JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Indonesia terus menyelidiki siapa penyandang dana 16 WNI yang diamankan di perbatasan Syria, karena diduga hendak bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Informasi yang dihimpun, sebagian besar dari WNI tersebut adalah anak-anak dan perempuan, serta berasal dari beberapa wilayah Pulau Jawa. Mereka adalah, RAS istri dari AH, kemudian QMH, NS, JFN, IW, AN, AR dan AU yang semuanya merupakan anak AH.
Selain itu ada TNM istri dari H seorang terduga teroris yang meninggal dunia di Tulunggagung, serta SHK anak H. Berikutnya ada DS asal Ciamis, Jawa Barat, IS istri DS, I dan AM anak DS. Kemudian, ada AY asal Bandung, Jabar, MIR asal Ciamis. Keenam belas orang ini berbeda dengan 16 WNI yang diberitakan hilang sebelumnya dan kini keberadaannya belum diketahui.
Menurut Kabag Penum Mabes Polri Kombes Rikwanto 16 WNI yang sudah diamankan pemerintah Turki, diduga hendak bergabung dengan militan ISIS dan masuk lewat perbatasan antara Turki dan Suriah. “Namun, keburu diamankan pihak keamanan Turki,” tegasnya, Senin (16/3).
Dia mengatakan, dari pihak Indonesia pada Jumat telah memberangkatkan tim dari BNPT, Densus 88, Kemenlu, BIN, untuk mengidentifikasi. “Setelah itu dilakukan penyelidikan tentang mengapa di sana, darimana berangkatnya, siapa sponsor dan akan apa di sana,” bebernya.
Dia menjelaskan, tim yang berangkat ke sana ditugaskan untuk melakukan pengecekan terhadap 16 WNI yang sudah diamankan.
Sedangkan untuk 16 WNI lain yang memisahkan diri dari kelompok tur ke Turki, masih belum diketahui keberadaannya. “Yang mencari juga belum menemukan,” papar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu. (boy/jpnn)