25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Pulang Outbound, 10 Jemaat GKJW Tewas

MOJOKERTO- Kegiatan Bibel Camp yang digelar Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM) Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojokerto berakhir petaka. Truk yang ditumpangi sebanyak 60 orang dari jemaat GKJW wilayah Surabaya Barat (Mojokerto, Jombang, Kediri) celaka di Jalan Raya Ketapan Rame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, pukul 12.30 kemarin. Sebanyak 10 jemaat tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Truk bernopol AG 8076 UD itu awalnya menabrak dua tiang listrik dan terguling di tempat kejadian perkara, hingga akhirnya membuat bodi truk terbalik. Diduga, rem truk yang dikemudikan Ibnu Abas, warga Jalan Hayam Wuruk Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Jombang itu ngeblong.

Saat itu juga, seluruh korban dibawa ke empat rumah sakit di Mojokerto. yakni RS Sumber Glagah, RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, RS Reksa Waluyo Mojokerto dan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo. Sebagian lainnya lantas dirujuk di RS Mojowarno Jombang dan RS Gatoel Mojokerto setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Prof Soekandar Mojosari Mojokerto.

Ke-10 korban meninggal dunia di TKP yakni Nugraha (17), Rio (20), Oky Simon (16), Cristiana Nugraeni (21). Kesemuanya warga sekaligus jemaat GKJW Mojowarno Jombang. Sedangkan korban tewas lainnya Mikro (34) warga Desa Penarip, Jetis Kabupaten Mojokerto, Aditiya (16) warga Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Tiur (20) warga Windurejo Kutorejo Kabupaten Mojokerto, Debby Hermanto (belum diketahui usai dan tempat tinggal).
Kemudian Novi Retnosari (belum diketahui usia dan tempat tinggal). Serta satu orang lagi diketahui bernama Kristino Indra Pradika yang sebelumnya sempat tak diketahui identitasnya.

Kholis (28), seorang saksi mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 12.30. Menurutnya, truk berwarna putih yang dikemudian Abas meluncur deras dari arah selatan (air terjun Dlundung). Mereka sepulang dari outbound di air terjun Dlundung.

Saat itu ada 155 peserta. Ada dua truk rombongan yang mengangkut 120 peserta, sementara sisanya naik motor. Mendadak di sekitar lokasi kejadian, truk berjalan tak terarah. Posisi truk yang dikemudikan Abas berada tepat di belakang truk rombongan yang sama. Tiba-tiba kecepatan truk AG 8076 UD menabrak bodi truk di depannya di bagian belakang kanan.

“Sebelum menabrak truk itu sempat berusaha membanting setir ke kanan,” kata Kholis yang warga Desa Ketapan Rame yang kebetulan berada di lokasi kejadian.

Setelah menabrak bodi truk di depannya, truk yang dikemudikan Abas ternyata tak berhenti. Namun terus nyelonong.
Sekitar 100 meter, truk itu kembali menabrak sebuah mobil pikap warna hitam Nopol W 8257 NE yang dikemudikan Kasman, 47 warga Desa Ketapan.

Meski begitu, truk yang dikemudikan Abas masih terus nyelonong. Truk terus berjalan dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menabrak dua buah tiang listrik di sebelah kiri jalan.

Saking kerasnya benturan tersebut, bodi truk akhirnya terbalik. Ruang kemudi yang ditumpangi tiga orang termasuk Abas terbalik dengan posisi kemudi menghadap ke selatan (berbalik arah). Mendengar tiga kali benturan keras, warga lantas berhamburan keluar.

Di lokasi, warga melihat peristiwa yang mencengangkan. Hampir seluruh isi penumpang di atas truk tumpah dan terpelanting di jalan raya. Suara histeris para korban pun pecah. Bahkan beberapa diantaranya diketahui tergencet bodi truk, dalam keadaan tak bernyawa.

Tujuh diantaranya tewas di lokasi kejadian dengan bersimbah darah. Selain tergencet, korban tewas juga ditemukan warga tergeletak di selokan air tidak jauh dari lokasi kecelakaan. Dia diketahui terpental sekitar 10 meter.

Selang beberapa lama, warga dibantu petugas kepolisian dari Polsek Trawas dan Satlantas Polres Mojokerto mengevakuasi para korban tewas dan selamat. Meski demikian, penumpang yang selamat rata-rata mengalami luka-luka serius. Mereka penuh darah akibat luka berat di bagian kepala, kaki dan tangan.(ris/yr/jpnn)

Supir Jadi Tersangka

KAPOLRES Mojokerto AKBP Prasetijo Utomo membenarkan kecelakaan yang menewaskan 10 orang jemaat GKJW wilayah Surabaya Barat lantaran rem truk yang dikemudikan Ibnu Abas ngeblong. Atas kelalaian itu, Prasetijo langsung menetapkan supir kelahiran 1976 itu sebagai tersangka tunggal.

“Supir sudah kita amankan, sekarang sedang menjalani perawatan intensif di ICU RSUD dr Soekandar Mojosari,” kata Prasetijo ditemui di rumah sakit milik pemkab itu. Dia mengungkapkan, dari hasil olah TKP Satlantas Polres Mojokerto, sebelum terjadi kecelakaan, truk bernopol AG 8076 UD dalam kondisi tidak normal.

Terutama di bagian pengereman. Rem truk, lanjut Prasetijo tidak berfungsi dengan normal sehingga sulit dikendalikan oleh supir dan mengakibatkan kecelakaan maut.(ris/yr/jpnn)

MOJOKERTO- Kegiatan Bibel Camp yang digelar Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM) Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojokerto berakhir petaka. Truk yang ditumpangi sebanyak 60 orang dari jemaat GKJW wilayah Surabaya Barat (Mojokerto, Jombang, Kediri) celaka di Jalan Raya Ketapan Rame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, pukul 12.30 kemarin. Sebanyak 10 jemaat tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Truk bernopol AG 8076 UD itu awalnya menabrak dua tiang listrik dan terguling di tempat kejadian perkara, hingga akhirnya membuat bodi truk terbalik. Diduga, rem truk yang dikemudikan Ibnu Abas, warga Jalan Hayam Wuruk Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Jombang itu ngeblong.

Saat itu juga, seluruh korban dibawa ke empat rumah sakit di Mojokerto. yakni RS Sumber Glagah, RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, RS Reksa Waluyo Mojokerto dan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo. Sebagian lainnya lantas dirujuk di RS Mojowarno Jombang dan RS Gatoel Mojokerto setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Prof Soekandar Mojosari Mojokerto.

Ke-10 korban meninggal dunia di TKP yakni Nugraha (17), Rio (20), Oky Simon (16), Cristiana Nugraeni (21). Kesemuanya warga sekaligus jemaat GKJW Mojowarno Jombang. Sedangkan korban tewas lainnya Mikro (34) warga Desa Penarip, Jetis Kabupaten Mojokerto, Aditiya (16) warga Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Tiur (20) warga Windurejo Kutorejo Kabupaten Mojokerto, Debby Hermanto (belum diketahui usai dan tempat tinggal).
Kemudian Novi Retnosari (belum diketahui usia dan tempat tinggal). Serta satu orang lagi diketahui bernama Kristino Indra Pradika yang sebelumnya sempat tak diketahui identitasnya.

Kholis (28), seorang saksi mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 12.30. Menurutnya, truk berwarna putih yang dikemudian Abas meluncur deras dari arah selatan (air terjun Dlundung). Mereka sepulang dari outbound di air terjun Dlundung.

Saat itu ada 155 peserta. Ada dua truk rombongan yang mengangkut 120 peserta, sementara sisanya naik motor. Mendadak di sekitar lokasi kejadian, truk berjalan tak terarah. Posisi truk yang dikemudikan Abas berada tepat di belakang truk rombongan yang sama. Tiba-tiba kecepatan truk AG 8076 UD menabrak bodi truk di depannya di bagian belakang kanan.

“Sebelum menabrak truk itu sempat berusaha membanting setir ke kanan,” kata Kholis yang warga Desa Ketapan Rame yang kebetulan berada di lokasi kejadian.

Setelah menabrak bodi truk di depannya, truk yang dikemudikan Abas ternyata tak berhenti. Namun terus nyelonong.
Sekitar 100 meter, truk itu kembali menabrak sebuah mobil pikap warna hitam Nopol W 8257 NE yang dikemudikan Kasman, 47 warga Desa Ketapan.

Meski begitu, truk yang dikemudikan Abas masih terus nyelonong. Truk terus berjalan dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menabrak dua buah tiang listrik di sebelah kiri jalan.

Saking kerasnya benturan tersebut, bodi truk akhirnya terbalik. Ruang kemudi yang ditumpangi tiga orang termasuk Abas terbalik dengan posisi kemudi menghadap ke selatan (berbalik arah). Mendengar tiga kali benturan keras, warga lantas berhamburan keluar.

Di lokasi, warga melihat peristiwa yang mencengangkan. Hampir seluruh isi penumpang di atas truk tumpah dan terpelanting di jalan raya. Suara histeris para korban pun pecah. Bahkan beberapa diantaranya diketahui tergencet bodi truk, dalam keadaan tak bernyawa.

Tujuh diantaranya tewas di lokasi kejadian dengan bersimbah darah. Selain tergencet, korban tewas juga ditemukan warga tergeletak di selokan air tidak jauh dari lokasi kecelakaan. Dia diketahui terpental sekitar 10 meter.

Selang beberapa lama, warga dibantu petugas kepolisian dari Polsek Trawas dan Satlantas Polres Mojokerto mengevakuasi para korban tewas dan selamat. Meski demikian, penumpang yang selamat rata-rata mengalami luka-luka serius. Mereka penuh darah akibat luka berat di bagian kepala, kaki dan tangan.(ris/yr/jpnn)

Supir Jadi Tersangka

KAPOLRES Mojokerto AKBP Prasetijo Utomo membenarkan kecelakaan yang menewaskan 10 orang jemaat GKJW wilayah Surabaya Barat lantaran rem truk yang dikemudikan Ibnu Abas ngeblong. Atas kelalaian itu, Prasetijo langsung menetapkan supir kelahiran 1976 itu sebagai tersangka tunggal.

“Supir sudah kita amankan, sekarang sedang menjalani perawatan intensif di ICU RSUD dr Soekandar Mojosari,” kata Prasetijo ditemui di rumah sakit milik pemkab itu. Dia mengungkapkan, dari hasil olah TKP Satlantas Polres Mojokerto, sebelum terjadi kecelakaan, truk bernopol AG 8076 UD dalam kondisi tidak normal.

Terutama di bagian pengereman. Rem truk, lanjut Prasetijo tidak berfungsi dengan normal sehingga sulit dikendalikan oleh supir dan mengakibatkan kecelakaan maut.(ris/yr/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/