30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Di Pontianak, Polisi Kehilangan Pistol

senpi polisiPONTIANAK- Rumah seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Kota Polresta Pontianak Kota disatroni maling. Barang berharga dan senjata api dinas, milik korban ikut raib.

Kepala Kepolisian Sektor Pontianak Kota, Kompol Temmanganro Machmud membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan Temmang, korban berinisial BS dengan pangkat Brigadir.

Menurut Temmang, kejadian itu bermula saat korban mendadak harus mengantarkan adek iparnya ke rumah sakit, ketika kembali ke rumahnya di Jalan Dr.Wahidi Gang Bersama, korban mendapati rumahnya telah terbongkar, selanjutnya dilakukan olah TKP dan penyelidikan terhadap barang bukti dan tersangka, juga telah diback up reskrim Polresta, Polda dan menurunkan anjing k9 Dit Sabhara Polda Kalbar untuk melacak pelaku.

“Kejadian itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 22.30 wib. Saat itu korban mendadak harus mengantarkan adik iparnya ke rumah sakit. Namun saat kembali, rumah korban sudah dalam keadaan berantakan. Yang hilang uang, HP dan perhiasan serta Senpi dinas yang disimpan dalam lemari,”kata Temmang, kemarin.

Dilanjutkan Temmang, hasil identifikasi dan olah TKP, pihaknya telah mengantongi nama-nama yang diduga sebagai pelaku. “Berdasarkan kesaksian jaga malam di TKP, kita sudah kantongi nama-nama yang disinyalir kuat sebagai pelaku,”lanjutnya.

Untuk mempersempit gerak pelaku, pihaknya mengaku sudah melakukan upaya-upaya pengejaran dengan razia dan patroli.

Kepala Kepolisian Resort Kota Pontianak, Kombes Pol Hariyanta menghimbau agar masyarakat berhati-hati dalam beraktifitas, maupun ketika di rumah dan dalam perjalanan dengan tidak berbuat hal-hal yang memancing pelaku kejahatan.

“Kita himbau masyarakat tetap harus waspada. Jangan menggunakan perhiasan mencolok saat beraktivitas di luar rumah. Selain itumenggunakan perhiasan yang berlebihan, mengendarai kendaraan sambil menggunakan HP, dan harus meningkatkan jaga malam / poskamling di lingkungan masing,”kata Hariyanta.

Sementara itu ditemui secara terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto mengatakan, selain masyarakat, anggota kepolisian juga harus terus waspada. menginggat maraknya tindak kriminalitas. Bahkan aparat kepolisian sendiri, kerap menjadi korban. Dalam tiga bulan terakhir ini, sedikitnya lima anggota polisi tewas ditangan penembak misterius.

Belum lama ini, Bripka Sukardi, seorang anggota provost Mabes Polri tewas setelah tubuhnya dihujani tiga peluru revolver oleh orang tak dikenal di depan Gedung KPK Jakarta sekitar pukul 22.25 WIB, Selasa (10/9).

Pihaknya kawatir, senjata api itu akan digunakan untuk melakukan tindak kejahatan seperti yang terjadi di Jakarta belum lama ini.

“Anggota polisi harus lebih waspada, Insting, sensitifitas, anggota polri harus dipekakan lagi. Kita harus mencurigai orang, barang, suasana, tetapi harus dipertebal juga rasa kewaspadaan kita. Dimana pun kita berada di mana pun suasana yang kita hadapi,”kata Tugas.

Untuk itu dirinya menghimbau agar anggota yang bertugas dilapangan harus meningkatkan kewaspadaan. Minimal dua orang, jika melakukan patroli. “Namanya mati kan bisa dimana saja. Itu sudah disiapkan oleh Allah SWT. Mati saat menjalankan tugas itu surga tempatnya,”katanya. (jpnn)

senpi polisiPONTIANAK- Rumah seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Kota Polresta Pontianak Kota disatroni maling. Barang berharga dan senjata api dinas, milik korban ikut raib.

Kepala Kepolisian Sektor Pontianak Kota, Kompol Temmanganro Machmud membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan Temmang, korban berinisial BS dengan pangkat Brigadir.

Menurut Temmang, kejadian itu bermula saat korban mendadak harus mengantarkan adek iparnya ke rumah sakit, ketika kembali ke rumahnya di Jalan Dr.Wahidi Gang Bersama, korban mendapati rumahnya telah terbongkar, selanjutnya dilakukan olah TKP dan penyelidikan terhadap barang bukti dan tersangka, juga telah diback up reskrim Polresta, Polda dan menurunkan anjing k9 Dit Sabhara Polda Kalbar untuk melacak pelaku.

“Kejadian itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 22.30 wib. Saat itu korban mendadak harus mengantarkan adik iparnya ke rumah sakit. Namun saat kembali, rumah korban sudah dalam keadaan berantakan. Yang hilang uang, HP dan perhiasan serta Senpi dinas yang disimpan dalam lemari,”kata Temmang, kemarin.

Dilanjutkan Temmang, hasil identifikasi dan olah TKP, pihaknya telah mengantongi nama-nama yang diduga sebagai pelaku. “Berdasarkan kesaksian jaga malam di TKP, kita sudah kantongi nama-nama yang disinyalir kuat sebagai pelaku,”lanjutnya.

Untuk mempersempit gerak pelaku, pihaknya mengaku sudah melakukan upaya-upaya pengejaran dengan razia dan patroli.

Kepala Kepolisian Resort Kota Pontianak, Kombes Pol Hariyanta menghimbau agar masyarakat berhati-hati dalam beraktifitas, maupun ketika di rumah dan dalam perjalanan dengan tidak berbuat hal-hal yang memancing pelaku kejahatan.

“Kita himbau masyarakat tetap harus waspada. Jangan menggunakan perhiasan mencolok saat beraktivitas di luar rumah. Selain itumenggunakan perhiasan yang berlebihan, mengendarai kendaraan sambil menggunakan HP, dan harus meningkatkan jaga malam / poskamling di lingkungan masing,”kata Hariyanta.

Sementara itu ditemui secara terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto mengatakan, selain masyarakat, anggota kepolisian juga harus terus waspada. menginggat maraknya tindak kriminalitas. Bahkan aparat kepolisian sendiri, kerap menjadi korban. Dalam tiga bulan terakhir ini, sedikitnya lima anggota polisi tewas ditangan penembak misterius.

Belum lama ini, Bripka Sukardi, seorang anggota provost Mabes Polri tewas setelah tubuhnya dihujani tiga peluru revolver oleh orang tak dikenal di depan Gedung KPK Jakarta sekitar pukul 22.25 WIB, Selasa (10/9).

Pihaknya kawatir, senjata api itu akan digunakan untuk melakukan tindak kejahatan seperti yang terjadi di Jakarta belum lama ini.

“Anggota polisi harus lebih waspada, Insting, sensitifitas, anggota polri harus dipekakan lagi. Kita harus mencurigai orang, barang, suasana, tetapi harus dipertebal juga rasa kewaspadaan kita. Dimana pun kita berada di mana pun suasana yang kita hadapi,”kata Tugas.

Untuk itu dirinya menghimbau agar anggota yang bertugas dilapangan harus meningkatkan kewaspadaan. Minimal dua orang, jika melakukan patroli. “Namanya mati kan bisa dimana saja. Itu sudah disiapkan oleh Allah SWT. Mati saat menjalankan tugas itu surga tempatnya,”katanya. (jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/