Insiden ini diduga karena insiden beberapa jam sebelumnya di sebuah anjungan tunai mandiri.

Menurut Haiti, khusus di Sulsel sudah dibentuk tim. Dia menambahkan, tim itu nanti akan bekerja untuk mengusut siapa pelakunya. “Kami bentuk tim untuk yang di Sulsel,” tandas mantan Kapolda Jatim jebolan Akpol 1982 ini.

Menurut Haiti, siapapun yang terlibat kasus ini akan ditindak tegas. “Siapapun yang terlibat akan ditindak dan diproses hukum,” kata jenderal bintang empat ini. (boy/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/