JAYAPURA, SUMUTPOS.CO – Kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya, tercatat melakukan 65 kali aksi kekerasan bersenjata yang menyebabkan 74 orang luka-luka dan meninggal. Hal itu disampaikan Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go.
“Adapun 74 orang yang meninggal dan luka-luka itu, terdiri dari aparat keamanan dan warga sipil,” ungkap Donny di Jayapura, seperti dilansir Antara, Rabu (15/2).
Donny juga menjelaskan, aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan sejak 2017 itu, terdiri dari 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, 8 aksi penyerangan, 3 aksi pembantaian, dan 2 aksi pembakaran.
Kelompok Egianus juga telah tercatat pernah melakukan aksi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pengancaman, dan penyanderaan pilot.
“Polda Papua telah menerbitkan 16 orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk dilakukan tindakan hukum,” tutur Donny.
Dari data yang dihimpun terkait kejahatan KKB pimpinan Egianus, yakni pertama pada 22 Juni 2018, pesawat Twin Otter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam ditembak di lapangan terbang Kenyam, hingga menyebabkan kopilot Irene Nur Fadila mendapat luka tembak.
Kedua, pada 25 Juni 2018, pesawat Twin Otter milik Trigana yang mengangkut logistik Pemilu dan pihak aparat keamanan ditembak hingga menyebabkan pilot pesawat Kapten Ahmad Kamil terkena luka tembak di punggung, dan juga menyerang masyarakat hingga 3 orang meninggal, yakni Hendrik Sattu Kolab (38) dan istrinya, Martha Palin (28), serta teman mereka, Zainal Abidin (20). Sedangkan Hendrik (6) mengalami luka parah di wajah akibat dibacok dengan parang.
Selanjutnya, pada 17 Oktober 2018, sebanyak 15 orang guru dan tenaga kesehatan disandera di Distrik Mapenduma dan seorang di antaranya diperkosa. Keempat, pada 1-2 Desember 2018, penyerangan terhadap karyawan PT Istaka Karya hingga menyebabkan 19 orang meninggal, 2 hilang, dan 4 orang selamat. Kemudian pada 3 Desember 2018, penyerangan terhadap Pos TNI 755/Yalet, hingga menyebabkan Serda Handoko meninggal dan satu prajurit luka-luka. Keenam, pada 4 Desember 2018, seorang prajurit terkena luka tembak di Puncak Kabo. Selanjutnya, 5 Desember 2018, kontak tembak hingga menyebabkan Bharatu Wahyu terkena luka tembak. Kedelapan, pada 7 Maret 2019, menyerang Distrik Mugi, tercatat 3 prajurit gugur, yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu. Kesembilan, pada 20 Maret 2019, 3 anggota Brimob ditembak dan seorang di antaranya gugur, yakni Bharada Aldi.
Kemudian 23 September 2019, Egianus memimpin pasukannya mengadang rombongan TNI di Danau Habema, 2 prajurit TNI gugur. Ke-11, pada 26 Maret 2022, kontak senjata dengan personel marinir di Distrik Kenyam, menyebabkan 2 personel gugur, satu kritis, dan 7 luka-luka. Selanjutnya, 7 Juni 2022, pesawat milik Sam Air yang mendarat di Bandara Kenyam ditembak hingga mengalami kerusakan di bagian tangki dan ban depan pesawat. Ke-13, pada 16 Juli 2022, kelompok Egianus membantai 12 masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, 10 orang meninggal termasuk seorang di antaranya pendeta. Dan yang ke-14, teranyar, pada 7 Februari 2023 KKB membakar pesawat milik Susi Air di Paro, dan menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru. (jpc/saz)