Ketika Model-model Impor Mewarnai Panggung Catwalk Indonesia
Dunia fashion tanah air kebanjiran model-model asing. Mereka mewarnai panggung-panggung catwalk Indonesia. Agensi-agensi model pun bermunculan dan meraup untung dari bisnis fashion tersebut.
Simona Travnickova tampak anggun dalam balutan gaun rancangan Sebastian Gunawan pada hari penutupan Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 di Plaza Senayan, Jakarta, bulan lalu. Model asal Republik Ceko itu begitu menikmati pergelaran terakhirnya dalam even tahunan yang menampilkan ratusan busana rancangan terbaru para desainer kenamaan Indonesia tersebut.
“Melelahkan kerja di acara seperti JFW. Tapi, juga menyenangkan karena bisa mendapat banyak uang dalam waktu singkat,” terang pemilik tinggi badan 178 cm itu kala ditemui di sebuah kafe di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, pekan lalu. JFW memang menjadi momen panen rezeki bagi para model. Tak terkecuali peraga yang didatangkan dari luar negeri seperti Simona. Perempuan kelahiran Kota Brno, 26 tahun silam, tersebut dalam sepekan tampil di lebih dari 20 show JFW. Padahal, bayaran yang dia peroleh tidak sedikit untuk sekali show.
Simona sudah sekitar tiga tahun malang melintang di pentas mode Indonesia. Tapi, layaknya model-model asing lainnya, dia tidak full berada di Indonesia. Dia baru datang ke Indonesia begitu ada agensi yang mengontak dan membutuhkan jasanya. Selain di Indonesia, Simona sering di-booking untuk peragaan busana di sejumlah negara lain.
Sejak dunia mode Indonesia maju pesat sekitar sepuluh tahun belakangan, semua bidang bisnis yang mendukungnya turut terangkat. Termasuk para model yang kebanjiran job. Bukan hanya model lokal yang mendapat berkah. Seiring kian meningkatnya pasar, model-model asing seperti Simona juga mendapat banyak kesempatan tampil mewarnai panggung-panggung fashion show dan sesi pemotretan.
Menurut Fritz Dohar Halomoan Panjaitan, owner F Models International, para model asing kali pertama menapakkan kaki di tanah air pada 2002. Sejak itu, permintaan akan model-model bule terus meningkat. Buktinya, di berbagai fashion show, semakin sering dijumpai wajah-wajah asing. Di berbagai katalog koleksi milik para desainer dalam negeri, tampang-tampang impor juga sudah sangat jamak ditemukan.
Agensi milik Fritz memang mengkhususkan diri untuk mendatangkan model-model asing. Saat ini, F Models memiliki sembilan model lelaki dan perempuan yang berasal dari berbagai negara. Perinciannya, tiga orang dari Brasil, dua orang dari Spanyol, lalu masing-masing satu orang didatangkan dari Rusia, Ukraina, dan Hungaria. Para pelaku fashion mengakui, di antara para model asing itu, model dari Brasil paling diminati. Baik dari aspek wajah maupun bakat mereka.
“Agensi saya memang baru dua tahun berdiri. Tapi, saya sudah lama terlibat di dunia agensi model asing,” ungkap lelaki 38 tahun tersebut saat ditemui di kantornya, Apartemen Lavande, daerah Tebet, Jakarta Selatan. “Dari sisi bisnis, mendatangkan model asing memang menjanjikan,” lanjut dia. (*)