SUMUTPOS.CO – Indonesia terus mengalami perkembangan dalam penyediaan transportasi umum. Yang sekarang dikembangkan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kemarin (13/9) Presiden Joko Widodo mengajak artis, influencer, hingga wartawan Istana untuk menjajal KCJB pulang pergi.
PERJALANAN dimulai dari Stasiun KCJB Halim di Jakarta pada pukul 08.59. Kecepatan kereta ini meningkat signifikan hanya dalam beberapa menit saja. Misal sekitar satu menit setelah meninggalkan stasiun, kecepatan kereta sudah mencapai 70 km/jam. Hingga akhirnya mencapai kecepatan tertinggi pada 351 km/jam, sekitar 15 menit kemudian.
Meski kereta cepat ini melaju kencang, dari dalam tidak terdengar suara mesin. Jawa Pos juga sempat menguji getaran dengan meletakan sebotol air. Terlihat permukaan air tenang meski kecepatan keretanya lebih dari 300 km/jam.
Lalu kereta memasuki Stasiun Padalarang, Bandung Barat, pada 09.27. Untuk sampai Stasiun Bandung di Kota Bandung, rombongan disediakan kereta feeder. Bentuk kereta ini seperti kereta api pada umumnya dengan kecepatan rata-rata. Jarak tempuhnya sekitar 30 menit untuk sampai Stasiun Bandung.
Pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, terdapat empat stasiun pemberhentian, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar. Sementara, total panjang trase proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai 142,3 km yang dimulai dari Stasiun Halim hingga dengan Stasiun Tegalluar. Trase tersebut terbagi antara lain jembatan sepanjang 82,7 km, tanah timbunan 42,7 km, terowongan 16,8 km dan jalan rel sepanjang 142,3 km. Seluruh trase telah 100 persen diselesaikan pembangunannya.
Salah satu pesohor yang turut merasakan adalah Raffi Ahmad. Dia berharap kereta cepat dapat mengurai kemacetan. “Saya juga sebagai orang yang lahirnya di Bandung, kerja sekarang di Jakarta merasa senang sekali menggunakan kereta cepat ini bisa mengurai kemacetan,” tuturnya.
Senada, penggiat seni lainnya Vino G. Bastian turut merasa bangga dengan kehadiran kereta cepat di Indonesia. Vino mengatakan kereta yang biasanya hanya dapat dinikmati di luar negeri tersebut, kini sudah ada di Indonesia. “Saya rasa sih ini jadi gerbang yang luar biasa banget untuk kemajuan Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyebutkan sudah empat kali mengunjungi proyek KCJB ini. Saat kemarin dia mencoba kereta cepat, Jokowi mengaku merasa nyaman. Dia tidak hanya duduk tapi juga jalan-jalan. “Sehingga inilah peradaban, kecepatan,” ujarnya.
Kepala Negara berharap kehadiran moda transportasi kereta cepat tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berpindah dari penggunaan mobil pribadi ke transportasi umum. Di Ibu Kota DKI Jakarta, ada berbagai pilihan moda. Mulai dari Trans Jakarta, KRL, MRT, LRT, dan kini ada kereta cepat yang menghubungkan Bandung-Jakarta. Jika naik kereta dari PT KAI, dari Stasiun Gambir hingga Stasiun Bandung ditempuh dalam kurun waktu 2,5 jam. Sementara jika menggunakan bus atau travel, waktu tempuh rata-rata 4 jam.
Adanya transportasi umum ini penting. Sebab dalam rangka mengurangi kemacetan hingga polusi udara di Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. “Karena setiap tahun kita kehilangan karena macet di Jabodetabek dan Bandung itu sudah lebih dari Rp100 triliun,” ungkap Jokowi.
Presiden juga menargetkan kereta cepat pertama di Indonesia tersebut dapat segera diresmikan dan dinikmati oleh masyarakat luas. Dia menyebut Oktober nanti masyarakat dapat mencobanya. Sementara untuk biaya, Jokowi menyerahkan ke pihak menejemen. Hanya saja dia memastikan jika tidak ada subsidi dari pemerintah. “Tentu saja konsultasi dengan Kementerian Perhubungan,” ucapnya.
Kereta cepat kabarnya juga akan dibangun untuk arah Jakarta-Surabaya. Namun, Jokowi menyebutkan jika hal itu masih dalam studi. “Masih dalam kalkulasi. Juga penentuan trasenya di sebelah mana baru dalam studi semuanya,” ucapnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut mendampingi Jokowi menyebutkan pada awal Oktober masyarakat dapat melakukan uji coba KCJB secara gratis. “Untuk pembangunan trase, semua sudah 100 persen. Sementara untuk stasiun, tiga dari empat stasiun sudah rampung,” katanya. Budi juga mengatakan sertifikat izin operasi dari KCJB diharapkan bisa selesai dalam satu minggu kedepan. (lyn/jpg)