31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gelar Rapat Perdana, Para Ketum Partai Belum Putuskan Cawapres Ganjar

Puluhan Ribu Caleg Dikerahkan untuk Menangkan Ganjar

SUMUTPOS.CO – Para ketua umum partai politik (Parpol) pendukung Ganjar Pranowo menggelar rapat perdana di Gedung High End, Jakarta Pusat kemarin (13/9). Namun, dalam pertemuan itu, belum diputuskan nama bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang. Hadir dalam rapat itu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO), dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Hadir pula Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid, Wakil Ketua TPN Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan eks Wakapolri Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono.

Mardiono mengatakan, dalam rapat itu, masing-masing partai menyampaikan kondisi para kader dan pendukungnya di bawah. Menurutnya, dari tingkat bawah sampai pusat harus solid mendukung pemenangan Ganjar Pranowo sebagai capres. “Kerja sama politik harus solid,” terangnya usai rapat kemarin.

Sesuai arahan Megawati, kata Mardiono, semua partai pendukung harus mulai bekerja, melakukan aski nyata, turun ke bawah, bertemu rakyat, dan menyerap suara mereka. Jadi, para pendukung Ganjar harus bergerak cepat dan memaksimalkan kekuatan partai yang ada.

Mardiono mengatakan, pihaknya akan memberdayakan berbagai sumber daya yang dimiliki, dari mulai tim relawan, struktural partai, para caleg dari empat partai. Masing-masing partai mempunyai puluhan ribu caleg yang bisa digerakkan untuk pemenangan Pemilu 2024.

Terkait nama cawapres Ganjar, sampai rapat itu bubar, belum ada nama yang diputuskan untuk menjadi pendamping mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Mardiono mengatakan, pembahasan cawapres masih hangat. Menurutnya, yang diutamakan bukan orang, nama, dan dari kelompok mana, tapi yang diprioritaskan adalah kapasitas tokoh.

Jadi, kata dia, sosok itu harus menjadi pasangan yang bisa membawa kemenangan bagi Ganjar. “Jadi lebih utamanya kita membahas tentang kriteria-kriteria kemampuan. Orang yang mumpuni betul untuk membawa kemenangan terhadap perjuangan ini dan kemudian juga bisa menjawab tentangan-tantangan bangsa ini ke depan. Itu yang paling utama,” paparnya.

Soal nama, lanjut Mardiono, ada beberapa tokoh yang potensial. Yaitu, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Andika, dan TGB Muhammad Zainul Majdi. Nama-nama itu yang mengemuka dalam rapat antara ketua umum partai pendukung Ganjar. “Kami menginginkan pasangannya yang betul-betul bisa membawa kemenangan,” tegasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, para ketua umum partai masih melakukan pencermatan dan pembahasan secara dinamis untuk dicari yang terbaik sebagai pendamping Ganjar. Selain keempat nama di atas, ada pula nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias RK.

Terkait kapan pengumuman cawapres Ganjar, Hasto menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu momentum yang tepat untuk menyampaikan sosok yang akan menjadi pendamping Ganjar. “Akan disampaikan pada waktu yangg tepat dan itu pasti menang satu putaran. Itu harapan dari rakyat,” ungkapnya.

Sementara itu, partai pendukung Prabowo Subianto juga masih menggodok nama cawapres. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, proses pembahasan cawapres Prabowo masih berlangsung. Dia menyebut, pihaknya tidak akan terburu-buru mengingat jeda ke masa pendaftaran masih cukup waktu.

Dia memastikan, sosok wakil Prabowo akan ditetapkan sebelum pendaftaran. “Sebelum tanggal 10 Oktober 2023 akan diumumkan. Sebelumnya pintu KPU dibuka, koalisi indonesia maju sudah mengumumkan pasangan calon,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, nama-nama yang dipertimbangkan sesuai dengan usulab masing-masing partai. PAN mengusulkan Erick Thohir, Golkar mengusulkan Airlangga Hartarto dan PBB mengusulkan Yusril Ihza Mahendra. “Segala keputusan nanti akan diselesaikan berdasarkan rapat secara kekeluargaan,” tuturnya.

Viva menambahkan, sosok cawapres sangat krusial. Bahkan bisa menentukan kemenangan. Oleh karenanya, pembahasan harus dilakukan secara matang. Nama yang terpilih wajib menguatkan sosok capres.

Di sisi lain, pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar masih menunggu keputusan Majelis Syura PKS terkait kepastian dukungan. Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, keputusan Majelis Syura PKS bakal ditetapkan dalam waktu dekat. “Dalam waktu (deklarasi keputusan Majelis Syura PKS, Red) lah, sabarlah nanti,” kata Aboe.

Aboe belum berani menduga-duga seperti apa keputusan Majelis Syura nantinya. Sebab, bagaimana pun, Majelis Syura merupakan pengambil keputusan tertinggi di PKS yang tidak bisa diintervensi. “Insya Allah Jumat (ada keputusan majelis syura, Red), kalau telatnya ke Sabtu,” papar anggota Komisi III DPR RI itu.

Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali menyebut, bendera tiga partai politik dalam Koalisi Perubahan secara de facto (fakta) bisa dibilang sudah bergabung. Yakni, Nasdem, PKB dan PKS. “Kita menunggu de jure-nya saja,” ungkapnya.

Terkait dengan sikap PKS yang masih menunggu keputusan Majelis Syura, Ahmad Ali mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa. Namun, secara umum PKS telah menilai dan memiliki alasan untuk mengambil keputusan bergabung dengan Koalisi Perubahan dan mendukung pasangan Anies – Muhaimin. (lum/far/tyo/jpg)

SUMUTPOS.CO – Para ketua umum partai politik (Parpol) pendukung Ganjar Pranowo menggelar rapat perdana di Gedung High End, Jakarta Pusat kemarin (13/9). Namun, dalam pertemuan itu, belum diputuskan nama bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang. Hadir dalam rapat itu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO), dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Hadir pula Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid, Wakil Ketua TPN Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan eks Wakapolri Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono.

Mardiono mengatakan, dalam rapat itu, masing-masing partai menyampaikan kondisi para kader dan pendukungnya di bawah. Menurutnya, dari tingkat bawah sampai pusat harus solid mendukung pemenangan Ganjar Pranowo sebagai capres. “Kerja sama politik harus solid,” terangnya usai rapat kemarin.

Sesuai arahan Megawati, kata Mardiono, semua partai pendukung harus mulai bekerja, melakukan aski nyata, turun ke bawah, bertemu rakyat, dan menyerap suara mereka. Jadi, para pendukung Ganjar harus bergerak cepat dan memaksimalkan kekuatan partai yang ada.

Mardiono mengatakan, pihaknya akan memberdayakan berbagai sumber daya yang dimiliki, dari mulai tim relawan, struktural partai, para caleg dari empat partai. Masing-masing partai mempunyai puluhan ribu caleg yang bisa digerakkan untuk pemenangan Pemilu 2024.

Terkait nama cawapres Ganjar, sampai rapat itu bubar, belum ada nama yang diputuskan untuk menjadi pendamping mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Mardiono mengatakan, pembahasan cawapres masih hangat. Menurutnya, yang diutamakan bukan orang, nama, dan dari kelompok mana, tapi yang diprioritaskan adalah kapasitas tokoh.

Jadi, kata dia, sosok itu harus menjadi pasangan yang bisa membawa kemenangan bagi Ganjar. “Jadi lebih utamanya kita membahas tentang kriteria-kriteria kemampuan. Orang yang mumpuni betul untuk membawa kemenangan terhadap perjuangan ini dan kemudian juga bisa menjawab tentangan-tantangan bangsa ini ke depan. Itu yang paling utama,” paparnya.

Soal nama, lanjut Mardiono, ada beberapa tokoh yang potensial. Yaitu, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Andika, dan TGB Muhammad Zainul Majdi. Nama-nama itu yang mengemuka dalam rapat antara ketua umum partai pendukung Ganjar. “Kami menginginkan pasangannya yang betul-betul bisa membawa kemenangan,” tegasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, para ketua umum partai masih melakukan pencermatan dan pembahasan secara dinamis untuk dicari yang terbaik sebagai pendamping Ganjar. Selain keempat nama di atas, ada pula nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias RK.

Terkait kapan pengumuman cawapres Ganjar, Hasto menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu momentum yang tepat untuk menyampaikan sosok yang akan menjadi pendamping Ganjar. “Akan disampaikan pada waktu yangg tepat dan itu pasti menang satu putaran. Itu harapan dari rakyat,” ungkapnya.

Sementara itu, partai pendukung Prabowo Subianto juga masih menggodok nama cawapres. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, proses pembahasan cawapres Prabowo masih berlangsung. Dia menyebut, pihaknya tidak akan terburu-buru mengingat jeda ke masa pendaftaran masih cukup waktu.

Dia memastikan, sosok wakil Prabowo akan ditetapkan sebelum pendaftaran. “Sebelum tanggal 10 Oktober 2023 akan diumumkan. Sebelumnya pintu KPU dibuka, koalisi indonesia maju sudah mengumumkan pasangan calon,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, nama-nama yang dipertimbangkan sesuai dengan usulab masing-masing partai. PAN mengusulkan Erick Thohir, Golkar mengusulkan Airlangga Hartarto dan PBB mengusulkan Yusril Ihza Mahendra. “Segala keputusan nanti akan diselesaikan berdasarkan rapat secara kekeluargaan,” tuturnya.

Viva menambahkan, sosok cawapres sangat krusial. Bahkan bisa menentukan kemenangan. Oleh karenanya, pembahasan harus dilakukan secara matang. Nama yang terpilih wajib menguatkan sosok capres.

Di sisi lain, pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar masih menunggu keputusan Majelis Syura PKS terkait kepastian dukungan. Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, keputusan Majelis Syura PKS bakal ditetapkan dalam waktu dekat. “Dalam waktu (deklarasi keputusan Majelis Syura PKS, Red) lah, sabarlah nanti,” kata Aboe.

Aboe belum berani menduga-duga seperti apa keputusan Majelis Syura nantinya. Sebab, bagaimana pun, Majelis Syura merupakan pengambil keputusan tertinggi di PKS yang tidak bisa diintervensi. “Insya Allah Jumat (ada keputusan majelis syura, Red), kalau telatnya ke Sabtu,” papar anggota Komisi III DPR RI itu.

Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali menyebut, bendera tiga partai politik dalam Koalisi Perubahan secara de facto (fakta) bisa dibilang sudah bergabung. Yakni, Nasdem, PKB dan PKS. “Kita menunggu de jure-nya saja,” ungkapnya.

Terkait dengan sikap PKS yang masih menunggu keputusan Majelis Syura, Ahmad Ali mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa. Namun, secara umum PKS telah menilai dan memiliki alasan untuk mengambil keputusan bergabung dengan Koalisi Perubahan dan mendukung pasangan Anies – Muhaimin. (lum/far/tyo/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/