Meski agak molor, warga tetap menanti. Sekitar pukul 09.37, Ahok datang bersama istri dan anaknya. Mereka jalan kaki menuju TPS yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari. Ketiganya kompak berbaju kotak-kotak dipadu dengan celana jeans dan sepatu coklat. Mengetahui Ahok datang, warga langsung berkerumun. Semuanya berebut untuk berwefie dengan Ahok. Seperti biasa, Ahok meladeni ajakan tersebut.
“Pak Ahok sendiri, Bu Vero-nya ke mana,” celetuk warga yang melihat kedatangan keluarga gubernur petahana itu. Usai melihat Veronica, warga itu berkomentar lagi. “Ke salon dulu kali Bu Vero ya,” ucap dia. Veronica datang dengan tampilan menarik. Wajahnya dimake up.
Usai menggunakan hak suara, ketiganya kembali harus meladeni permintaan foto. Kali itu sambil memamerkan kertas suara. Ahok mendapat kertas suara nomor 141, Nicholas Sean nomor 142, dan Veronica nomor 143.
“Saya terimakasih karena berjalan kondusif dan saya harap warga DKI berbondong-bondong datang ke TPS,” kata Ahok usai memasukkan kertas suara ke dalam bilik. Dia juga meminta warga Jakarta tidak khawatir jika tidak dapat surat undangan. Sebab, dengan menggunakan KTP dan KK, siapa saja bisa menggunakan hak suara.
Sementara itu, pasangan cagub – cawagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni harus menelan pil pahit. Semua quick count menyatakan pasangan itu tak bisa melaju ke putaran dua. Bahkan Agus kalah di kandangnya sendiri.
Agus menyalurkan haknya di TPS 06, Jalan Cibeber I, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sejak pagi keadaan di sana sudah cukup ramai. Awak media sudah siap menunggu Agus keluar dari dumahnya di Jalan Cibeber I Nomor 19, Kebayoran Baru, sejak pukul 08.00. Agus dijadwal mencoblos pukul 09.00.
Warga setempat datang bergantian. Sehingga suasana tidak begitu padat. Tidak ada gesekan sama sekali di sana. Sekilas semua seperti saling tak memperhatikan. Muncul dari rumahnya bersama sang istri Annisa Pohan, Agus tampak tenang dan percaya diri. Dia langsung menghampiri kerumunan awak media yang sidah menanti-nanti.
“Kami sudah berpasrah. Kami sudah berjuang lima bulan terakhir ini. Bersama rakyat terutama warga Jakarta yang menginginkan perubahan,” jelas putra presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Dia mengucapkan terima kasih pada para relawan dan warga yang mendukungnya, atas perjuangan sejauh ini. “Mudah-mudahan ini menjadi tonggak sejarah bagi saja,” sambung Agus.