SUMUTPOS.CO – Kasus monkeypox atau cacar monyet kembali bertambah di Indonesia. Per tanggal 12 November 2023, total ada 44 kasus positif cacar monyet. Penambahan itu muncul sejak ditemukannya kembali kasus cacar monyet pada 13 Oktober 2023 lalu.
Kasus cacar monyet di DKI 33 kasus, Banten 5 kasus, Jabar 5 kasus, Kep Riau 1 kasus. “Sudah ada 44 kasus (monkeypox),” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama kepada wartawan, Minggu (12/11).
Ngabila Salama merincikan, kasus monkeypox terbagi di empat daerah, yaitu DKI Jakarta dengan 35 kasus positif, Banten dengan lima kasus, dan Jawa Barat dengan lima kasus.”Kepulauan Riau satu kasus,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memperkirakan monkeypox atau cacar monyet di Indonesia akan mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun. Hal itu disampaikan para epidemiolog melihat kasus monkeypox yang muncul dari transmisi lokal di Tanah Air.
“Epidemiolog perkirakan kasus kita dengan jumlah populasi kunci itu bisa sampai 3.600-an orang kalau tidak dilakukan intervensi dengan baik, terutama edukasi pada mereka,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers kepada wartawan, belum lama ini.
Maxi menjelaskan, perkiraan jumlah kasus itu didasarkan pada rate kasus monkeypox di Inggris. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa penambahan kasus monkeypox per hari memang bukan hal yang mengejutkan. Oleh karena itu, pencegahan kasus ini lebih penting dilakukan. Terutama dalam berhubungan seksual yang tidak aman.
Namun begitu, Maxi menyebut bahwa varian kasus monkeypox yang menghinggapi para pasien positif di Indonesia masih tergolong ringan. “Varian yang kena kita (di Indonesia) ini yang ringan, dan rata-rata kasus itu 14 ini stabil dan namanya virus sebenarnya kalau daya tahan tubuh bagus itu bisa sembuh sendiri,” pungkas Maxi. (jpg/ila)