29 C
Medan
Friday, December 5, 2025

Munawir, Santri Muda, Rasakan Manfaat JKN Saat Sakit Mendadak

ACEH, SUMUTPOS.CO – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menunjukkan perannya sebagai pelindung kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dan santri yang jauh dari orangtua. Dengan kepesertaan aktif JKN, mereka dapat menghadapi risiko kesehatan secara tenang tanpa khawatir biaya pengobatan.

Munawir (17), santri kelas 2 Madrasah Aliyah Dayah Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah Mesja Lamno, merasakan langsung manfaat kepesertaan aktif JKN. “Kalau tidak ada BPJS atau JKN, mungkin saya tidak bisa dirawat di Puskesmas. Berkat JKN, saya mendapatkan penanganan kesehatan yang layak,” ungkapnya.

Bermodalkan data Kartu Keluarga yang dimiliki pihak pesantren, Munawir dilarikan ke Puskesmas Indra Jaya karena muntah-muntah dan pusing. “Dokter mengatakan saya sakit lambung, gejalanya sudah ada 6 bulan, namun akhirnya dibawa ke puskesmas karena sudah tidak tertahankan,” jelasnya.

Prinsip portabilitas JKN membuat pelayanan kesehatan semakin mudah. Munawir yang berasal dari Aceh Utara awalnya sempat khawatir tidak diterima di Puskesmas Indra Jaya, tetapi ia menerima pelayanan tanpa kendala. Kini, ia juga berencana memanfaatkan aplikasi Mobile JKN untuk pindah fasilitas kesehatan ke wilayah Aceh Jaya agar akses lebih mudah saat berada jauh dari kampung halaman. “Prosesnya cepat dan praktis, cukup melalui ponsel tanpa harus datang langsung ke kantor BPJS,” ujarnya.

Pengalaman Munawir menjadi bukti bahwa JKN tidak hanya memberikan akses pengobatan, tetapi juga memastikan perlindungan kesehatan sejak dini, khususnya bagi santri yang jauh dari keluarga. “Kami para santri jadi paham, BPJS itu penting. Saat sakit datang, kami tenang karena ada JKN yang menjamin,” pungkas Munawir. (rel/ila)

ACEH, SUMUTPOS.CO – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menunjukkan perannya sebagai pelindung kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dan santri yang jauh dari orangtua. Dengan kepesertaan aktif JKN, mereka dapat menghadapi risiko kesehatan secara tenang tanpa khawatir biaya pengobatan.

Munawir (17), santri kelas 2 Madrasah Aliyah Dayah Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah Mesja Lamno, merasakan langsung manfaat kepesertaan aktif JKN. “Kalau tidak ada BPJS atau JKN, mungkin saya tidak bisa dirawat di Puskesmas. Berkat JKN, saya mendapatkan penanganan kesehatan yang layak,” ungkapnya.

Bermodalkan data Kartu Keluarga yang dimiliki pihak pesantren, Munawir dilarikan ke Puskesmas Indra Jaya karena muntah-muntah dan pusing. “Dokter mengatakan saya sakit lambung, gejalanya sudah ada 6 bulan, namun akhirnya dibawa ke puskesmas karena sudah tidak tertahankan,” jelasnya.

Prinsip portabilitas JKN membuat pelayanan kesehatan semakin mudah. Munawir yang berasal dari Aceh Utara awalnya sempat khawatir tidak diterima di Puskesmas Indra Jaya, tetapi ia menerima pelayanan tanpa kendala. Kini, ia juga berencana memanfaatkan aplikasi Mobile JKN untuk pindah fasilitas kesehatan ke wilayah Aceh Jaya agar akses lebih mudah saat berada jauh dari kampung halaman. “Prosesnya cepat dan praktis, cukup melalui ponsel tanpa harus datang langsung ke kantor BPJS,” ujarnya.

Pengalaman Munawir menjadi bukti bahwa JKN tidak hanya memberikan akses pengobatan, tetapi juga memastikan perlindungan kesehatan sejak dini, khususnya bagi santri yang jauh dari keluarga. “Kami para santri jadi paham, BPJS itu penting. Saat sakit datang, kami tenang karena ada JKN yang menjamin,” pungkas Munawir. (rel/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru