30 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Sumut tak Butuh Pemimpin Penikmat Kekuasaan

Irmadi Lubis, Politisi PDI Perjuangan

JAKARTA – Politisi senior dari PDI Perjuangan, Irmadi Lubis, member pendapat terkait sosok gubernur Sumut yang tepat memimpin Sumut ke depan. Irmadi menilai, figur yang dibutuhkan adalah orang yang bukan penikmat kekuasaan. Melainkan, orang yang sadar bahwa dirinya pemegang kekuasaan.
“Tipe penikmat kekuasaan itu, dia hanya diam saja, menikmati kekuasaannya, untuk dirinya sendiri. Kalau pemegang kekuasaan, dia menggunakan kekuasaannya untuk berbuat demi kesejahteraan rakyat,” ujar Irmadi Lubis saat acara buka bersama dengan wartawan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Irmadi, yang usai lebaran dikabarkan akan duduk lagi sebagai anggota DPR lewat proses Pergatian Antar Waktu (PAW) menggantikan Panda Nababan, menjelaskan alasan pentingnya gubernur Sumut mendatang bukan sosok ‘penikmat kekuasaan’.

Dikatakan, dalam kurun waktu sekian puluh tahun sejak era reformasi, posisi gubernur Sumut sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, sangat lemah. Lob-lobi ke pusat tidak jalan sehingga pembangunan di Sumut pun stagnan.

Irmadi mencontohkan lambannya pembangunan Bandara Kualanamu. “Dari perhitungan apa pun, Sumut lebih berhak punya bandara internasional setelah Jakarta dan Surabaya. Tapi kenapa Ujungpandang, Padang, malah lebih cepat dibanding Kualanamu,” urai mantan anggota DPR yang duduk di Komisi yang membidangi industri dan perdagangan itu.

Dia mengatakan, keberadaan Bandara Polonia Medan justru menyandera proses pembangunan Kota Medan, sebagai sebuah kota metropolitan. Ini terkait dengan ketentuan larangan membangun gedung berlantai tinggi agar tidak mengganggu penerbangan. “Polonia itu sangat mengganggu perencanaan pembangunan Kota Medan. Metropolitan apa? Membangun gedung saja tak bisa delapan tingkat. Padahal pengadaan tanah sangat mahal,” ujarnya dengan nada serius.

Sampa-sampai, pria asal Siantar itu cerita, dirinya pernah bilang ke Syamsul Arifin sewaktu masih aktif sebagai gubernur. “Saya sampaikan ke Syamsul, aku bilang, lobi lah ke Jakarta, jangan melawak-melawak saja,” kata Irmadi. (sam)

Irmadi Lubis, Politisi PDI Perjuangan

JAKARTA – Politisi senior dari PDI Perjuangan, Irmadi Lubis, member pendapat terkait sosok gubernur Sumut yang tepat memimpin Sumut ke depan. Irmadi menilai, figur yang dibutuhkan adalah orang yang bukan penikmat kekuasaan. Melainkan, orang yang sadar bahwa dirinya pemegang kekuasaan.
“Tipe penikmat kekuasaan itu, dia hanya diam saja, menikmati kekuasaannya, untuk dirinya sendiri. Kalau pemegang kekuasaan, dia menggunakan kekuasaannya untuk berbuat demi kesejahteraan rakyat,” ujar Irmadi Lubis saat acara buka bersama dengan wartawan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Irmadi, yang usai lebaran dikabarkan akan duduk lagi sebagai anggota DPR lewat proses Pergatian Antar Waktu (PAW) menggantikan Panda Nababan, menjelaskan alasan pentingnya gubernur Sumut mendatang bukan sosok ‘penikmat kekuasaan’.

Dikatakan, dalam kurun waktu sekian puluh tahun sejak era reformasi, posisi gubernur Sumut sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, sangat lemah. Lob-lobi ke pusat tidak jalan sehingga pembangunan di Sumut pun stagnan.

Irmadi mencontohkan lambannya pembangunan Bandara Kualanamu. “Dari perhitungan apa pun, Sumut lebih berhak punya bandara internasional setelah Jakarta dan Surabaya. Tapi kenapa Ujungpandang, Padang, malah lebih cepat dibanding Kualanamu,” urai mantan anggota DPR yang duduk di Komisi yang membidangi industri dan perdagangan itu.

Dia mengatakan, keberadaan Bandara Polonia Medan justru menyandera proses pembangunan Kota Medan, sebagai sebuah kota metropolitan. Ini terkait dengan ketentuan larangan membangun gedung berlantai tinggi agar tidak mengganggu penerbangan. “Polonia itu sangat mengganggu perencanaan pembangunan Kota Medan. Metropolitan apa? Membangun gedung saja tak bisa delapan tingkat. Padahal pengadaan tanah sangat mahal,” ujarnya dengan nada serius.

Sampa-sampai, pria asal Siantar itu cerita, dirinya pernah bilang ke Syamsul Arifin sewaktu masih aktif sebagai gubernur. “Saya sampaikan ke Syamsul, aku bilang, lobi lah ke Jakarta, jangan melawak-melawak saja,” kata Irmadi. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/